Diusir Caleg Gagal, Warga Kolaka Utara Angkat Kaki dan Rumah
Merdeka.com - Salah seorang calon anggota legislatif atau Caleg asal Desa Kalu-kaluku, Kecamatan Kodeoha, Kabupaten Kolaka Utara, berang usai tak meraih suara maksimal di daerah pemilihannya. Caleg yang tak disebutkan namanya itu, diduga menyuruh salah seorang warga desa bernama Ahmad pindah dari rumah yang berdiri di atas lahan milik si Caleg.
Rumah Ahmad diketahui sudah ditempati selama lebih kurang 7 tahun, berdiri di atas lahan milik si Caleg. Ahmad menumpang dan membangun sebuah rumah panggung berbahan kayu di atasnya.
Dia tinggal bersama seorang istri dan satu orang anak. Namun, dua hari setelah Pemilu digelar, Rabu (17/4), Ahmad mendapat pemberitahuan untuk pindah.
-
Siapa saja caleg petahana yang gagal di Pemilu? Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024. Hal itu diprediksi dari rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 tingkat nasional yang telah disahkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
-
Bagaimana caleg terpilih mengajukan pengunduran diri? 'Syarat atau dokumen yang diperlukan yang dipersyaratkan adalah serahkan dokumen paling lambat 5 hari setelah penetapan paslon. Berupa surat pengajuan diri sebagai anggota DPR DPD dan DPRD terpilih,' jelas dia.
-
Kenapa caleg terpilih harus mundur? Hal itu sesuai dengan UU Pilkada bahwa anggota DPR, DPD dan DPRD yang mendaftar sebagai calon kepala daerah harus mengundurkan diri dari jabatannya.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Siapa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada adalah proses di mana masyarakat memilih pemimpin lokal, seperti gubernur, bupati, atau wali kota, yang akan memegang kendali atas pemerintahan daerah mereka selama beberapa tahun ke depan.
-
Siapa yang diusulkan untuk Pilkada? Dalam Pilkada 2005, calon kepala daerah diusulkan oleh partai politik atau gabungan beberapa partai politik.
Sekitar 20 orang warga yang merupakan tetangga Ahmad, datang membantu pada Minggu (21/4) sekitar pukul 12.30 WITA. Dengan menggunakan bambu dan kayu, warga kemudian memikul dan menggotong rumah milik buruh tani itu.
"Dipindahkan sejauh 30 meter lebih dari tempatnya semula, kita pikul ramai-ramai," ujar Jefri, salah seorang warga yang dihubungi Liputan6.com.
Jefri mengatakan, rumah Ahmad dipindahkan ke lahan milik saudara kandungnya. Dia bersedia menampung sementara Ahmad untuk tinggal di atas tanahnya sampai buruh yang bekerja di perkebunan kakao itu mendapatkan lahan.
"Nama adik saya (yang memberi tumpangan), Basra. Dia juga petani," ujarnya.
Jefri mengatakan, kebiasaan warga di kampung memang memikul rumah beramai-ramai jika ada tetangga yang pindah. Jika itu rumah panggung, warga membantu dengan memasang bambu dan kayu di bawah lantai rumah.
"Setelah itu, kita angkat. Biasa juga ada warga yang kita bantu sampai ratusan meter kita pindahkan," ujar Jefri.
Dihubungi hampir bersamaan, Ahmad membenarkan soal pemindahan rumah miliknya dengan cara dipikul warga. Tidak mau menyebutkan nama Caleg, Ahmad mengatakan Caleg itu berlokasi di Dapil II Kabupaten Kolaka Utara.
"Memang benar. Namun saya ikhlas karena bukan tanah milik saya," terangnya.
Ahmad menceritakan kronologi hingga dia diminta pindah oleh pemilik lahan yakni pascakampanye dan pemilu. Saat itu, Caleg yang memiliki tanah itu tidak mendapatkan suara maksimal di wilayah desanya, sehingga tak lolos sebagai anggota legislatif dari Dapil II.
"Pas Jumat (19/4) tiba-tiba muncul pemberitahuan jika saya harus pindah secepatnya. Saya tak bisa menolak karena bukan lahan saya," ujarnya.
Dia juga menceritakan, sudah berupaya memenangkan Caleg yang bersangkutan di wilayahnya. Namun, dia tak meraih suara seperti target yang direncanakan.
Caleg yang disebut Ahmad belum bisa dikonfirmasi. Namun, beberapa warga membenarkan jika Caleg tersebut berasal dari Dapil II Desa Kalu-kaluku, Kolaka Utara.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video seorang Caleg kehilangan kendali. Terdengar suara teriakan yang seolah menjadi lambang jeritan hatinya.
Baca SelengkapnyaDiduga Kecewa Hasil Pemilu, Caleg di Garut Tutup Jalan yang Biasa Dilintasi Warga
Baca SelengkapnyaKepala daerah rela mundur demi maju sebagai caleg di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKepala daerah berbondong-bondong mendaftarkan diri sebagai calon anggota legislatif (caleg) pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPria itu diduga mengalami shock berat lantaran kalah dalam pemilu.
Baca SelengkapnyaKasus ini sebelumnya menjadi perhatian publik setelah video ajakan dari kades viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaBeberapa Caleg yang diduga tak meraup suara banyak pun mengalami kekecewaan.
Baca SelengkapnyaKomandanTe bagian dari strategi pemenangan elektoral terpimpin secara gotong royong yang bertumpu pada mesin partai untuk memenangkan PDIP di Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaAdapun caleg gagal tersebut diketahui bernama Ahmad Rizal berasal dari NasDem.
Baca SelengkapnyaRekaman suara berisikan ancaman kepada warga akan dicoret dari penerima bantuan bila berbeda pilihan pada Pemilu 2024 menjadi pembicaraan di Pandeglang, Banten.
Baca SelengkapnyaVideo pemindahan rumah viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat ratusan orang membantu mengangkat rumah tersebut secara bersama.
Baca SelengkapnyaWawan berharap ke depannya pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di desanya bisa tercapai.
Baca Selengkapnya