Disangka informan BNN, petani di Pidie Jaya diculik bandar narkoba
Merdeka.com - Abdullah (46) seorang petani sekaligus pebisnis barang antik diculik oleh 4 pemakai sabu, karena dikira informan Badan Narkotika Nasional (BNN). Korban diculik di rumahnya Gampong Gahru, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya, Selasa (15/5) sekira pukul 19.30.
Setelah dijemput paksa oleh empat pelaku, istri korban Nurjannah (38) langsung membuat laporan ke Polres Pidie. Petugas langsung melakukan penyelidikan kasus penculikan tersebut dan berhasil ditangkap empat pelaku masing-masing berinisial DA (38) warga Aceh Utara, MS (24) warga Lhokseumawe, JA (36) dan SA (38) kedua warga Pidie Jaya.
Sebenarnya dalam menjalankan aksinya, keempat yang sudah ditangkap ini dibantu oleh rekannya masing-masing berinisial MA (40), warga Krueng Geukuh, D (32) warga Aceh Utara dan FA (35), warga Pidie. Ketiganya saat ini sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Bagaimana polisi mengancam pemobil tersebut? Dia bahkan mengatakan jika memang si pemobil tak mau memberi sesuai yang dia minta maka SIM nya bakal ditahan dan ditilang.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Apa yang dilakukan pelaku penipuan terhadap mobil korban? Terduga pelaku bahkan membawa paksa kendaraan milik RAW.
"Keempat pelaku ini ditangkap tim gabungan Ditreskrimum Polda Aceh bersama Satreskrim Polres Pidie, dua diantaranya terpaksa dilumpuhkan dengan ditembak kakinya karena melawan dan kabur dari petugas," kata Direktur Ditreskrimum Polda Aceh, Kombes Sumarso, Senin (21/5) di Mapolda Aceh.
Pelaku menggunakan mobil Toyota Avanza saat menjemput paksa korban di rumahnya. Lalu korban dibawa ke rumah kosong serta diancam menggunakan senjara api laras panjang. Kemudian pelaku meminta tebusan kepada pihak keluarga sebesar Rp 110 juta.
Keluarga korban sudah mengirim sejumlah uang yang diminta oleh penculik. Pertama kali mengirim uang sebesar Rp 50 juta, namun penculik kembali meminta tambahannya. Keluarga korban mengirim lagi sebesar Rp 32 juta.
"Jadi totalnya Rp 82 juta yang dikirimkan," ungkapnya.
Keempat pelaku ditangkap saat sedang melakukan transaksi di ATM untuk mengambil uang. Petugas langsung menyergap keempat pelaku. Pelaku sempat membuat perlawanan, sehingga petugas terpaksa harus dilumpuhkan dengan menembak di kaki.
"Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku bahwa menculik korban karena korban dicurigai sebagai informan BNN," ungkapnya.
Kendati demikian, polisi tidak lantas percaya apa yang dinyanyikan oleh keempat pelaku. Petugas akan terus mendalami kasus ini, apakah mereka merupakan sindikat narkoba atau bukan, karena mereka memang positif pengguna sabu
"Yang jelas para pelaku memang pengguna narkoba jenis sabu," jelasnya.
Barang bukti yang berhasil disita berupa satu unit mobil Toyota Avanza, dua motor Yamaha Mio dan Honda Vario, sebilah golok, sejumlah telepon seluler, dompet dan lainnya, polisi juga masih sedang mengejar tiga pelaku lainnya yang terlibat.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka diringkus saat tidur bersama istrinya di pondok kebun sawit miliknya di Desa Margatani, Jayaloka, Musi Rawas, Kamis (8/8) dini hari.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pelaku inisial FA (24) dan menjebloskannya ke jeruji besi.
Baca SelengkapnyaModus pelaku menyandera karena Ingin meminta uang tebusan Rp4 juta untuk membeli narkoba.
Baca SelengkapnyaBegal tukang ojek di Tanjung Raja, Ogan Ilir setelah buron sepekan.
Baca SelengkapnyaSempat viral di media sosial, pelaku pencurian dengan kekerasan di Binjai berhasil ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaMobil milik korban dibawa kabur pelaku pembunuhan.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga motif pria berinisial IJ (54) penyandera bocah di Pejaten karena urusan dengan ibu korban.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan fakta baru dari terduga pelaku penyanderaan bocah perempuan yang terjadi di Pos Polisi (Pospol) Pejaten, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaPelaku sempat meminta sejumlah uang kepada ibu korban. Lantaran tidak kunjung diberi, tersangka nekat menculik dan menyandera anak korban.
Baca SelengkapnyaPenyanderaan berawal saat pelaku tidak diberikan pinjaman uang Rp300 ribu oleh ibu korban.
Baca SelengkapnyaPelaku nekat berbuat kejahatan karena terlilit utang sewa traktor.
Baca SelengkapnyaFA pun langsung menodongkan pisau kepada SA untuk mencoba merampas barang berharga miliknya.
Baca Selengkapnya