Ditemui pelajar, Risma ajarkan toleransi dan kerja keras

Merdeka.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berbagi sukses menjadi pemimpin ke pelajar SMA Katolik Pangundi Luhur Van Lith dari Muntilan, Jawa Tengah. Para pelajar asal Magelang yang datang ke balai kota itu juga diajarkan bagaimana menjaga toleransi umat beragama.
Ini ketika seorang siswa sempat bertanya bagaimana resep Risma menjaga kerukunan antar warga. Praktis, di Surabaya nyaris tidak terdengar peristiwa gesekan antar kelompok.
"Kita ini diciptakan Tuhan berbeda-beda. Coba kalau semua sama. Sulit kan membayangkan. Perbedaan kulit, suku, ras, asal daerah dan golongan adalah hal lumrah. Inilah Indonesia yang terdiri atas berbagai warna perbedaan," jawab Risma, Sabtu (10/6).
Risma membeberkan resep pembauran terutama di kalangan siswa dan kaum muda. Dia juga aktif mengampanyekan toleransi di kalangan warga Kota Pahlawan.
"Perbedaan adalah suatu yang harus kita syukuri. Kemarin saat peringatan HUT Surabaya, kami kedatangan tamu anak-anak Papua," kata dia. Sehingga, lanjutnya, sampai saat ini Surabaya dipandang sebagai kota yang damai bagi semua warga.
Siswa lain yang mengaku terinspirasi sosok Risma juga menanyakan cara sang wali kota mengubah hal-hal yang kecil menjadi luar biasa. Ada pula yang menanyakan resep kepemimpinan.
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini lantas mengajarkan tentang tekad yang kuat dan kerja keras. "Mulanya dari situ. Kalau orang lain bisa, maka saya pasti bisa. Kalau yang lain belajar dua jam, saya belajar empat jam," katanya.
"Setiap hari saya tidur antara dua sampai tiga jam. Kemudian harus disiplin. Contoh kecil, saya selalu bangun pukul 04.00," sambung Risma.
Kemudian Risma berpesan, jangan pernah berharap berhasil kalau tidak ada tekad yang kuat, kerja keras dan disiplin. "Tanpa itu semua, jangan harap berhasil," pesannya.
Alumnus Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya ini juga mewanti-wanti kepada para siswa agar tidak sombong, juga tidak rendah diri. "Kalau kita sombong, maka akan cepat puas diri dan berhenti di situ. Juga kalau kita rendah diri, maka sulit bagi kita untuk bangkit dan berkembang," ungkapnya penuh makna.
Dalam pertemuan itu, Risma juga menceritakan kisah pertemuannya dengan Pangeran Charles saat diundang ke London. Kemudian akan bertemu lagi dengan Raja Belgia dan miliarder sekaligus mantan Wali Kota New York City, Michael Bloomberg.
"Anak-anak pasti bisa dengan capaian-capaian itu. Tidak hanya saya. Yang lain juga bisa. Tuhan itu Maha Adil. Percaya dan yakini itu," tandas Risma. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya