Ditegur orang tua gara-gara main game, siswa SMP gantung diri
Merdeka.com - Warga Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, dikejutkan penemuan jasad DRP, salah satu siswa SMP, yang tewas tergantung jeratan tali di leher. Diduga, DRP gantung diri, gara-gara orang tua menegurnya agar tidak tidak terus bermain game.
Keterangan diperoleh, jasad DRP, ditemukan tewas tergantung, Rabu (25/10) pagi kemarin. Jenazahnya pertama kali ditemukan oleh tetangganya sendiri, warga Desa Bangun Mulya, Waru, PPU, saat membuka jendela di pagi hari.
Posisi korban, tergantung di pohon, yang di sekitarnya juga terdapat permukiman warga. Seketika itu, warga lainnya pun, terkejut melihat DRP tidak bernyawa.
-
Kenapa korban gantung diri? 'Korban ditemukan tewas gantung diri di lapak pasar. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya,' ungkap Kapolres Musi Rawas AKBP Andi Supriadi.
-
Bagaimana korban gantung diri? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm.
-
Bagaimana siswa SMP itu mencoba bunuh diri? 'Korban langsung melompat ke luar jendela, saat melompat korban sempat tersangkut di genteng lantai 2 Gedung SMPN 73, kkemudian jatuh ke lantai 1,' sambungnya.
-
Bagaimana mahasiswa di Sleman tewas gantung diri? Sang ayah pada mulanya datang ke kos korban untuk mengantar makanan pukul 09.00. Sampai di kos, ayah korban mengetuk pintu, namun tidak dibuka oleh anaknya. Ayah korban meninggalkan makanan yang dibawanya di meja depan kamar korban. Selesai kerja, sang ayah kembali ke kosan anaknya pukul 11.30 WIB. Namun pintu kosan korban masih tertutup. Sang ayah mulai curiga karena tak ada tanggapan saat pintu diketuk. Ia kemudian memanggil pemilik kos untuk meminta kunci cadangan, namun pintu tetap tidak bisa dibuka. Keduanya kemudian berinisiatif melepas engsel jendela kamar korban. Saat berhasil masuk, korban sudah ditemukan tergantung di pojokan kamar kos.
-
Kenapa siswa SMP itu mau bunuh diri? 'Korban juga pernah saat istirahat solat Jumat, yang muslim melaksanakan solat Jumat dan korban dikarenakan agama Hindu istirahat di kelas, pernah terlibat adu omongan dengan teman korban atas nama A yang seakan-akan membuat korban disalahkan karena melarang solat Jumat,' jelasnya. 'Akibat kejadian tersebut korban merasa dijauhi oleh teman korban, dan permasalahan ini tidak pernah di ceritakan ke guru BP atau guru lain dan akhirnya yang mendasari korban melakukan tindakan lompat dari ruang kelas,' tambahnya.
-
Siapa yang gugur di halaman sekolah? Seorang pemuda TRIP bernama Moeljadi meninggal dunia di halaman sekolah dalam perjuangannya mempertahankan kemerdekaan RI.
Dugaan kuat, DRP memilih gantung diri, lantaran sehari sebelumnya, Selasa (24/10), ditegur orang tuanya, agar belajar lebih giat, lantaran prestasi belajarnya yang menurun. Sempat tidak pulang ke rumah, orang tuanya sempat melapor ke kepolisian, hingga akhirnya DRP ditemukan gantung diri.
Kapolres PPU AKBP Teddy Ristiawan membenarkan peristiwa siswa SMP itu, ditemukan tak bernyawa akibat gantung diri. Bahkan, lantaran keprihatinan dan duka citanya yang mendalam, Teddy menyempatkan diri mengawal langsung pemakaman DRP, hingga ke liang kubur.
"Alhamdulillah, saya bisa mendampingi mulai dari lokasi kejadian, rumah duka, salat jenazah sampai ke pemakaman," kata Teddy, dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (26/10).
Teddy sendiri berharap, dari peristiwa itu, semua pihak bisa memetik hikmahnya. Karena memang, temuan korban tidak bernyawa itu, menyita perhatian banyak warga setempat.
"Kami sampaikan ke keluarga, duka cita yang mendalam, terkait kejadian itu ya. Mudah-mudahan, ada hikmah yang dipetik dari peristiwa kemarin itu," ujar Teddy.
Masih menurut Teddy, apa yang dia lakukan bersama dengan jajaran Polres hingga Polsek Waru, sebagai bentuk kepedulian Polri.
"Karena tugas polisi itu tidak hanya penegakkan hukum. Apa yang kami lakukan, juga bagian dari bentuk kepedulian kami kepada masyarakat," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perlu pendekatan yang khusus agar anak tidak kecanduan terhadap handphone dan game online.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah umur 10 tahun di Pekalongan ditemukan tewas tergantung dalam kamar
Baca SelengkapnyaPenerapan PJJ guna mempermudah kepolisian menyelidiki kasus kematian D.
Baca SelengkapnyaPada 22 September 2024, korban pergi dari pondok dan pulang ke rumahnya. Tapi diantarkan kembali oleh orangtuanya tapi kabur lagi.
Baca SelengkapnyaDari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam
Baca SelengkapnyaAksi pengeroyokan tersebut sempat direkam menggunakan smartphone oleh salah seorang temannya hingga kemudian viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKorban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di pohon kelapa
Baca SelengkapnyaSeorang siswa SMK Negeri 3 Palu baru saja mengalami momen apes. Kepalanya tersangkut di salah satu pagar sekolahnya. Lantas bagaimana kelanjutan nasibnya?
Baca SelengkapnyaTidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.
Baca SelengkapnyaKedua korban diketahui bermain di tiang bendera yang ada di halaman sekolah. Salah satu korban membuka baut penyangga sehingga tiang miring ke arah jalan.
Baca SelengkapnyaSiswi SMP berinisial A (16) dianiaya temannya hingga pingsan beredar di media sosial (medsos).
Baca SelengkapnyaSaat pulang, ia langsung masuk kamar tanpa menunjukkan gelagat apapun.
Baca Selengkapnya