Dijanjikan lulus Akpol, warga Pekanbaru tertipu Rp 212 juta
Merdeka.com - Seorang warga Pekanbaru Provinsi Riau dilaporkan ke polisi karena diduga menipu dengan cara menjanjikan seseorang untuk bias lulus dalam seleksi Akademi Kepolisian. Laporan itu disampaikan ke Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, pada Kamis (06/07/2017) lalu.
Wakapolresta Pekanbaru AKBP Edy Sumardi Priadinata Sik kepada mengatakan korban seorang wanita inisial FT (24) mengaku telah dirugikan Rp212 juta oleh pelaku seorang pria paruh baya inisial HD (50).
"Pelaku berjanji bisa meluluskan adik korban (Ww) yang ikut seleksi polisi wanita di Akpol," ujar Edy kepada merdeka.com Jumat (7/7).
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? 'Saya bukanlah orang yang ada dalam berita ini. Saya tidak melakukan transplantasi wajah,' katanya kepada saluran tersebut, seraya menambahkan ia telah menjalani operasi yang berbeda empat tahun lalu.
Dijelaskan Edy, penipuan dilakukan pelaku pada sekitar sebulan lalu Senin (3/6) di Jalan Sembilang, Kecamatan Rumbai Pesisir. HD menjanjikan kepada FT, bisa meluluskan adiknya WW dengan syarat membayar sejumlah uang.
"Lalu Korban mengirimnya. Korban dan pelaku baru saling kenal namun korban termakan rayuan. Akhirnya, uang dikirim beberapa kali baik secara kontan maupun transfer," ucap Edy.
Uang itu disebutkan pelaku untuk sebagai pelicin agar adik korban bernama WW masuk Taruni Akpol di Semarang.
"Tetapi hingga kini ternyata adik korban tidak lulus dan telah gugur di kesehatan Tingkat daerah Polda Riau," kata Edy.
Hingga akhirnya pada 17 Juni 2017 lalu, diumumkan hanya ada sebanyak 11 orang yang dinyatakan lulus terpilih sebagai calon taruna Akpol dari seleksi panitia tingkat daerah di Riau. 11 siswa terpilih ini karena hanya itu kuota yang diberikan ke Riau.
Sebenarnya ada sebanyak 27 siswa berhasil lolos, namun karena kuota 11 orang saja terdiri dari 10 pria dan satu wanita dipilih. 11 orang itu hasil ranking dari 300 siswa yang mendaftar dari Riau. orang itu hasil ranking dari 300 siswa yang mendaftar dari Riau. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Iptu Supriadi ditangkap karena diduga terlibat penipuan dan penggelapan Rp1,2 miliar dengan modus iming-iming bisa meloloskan calon taruna Akpol.
Baca SelengkapnyaLegislator Partai Amanat Nasional (PAN) itu melaporkan dua orang yakni pria berinisial MMT dan wanita berinisial FA alias Syarifah.
Baca SelengkapnyaPolisi mengiming-imingi korban bisa bekerja di PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Baca SelengkapnyaKorem 162 Wira Bhakti berhasil menangkap IL, TNI gadungan yang meresahkan masyarakat.
Baca SelengkapnyaSebuah video viral yang dinarasikan kisah pemuda yang tertipu tes menjadi polisi.
Baca SelengkapnyaDY diamankan di rumahnya di Solo, Jawa Tengah. DY dijerat Pasal 378 dan atau 372 KUHP.
Baca SelengkapnyaPelaku telah menipu dua orang dan total kerugian sekitar Rp20 juta.
Baca SelengkapnyaSelain diproses secara etik, kepolisian juga memproses Bripda Wahyu secara pidananya.
Baca SelengkapnyaModus pelaku adalah menjanjikan korban masuk menjadi anggota TNI
Baca SelengkapnyaSalah satu orang tua korban sudah menjual dua petak sawah dan menggadaikan sertifikat rumah.
Baca SelengkapnyaPelaku memaksa Gonzalo berbohong kepada keluarganya dan mengklaim telah bertemu dengan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca SelengkapnyaPolisi mendalami kasus yang menjerat anak petani terkait penipuan untuk masuk anggota Polri tersebut.
Baca Selengkapnya