DPR minta Menlu desak Australia tangkap pengibar bendera OPM

Merdeka.com - Komisi I DPR meminta pemerintah segera mengambil tindakan tegas terhadap dua orang yang melakukan pengibaran bendera Bintang Kejora di Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Melbourne, Australia. Permintaan ini disampaikan saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.

"Masalah penerobosan itu adalah pelanggaran hukum yang dilakukan dua orang, dan kami meminta pemerintah RI mengambil tindakan hukum," kata Wakil Ketua Komisi I TB. Hasanuddin, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (26/1).

Pihak Australia dikabarkan masih mengejar dua pelaku pengibar bendera Bintang Kejora itu. Berdasarkan informasi yang diterima, kedua pelaku hidup secara nomaden atau berpindah-pindah.

Namun, TB. Hasanuddin mengaku tidak percaya kalau Australia tidak bisa mengejar dua pelaku tersebut lantaran negara itu memiliki kemampuan yang cepat dalam menangkap teroris.

"Kita semua tidak percaya, masa mereka (Australia) memiliki kemampuan mengejar teroris pun cepet kok hanya mencari 2 orang gelandangan itu enggak bisa," tegasnya.

Pihaknya juga mendorong agar pemerintah melakukan upaya diplomatik agar Australia bertindak lebih cepat. Menurutnya Pemerintah harus terus mengingatkan Australia untuk segera menangkap kedua pelaku.

"Jadi kami meminta dengan tegas harus ada upaya-upaya hukum lalu akan dievaluasi kalau memungkinkan ada tindakan-tindakan diplomatik," imbuh Tubagus.

Sebelumnya, kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Melbourne, Australia diterobos masuk oleh pria tak dikenal. Lelaki itu memanjat tembok dan naik ke atap lalu memajang bendera Bintang Kejora khas Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Aksi tersebut terekam dalam video berdurasi 2 menit 36 detik, yang diunggah akun Izzy Brown, Jumat (6/1). Dalam akun Facebook pribadinya, Izzy memang kerap mengunggah status berisi dukungan terhadap OPM.