Ditipu sopir travel, 14 imigran Bangladesh terlantar di rumah makan
Merdeka.com - Jajaran Kepolisian Resor Rokan Hilir mengamankan 14 orang imigran asal Bangladesh. Mereka masuk ke kawasan Rohil tanpa pemeriksaan keimigrasian. Setelah diamankan, para Imigran gelap itu langsung dibawa ke Kantor Imigrasi Kelas II Pekanbaru, Riau Rabu (1/3).
Kapolres Rokan Hilir AKBP Hendri Posma Lubis, mengatakan, imigran itu diamankan di Rumah Makan Sudi Mampir, Jalan Lintas Riau-Sumatera Utara, Kepulauan Bangko Permata, Kecamatan Bangko, Selasa (28/2) sekitar pukul 17.00 WIB.
WNA pencari Suaka itu bebas visa, namun masuk tidak melalui tempat pemeriksaan keimigrasian Bandara Kuala Namu, Sumatera Utara. Mereka datang ke Rokan Hilir dengan merental dua minibus yang tidak diketahui nomor polisinya.
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Apa yang dilakukan WNA tersebut? Selama tinggal di kampung, Mojorejo, Modo, Lamongan, dia kerap buat onar.
-
Kenapa calon pekerja migran tertipu oleh agen penyaluran? Merasa tertipu, pada Kamis (23/11) ratusan korban menggeruduk rumah penyedia jasa berinisial HS (34) di Desa Kalirejo, Kecamatan Undaan, Kudus. Akibat ulah lembaga tersebut, para korban mengaku kehilangan uang dengan total mencapai Rp4 miliar.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Kenapa WNA Pakistan melakukan penipuan? Aksi WNA itu terekam dalam video yang viral di media sosial.
"Keterangan sejumlah warga Bangladesh itu, mereka akan menuju Malaysia, melalui Dumai. Setiba di depan Rumah Makan Sudi Mampir, mereka diturunkan sopir minibus," ujar Posma kepada merdeka.com.
Usai ditemukan petugas, para Imigran gelap itu langsung diamankan ke Mapolsek Bangko Pusako.
Menurut pengakuan orang asing tersebut, sopir minibus mengambil kartu seluler mereka beserta uang tunai sejumlah USD 500 per orangnya.
Selanjutnya, Kapolsek Bangko Pusako, AKP Maitertika SH MH, menghubungi pihak keimigrasian Rokan Hilir.
"Seluruh warga Bangladesh itu diserahkan kepada pihak Keimigrasian kelas II Pekanbaru," kata Posma.
Adapun identitas 14 warga Bangladesh itu:
1. Mohammad Bilal, kelahiran 1 Februari 1985, nomor paspor BK0803859
2. Mohammad Mukul, lahir 17 Oktober 1977, nomor paspor BK0981609
3. Abbas, lahir 4 Mei 1995, nomor paspor BL0153856
4. Mohammad Rabbi, lahir 27 November 1997 nomor paspor BM0958973
5. Mohammed Monir, lahir 6 Maret 1997 nomor paspor BK0803859
6. KM Mahamud, lahir 31 Desember 1999 nomor paspor BN0025955
7. Tazul, lahir 3 Mei 1987 nomor paspor BM0994214
8. MD Nur, lahir 23 Maret 1974 nomor paspor BM0370226
9. Mohammad Parves, lahir 1 Januari 1988 nomor paspor BL0524685
10. MD Mominur, lahir 16 Mei 1990 nomor paspor BK0330918
11. MD, lahir 11 Juli 1989 nomor paspor BK0925141
12. MD, Ali lahir 5 Maret 1977 nomor paspor BA0101631
13. Julifar, lahir 2 maret 193, nomor paspor BH0349251
14. MD Rafikul Islam, lahir 20 Juli 1980 nomor paspor BN0160710
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka berangkat dari Bangladesh dan tiba di Pekanbaru Rabu (13/12) malam.
Baca SelengkapnyaKetiga WNA tersebut hadir dalam persidangan tanpa didampingi penasihat hukum, kecuali didampingi ahli alih bahasa atau penerjemah.
Baca SelengkapnyaSebanyak 44 orang warga Bangladesh dan Myanmar terdampar di pesisir pantai Fufuno, Rote Ndao, NTT, Senin (8/7).
Baca Selengkapnya"Mereka punya tujuan untuk mencari pekerjaan di negara tujuan," kata Kapolresta Banda Aceh Kombes Fahmi
Baca SelengkapnyaPolres Langsa, Aceh menetapkan tiga warga Bangladesh sebagai tersangka dalam kasus penyelundupan pengungsi Rohingya.
Baca SelengkapnyaTiga orang etnis Rohingya ditetapkan sebagai tersangka penyelundupan manusia karena membawa puluhan pengungsi Rohingya dan WN Bangladesh berlabuh di Aceh Timur.
Baca SelengkapnyaKemenag Sulsel belum mendapatkan aduan dari keluarga maupun korban penipuan haji di layanan pengaduan.
Baca SelengkapnyaDelapan imigran gelap ini berangkat dari Bangladesh ke Malaysia dan melanjutkan perjalanan ke Medan, Sumatera Utara hingga tiba ke Kabupaten Belu, NTT.
Baca SelengkapnyaKedatangan Etnis Rohingya di Aceh Barat Didalangi Warga Lokal
Baca SelengkapnyaKetiga pengungsi Rohingya yang lari tersebut adalah laki-laki, Sana Ullah (22), Shobir Hossain (19) dan Azim Ultah (19).
Baca SelengkapnyaMereka diduga hendak diselundupkan ke Australia melalui perairan laut Kabupaten Sukabumi.
Baca SelengkapnyaTiga pria yang telah ditetapkan sebagai tersangka itu merupakan warga Kota Lhokseumawe, masing-masing berinisial RM (50), HU (41) dan DA (25).
Baca Selengkapnya