Dibangun jembatan, siswa SD di Buleleng ini tak lagi menantang maut
Merdeka.com - Penantian warga kecamatan Seririt Buleleng, Bali sejak 1984 akhirnya terwujud. Anak-anak mereka yang bersekolah di SD V Ringdikit tak lagi menantang maut menyeberangi sungai Saba selebar 50 meter dengan arus sangat kencang.
Jembatan semi beton itu dibangun oleh pemerintah daerah sejak kawasan tersebut disorot media hingga mendapat perhatian Gubernur Bali I Made Mangku Pastika. Mangku Pastika yang terjun ke lokasi marah dan kecewa lantaran aparatur desa dan kecamatan membiarkan hal tersebut.
"Kami lega akhirnya harapan yang sudah lama kami dambakan kini terwujud. Kami tidak lagi cemas melihat anak-anak kami berangkat dan pulang sekolah melintasi sekolah. Terima kasih polisi, terima kasih Gubernur yang telah memberi perhatian terhadap kondisi kami di sini," ujar Putu Sadia warga yang dituakan di desa tersebut, Senin (23/1).
-
Kapan SD Negeri Butuh didirikan? Sekolah ini merupakan salah satu sekolah Kasultanan yang didirikan di Kulon Progo pada masa 1916 Masehi.
-
Kapan sekolah dalang Mangkunegaran didirikan? Sekolah dalang Keraton Mangkunegaran didirikan pada 17 Januari 1950.
-
Bagaimana SD Negeri Butuh dibangun? Mengutip Kemdikbud.go.id, SD Negeri Butuh dibangun menggunakan model bangunan limasan dengan penutup atap dari genteng vlaam. Dindingnya terbuat dari bambu.
-
Kapan SDN Margamulya II dibangun? Bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) II di Desa Margamulya, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, terlihat rusak. Kondisi dinding serta kayunya banyak yang mengalami pelapukan, karena tidak pernah tersentuh pembangunan sejak pertama kali didirikan pada 1993.
-
Dek Cunda tedhak siten umur berapa? Tradisi ini dilaksanakan ketika anak berusia sekitar tujuh hingga delapan bulan.
-
Siapa yang mendirikan sekolah dalang Mangkunegaran? Sekolah dalang Keraton Mangkunegaran didirikan pada 17 Januari 1950.
Menurut Sadia, harapan itu baru terkabul setelah 37 tahun berlalu saat SD V Ringdikit pertama dibangun. Warga yang tinggal di Dusun Bukit Sakti, Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt, lanjut Sadia, lebih memilih menyekolahkan putra putrinya ke SD V Ringdikit karena lokasi sekolah itu paling dekat dengan perkampungan mereka.
Jembatan SD Ringdikit Buleleng ©2017 Merdeka.com"Bertahun-tahun kami dambakan jembatan ini dan baru sekarang terwujud," tandasnya.
Sementara itu, para siswa dan guru mengaku sangat gembira dengan adanya jembatan beton tersebut. "Kami senang tidak lagi basah dan copot sepatu. Kami bisa lebih cepat sampai sekolah dan pulang sekolah," kata salah seorang siswa yang mengaku kelas IV ini.
Sebelumnya, Siswa SDN 5 Ringdikit, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali harus berjuang melewati arus sungai yang deras demi mengeyam pendidikan. Hal ini membuat sejumlah pihak prihatin, termasuk Gubernur Bali Made Mangku Pastika.
Pastika menyaksikan langsung melihat kebenaran kabar tersebut dengan meninjau ke lokasi, Minggu (15/1) saat anak-anak pulang sekolah usai mengikuti kegiatan ekstrakulikuler.
Pastika tidak menyangka, karena sudah dua periode menjabat sebagai Gubernur Bali, tetapi tidak satupun dari aparatur setingkat Desa, Camat hingga Dinas Pendidikan, melaporkan hal itu.
Bahkan begitu tiba di lokasi, Pastika menyaksikan bahayanya anak-anak menyeberang dengan hanya berpegangan seutas tali yang mengambang sembari menenteng tas dan sepatunya. "Ya ampun, ternyata masih ada seperti ini, ini memprihatinkan. Malu sebagi pemimpin," ucap Pastika saat melihat anak-anak itu melintas.
Yang membuat Pastika sejenak menutupkan mata, ketika mendengar cerita bahwa kondisi ini sudah dijalankan sejak tahun 1984 pasca SDN 5 Ringdikit berdiri. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jembatan baru dengan panjang sekitar 40 meter itu diklaim bisa tahan selama 50 tahun.
Baca SelengkapnyaDulunya banyak siswa yang bersekolah di sini, namun kini tinggal kenangan.
Baca SelengkapnyaSejumlah SD negeri di Batang kekurangan murid. Hampir separuh dari 452 sekolah di daerah itu tidak memenuhi rombongan belajar.
Baca SelengkapnyaSetelah ditenggelamkan, bangunan sekolah di Waduk Jatigede kembali terlihat.
Baca SelengkapnyaPerjalanan bertaruh nyawa itu terpaksa ditempuh para pelajar SD di dua desa karena akses menuju sekolah hanya melalui jembatan rusak tersebut.
Baca SelengkapnyaBangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Pandansari 1, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang ambruk akibat dihantam hujan dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaKala itu, jembatan baru diresmikan kurang dari satu tahun dan kembali diterjang lahar dingin Semeru.
Baca SelengkapnyaSetiap hari anak-anak di kampung ini harus bertaruh nyawa untuk menuju sekolah menggunakan rakit, lantaran tak ada akses jembatan.
Baca SelengkapnyaSejak didirikan pada 1993, bangunan sekolah ini tak tersentuh renovasi hinga kondisinya mengkhawatirkan.
Baca SelengkapnyaSiswa SD Negeri Bugel Kulon Progo harus rela mengungsi ke rumah warga karena sekolahnya terdampak pembangunan JJLS.
Baca SelengkapnyaJembatan itu merupakan titik tersulit dalam hal perencanaan jalur kereta api milik Perusahaan SDS dari Purwokerto hingga Wonosobo.
Baca SelengkapnyaJembatan Selokromo merupakan satu bangunan yang masih utuh di jalur kereta api Maos-Wonosobo. Kini fungsinya telah beralih ke jembatan penyeberangan.
Baca Selengkapnya