Dilanda tanah longsor, ribuan warga 2 desa di OKU Selatan terisolir
Merdeka.com - Akibat tingginya intensitas hujan, wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan, dilanda tanah longsor. Longsor menyebabkan ribuan warga yang tinggal di Desa Kota Agung dan Sukabumi, Kecamatan Tiga Dihaji, OKU Selatan, terisolir akibat jalan penghubung dua desa tersebut terputus.
Bencana tersebut terjadi saat hujan lebat, Rabu (26/10) dini hari. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam musibah itu.
Namun, jalan aspal di Desa Kota Agung putus akibat tanah longsor yang cukup panjang sekitar 31 meter. Jalan itu hanya menyisakan lebar sekitar 50 centimeter. Warga juga terpaksa tidak bisa menikmati listrik karena satu tiang listrik roboh terbawa arus sungai.
-
Bagaimana warga Pesisir Selatan terdampak banjir dan longsor? 'Warga sudah kembali ke rumah mereka, namun terkendala air bersih. Untuk bantuan cukup banyak, hari ini juga akan kita distribusikan kepada warga,' tuturnya.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Dimana longsor itu terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Di mana wilayah terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? 'Paling parah terjadi di Kecamatan XI Koto Tarusan, Kecamatan IV Jurai, Kecamatan Batang Kapas, Kecamatan Lengayang dan Kecamatan Sutera,' tuturnya.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU Selatan, Dul Yasser mengungkapkan, tanah longsor kali ini terbilang cukup parah dan menyebabkan banyak dampak. "Tanah longsor terjadi tadi malam, itu akibat hujan deras dan sungai meluap," ungkap Dul Yasser kepada merdeka.com, Rabu (26/10).
Saat ini, kata dia, situasi di lapangan mulai berangsur normal. Warga bergotong royong melakukan pelebaran jalan dan penutupan siring dengan kayu sehingga meminimalisir jalan kembali amblas. "Mobil dan motor sudah bisa lewat namun harus bergantian, karena jalannya masih rawan," ujarnya.
Pihaknya mengimbau warga di OKU Selatan untuk waspada dengan kejadian serupa terulang lagi. Sebab, daerah itu masuk dalam salah satu daerah rawan longsor saat musim hujan. "Kita terus siaga jika terjadi bencana, warga diminta lebih waspada lagi karena bencana datang tiba-tiba," tukasnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tingginya air berdampak pula pada ruas jalan sehingga akses lalulintas terganggu.
Baca SelengkapnyaBanjir yang merendam sejumlah wilayah di kabupaten setempat akibat hujan deras.
Baca SelengkapnyaBencana longsor di Sragen menyebabkan seorang ayah dan anak perempuannya tewas tertimbun tanah
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca SelengkapnyaMenurut Samid, belasan tempat tinggal dan rumah kontrakan milik warganya itu rusak parah karena dampak dari pembangunan Tol Japek 2.
Baca SelengkapnyaWarga di berbagai daerah terpaksa mencari air di dalam hutan yang jaraknya mencapai satu kilometer dari desa mereka.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaLongsor itu terjadi di dua desa di Kabupaten Tana Toraja pada Sabtu (13/4) malam.
Baca SelengkapnyaHujan deras yang melanda Kota Bogor tadi malam telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi.
Baca SelengkapnyaKampung Bulak Barat sempat direndam banjir hingga menutupi rumah-rumah warga
Baca SelengkapnyaKorban meninggal bernama Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20) dan Galang Naendra Putra (4).
Baca SelengkapnyaSebanyak 8 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara dikepung banjir, sejak Selasa (5/9) pagi. Akibat bencana ini, seribu lebih warga memilih mengungsi.
Baca Selengkapnya