Dirut PT Global Tour bantah tipu calon jemaah umrah di Makassar

Merdeka.com - Direktur Utama PT Global Tour & Organizer (sebelumnya ditulis PT Global Tour & Travel) di Makassar, Mahdiatiara menampik tudingan menipu puluhan calon jemaah umrah karena tidak memberangkatkan calon jemaah sesuai jadwal yang dijanjikan dan tidak mengembalikan dana yang terlanjur terkumpul. Seandainya mau menipu, dia mengatakan pasti sudah lari meninggalkan Makassar.
"Saya masih di Makassar, tidak pernah tinggalkan Makassar dan saya bisa dihubungi kapan saja. Itu karena tidak ada maksud saya atau perusahaan kami untuk lari dari tanggung jawab. Tidak ada maksud untuk menipu. Karena calon jemaah sudah menolak untuk diberangkatkan umrah pada jadwal berikutnya, kami siap kembalikan dana mereka 100 persen," jelas Mahdiatiara saat dikonfirmasi, Kamis, (21/9).
Hanya saja, lanjut dia, butuh kesabaran untuk pengembalian dana itu sesuai batas waktu 60 hari sebagaimana disampaikan di depan para calon jemaah saat pertemuan yang difasilitasi oleh penyidik Polrestabes Makassar beberapa waktu lalu.
Menurut Dirut PT Global Tour & Organizer yang berkantor di Jl Tupai ini, pihaknya bingung karena calon jemaah itu melapor untuk kedua kalinya ke polisi tepatnya di Mapolda Sulsel, Rabu (20/9). Padahal sebelumnya mereka sudah dilaporkan ke Polrestabes Makassar dengan tuduhan penipuan.
"Saya hadir sendiri saat pertemuan dengan calon jemaah umrah yang dimediasi oleh Polrestabes Makassar, Rabu pekan lalu, (13/9). Karena para calon jemaah sudah tidak mau dijadwalkan untuk diberangkatkan umrah, kami nyatakan siap kembalikan dana 100 persen sesuai permintaan mereka. Waktu pengembalian 60 hari. Artinya ada beberapa puluh hari ke depan lagi. Tapi kenapa hal ini dilaporkan lagi untuk kedua kalinya dan di Polda Sulsel," tukasnya.
Ditambahkan dia, yang melapor ke Polda Sulsel adalah mereka yang sebelumnya melapor ke Polrestabes Makassar. Mereka adalah kelompok yang rencananya diberangkatkan, Juni lalu. Mahdiatiara mengatakan ada 49 orang calon jemaah umrah dalam kelompok pemberangkatan Juni dan sekitar 25 orang yang mendesak dikembalikan dananya segera.
Ditanya alasan puluhan calon jemaah umrah itu tidak diberangkatkan Juni lalu, kata Mahdiatiara, semata-mata karena persoalan teknis.
"Pemberangkatan tertunda karena ada masalah teknis. Saat itu bulan Ramadan, susah visa dan di saat bersamaan ada selain pengurangan pesawat," jelasnya seraya menambahkan, para calon jemaah umrah ini hanya terprovokasi sehingga tidak sabar menanti tiba waktu pengembalian dananya.
Sebelumnya, puluhan calon jemaah umroh dari PT Global & Organizer melapor ke Polda Sulsel. Antara lain Meidiwati, (45), calon jemaah umrah asal Kabupaten Bulukumba.
"Saya sudah lunasi semua Rp 25 juta setoran tapi tidak diberangkatkan umrah yang rencananya Juni. Bersama yang lain, saya datang melapor agar pihak perusahaan segera kembalikan dana kami sekaligus sebagai efek jera agar tidak jatuh korban-korban berikutnya," kata Meidiwati. (mdk/rzk)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya