Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Diduga Faktor Mesin, Pesawat Ditumpangi Kepala BNPB Mendarat Darurat di Kualanamu

Diduga Faktor Mesin, Pesawat Ditumpangi Kepala BNPB Mendarat Darurat di Kualanamu Kepala Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Letjen TNI Ganip Warsito. ©2021 Merdeka.com/Dok. Satgas Covid-19

Merdeka.com - Pesawat yang ditumpangi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Ganip Warsito mendarat darurat di Bandar Udara (Bandara) Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara. Pendaratan yang dilakukan pada Minggu (29/8) pukul 11.45 WIB itu berjalan mulus.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan, Ganip berangkat dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Aceh Besar menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta. Di tengah perjalanan, pilot tiba-tiba memutuskan untuk mendaratkan pesawat di Bandara Kualanamu.

"Pada saat meninggalkan pesawat, tampak kru teknisi melakukan pengecekan mesin turbin sebelah kiri pesawat dengan kode ID 6897 tersebut," kata Abdul melalui keterangan tertulis, Senin (30/8).

Ganip yang didampingi Dirjen Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Safrizal meninggalkan pesawat untuk menuju ruang VIP. Setelah menunggu beberapa jam atau sekitar pukul 16.00 WIB, Ganip bersama rombongan dan penumpang lain take off menuju Jakarta menggunakan pesawat berbeda.

Abdul menuturkan, Ganip dan jajaran kembali ke Jakarta setelah melakukan kunjungan kerja penanganan Covid-19 di Provinsi Aceh. Ketua Satgas Penanganan Covid-19 itu bertolak ke Aceh pada Sabtu lalu (28/9) setelah melepas mobil masker dan rapat koordinasi Forkopimda Aceh dan kabupaten/kota untuk penanganan pandemi.

Dihimpun merdeka.com, pesawat yang ditumpangi Ganip saat hendak kembali ke Jakarta adalah Batik Air seri Airbus A-330. Pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Aceh Besar sekira pukul 10.55 WIB, dari jadwal penerbangan semula sekira pukul 10.00 WIB.

Penjelasan Batik Air

Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan kronologi pesawat Batik Air mendarat darurat di Kalanamu. Dia mengakui ada permasalahan yang terjadi di mesin pesawat.

Danang mengatakan, Batik Air penerbangan ID-6897 dioperasikan menggunakan Airbus 330-300 registrasi PK-LEL, dengan jumlah 271 tamu serta 2 (dua) awak kokpit dan 9 (sembilan) awak kabin.

Jadwal keberangkatan dari Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda pukul 10.45 WIB (Waktu Indonesia Barat, GMT+ 07) dan diperkirakan tiba di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pada 12.50 WIB.

Danag menambahkan, sesuai SOP, Batik Air telah menjalankan pengecekan pesawat sebelum keberangkatan (pre flight check) oleh awak kokpit (pilot) dan teknisi. Hasil pengecekan pada pesawat, bahwa dinyatakan layak terbang dan beroperasi (airworthiness for flight).

"Dalam memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan ID-6897, pilot memutuskan untuk melakukan pengalihan pendaratan (divert) ke Bandar Udara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara (KNO), dikarenakan ada indikator pada kokpit yang menunjukkan komponen pada salah satu mesin pesawat perlu dilakukan pengecekan atau pemeriksaan," jelas Danang.

Dia mengatakan, pesawat udara sudah mendarat normal di Bandar Udara Internasional Kualanamu pukul 11.49 WIB. Setelah pesawat parkir pada tempatnya, seluruh tamu diarahkan menuju ruang tunggu guna mendapatkan informasi lebih lanjut.

Dia menegaskan, Batik Air telah menyampaikan informasi sesuai perkembangan terkini dan sedang mempersiapkan untuk pelayanan kompensasi keterlambatan keberangkatan berdasarkan ketentuan yang berlaku.

"Batik Air telah mempersiapkan pesawat pengganti yang sudah berada di Kualanamu untuk melanjutkan menuju Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Pesawat sudah menjalani pengecekan dan dinyatakan layak terbang dan beroperasi," ujar dia lagi.

Batik Air juga akan mengakomodir pilihan (opsi) sesuai permintaan tamu penerbangan ID-6897, antara lain: perubahan jadwal keberangkatan (reschedule), pengembalian dana dari tiket (refund).

"Airbus 330-300 registrasi PK-LEL saat ini masih dilakukan proses pengecekan dan pemeriksaan oleh teknisi. Batik Air meminimalisir dampak yang timbul, agar penerbangan Batik Air lainnya tidak terganggu," tutup dia.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP