Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Direktur ATKP Makassar Dinonaktifkan, Orang Tua Korban Ingin Kasus Tetap Diusut

Direktur ATKP Makassar Dinonaktifkan, Orang Tua Korban Ingin Kasus Tetap Diusut Orang tua Aldama Putra Pangkola. ©2019 Merdeka.com/Salviah Ika Padmasari

Merdeka.com - Direktur Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar, Agus Susanto resmi dinonaktifkan oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi Minggu (10/2). Keputusan itu menyusul kasus tewasnya taruna bernama Aldama Putra Pongkala, (19) sepekan lalu yang diduga akibat penganiayaan oleh seniornya.

Pelda Daniel Pongkala, (43), orang tua korban yang ditemui di kediamannya di kompleks AURI, Makassar, Minggu (10/2), saat diminta tanggapannya mengatakan hal tersebut adalah risiko jabatan.

"Kasus ini telah kami serahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian. Kalau memang karena kasus anak kami ini pak direktur dinonaktifkan, itu mungkin karena dianggap tidak berhasil dalam mendidik taruna dan taruninya, itu ganjaran bagi dia. Sebenarnya kami tidak harapkan seperti itu tapi kalau perintah dari atas, apalah daya. Itu risiko jabatan," kata Daniel.

Yang lebih penting lagi saat ini, kata Daniel, adalah proses hukum kasus tersebut yang kini sudah bergulir di kepolisian. Dia berharap banyak terhadap pihak kepolisian dari jajaran Polrestabes Makassar untuk mengusut secepat-cepatnya dan setuntas-tuntasnya.

taruna atkp makassar yang tewas dianiaya senior

Taruna ATKP Makassar yang tewas dianiaya senior ©2019 Merdeka.com/Salviah Ika Padmasari

Sementara itu, dari kepolisian sendiri hingga saat ini baru menetapkan satu tersangka penganiayaan atas nama Muhammad Rusdi, (21), taruna senior tingkat 2 di ATKP Makassar.

Adapun Daniel meyakini kalau putra tunggalnya itu dianiaya tidak oleh satu orang saja karena indikasinya kuat dilihat dari model luka di tubuh putranya, dan kebiasaan atau tradisi pola relasi senior junior di kampus taruna tersebut.

"Kami yakin tidak mungkin hanya satu orang yang menganiaya karena melihat model luka yang diderita anak saya. Bagian pinggang kanannya hancur. Selain itu juga, anak saya dianiaya di salah satu kamar yang isinya ada 10 taruna senior. Saat penganiayaan terjadi, saya tidak yakin kalau sembilan taruna lainnya itu hanya menonton," tutur Daniel.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Ujang Darmawan Hadi Saputra yang juga dikondirmasi masih bersikukuh kalau pelaku hanya satu orang yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka itu atas nama MR (Muhammad Rusdi).

"Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap para saksi-saksi, menerangkan bahwa pelaku atas nama MR itu melakukan tindakan penganiayaan tersebut seorang diri," ujarnya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP