Din Syamsuddin minta capres tak saling mengklaim didukung ulama demi meraih pemilih

Merdeka.com - Mantan Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin meminta bakal calon presiden dan kepala daerah tak menarik tokoh agama untuk meraih perhatian calon pemilih. Menurut dia, klaim didukung ulama tersebut dapat memicu perpecahan.
"Menurut saya hal-hal seperti itu sebaiknya dihindari. Apalagi kelompok seberang ada juga dukungan ulamanya. Kadang kala juga seperti itu. Calon A di dukung 50. Tahu-tahu calon B dan C mengklaim juga didukung ulama. Ini menjadi tidak baik bagi kebersamaan umat Islam. Makanya kita jangan terjebak klaim-klaiman yang akhirnya memecah belah di antara kita," kata Din, Selasa (10/7).
Utusan Khusus Presiden RI untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban (UKP-DKAAP) ini mengatakan, dalam permainan politik klaim mengantongi dukungan sering terjadi. Namun, ia berpendapat perlu berhati-hati di dalam mengajukan klaim karena kalau mengatasnamakan umat beragama tertentu cendrung melakukan generalisasi yang sekaligus bersifat reduksionisme.
"Ya sah-sah saja karena yang mengklaim dari umat Islam, atau ormas Islam tapi perlu dipahami belum tentu mewakili umat Islam," kata dia.
Din mengatakan, sensus penduduk Islam di Indonesia angkanya 200 juta lebih. Dari jumlah itu setengahnya bergabung ke Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam.
"Saya punya coret-coret dari 200 jutaan lebih umat Islam di tanah air yang bergabung kepada ormas Islam yang jumlah 100 Ormas Islam. 70 ormas skala nasional. Paling 100 juta berarti 100 juta penduduk lain tidak bergabung ke ormas Islam," ujar dia.
"Jadi ketika sekelompok orang yang mengatasnamakan umat Islam, belum mewakili seluruh umat Islam. Termasuk klaim terhadap ulama," kata dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya