Dua kakak beradik ditelan ombak Pantai Rantai Wulung saat mancing
Merdeka.com - Dua kakak beradik ditelan ombak Pantai Rantai Wulung, Kondang Merak, Kabupaten Malang, saat asyik memancing. Korban Dani Oktafianto (30) dan Tedi Wahyu Febrianto (22) hingga saat ini masih dalam proses pencarian.
Korban dihantam ombak besar saat sedang memancing di sebuah tebing karang. Dahsyatnya ombak membuat keduanya terjatuh dan terseret ke tengah laut.
Awalnya, kedua korban pergi memancing bersama ayahnya, Didik Junianto (55) dan saudaranya yang lain, Galuh Septiadi Wijaya (15). Namun ayah dan adik paling bontotnya itu selamat, karena saat memancing berada di sisi yang aman.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Bagaimana orang Sunda memancing ikan dengan Marak Beunteur? Cara menjalankan tradisi ini adalah dengan berkumpul di wilayah sungai yang diprediksi memiliki ikan berlimah. Kemudian, para pemuda bersama-sama mengatur posisi batu besar untuk menutup aliran air. Saat sudah terbendung, warga kemudian membuat rute jalur air menjadi lebih kecil sehingga ikan-ikan yang lewa mudah untuk ditangkap.
-
Siapa yang suka memancing? Abu Nawas suka memancing, tapi ia tidak pernah berhasil menangkap ikan.
-
Siapa yang diajak mancing Kades Cirebon? Kades bernama Abdul Nasir ini menginginkan masyarakat agar tetap bersatu setelah masa pemilihan kepala desa. Setelah pemilihan selesai digelar, ia lantas merangkul masyarakat setempat untuk bersilaturahmi dengan cara memancing bersama.
"Memang ombak pantai selatan ini sulit diprediksi, kadang tiba-tiba datang ombak besar, karakternya begitu," kata Muji Utomo, Ketua PMI Kabupaten Malang, Jumat (23/9).
Awalnya, ayah dan anak tersebut berangkat memancing bersama dari rumahnya di Jalan MT Haryono Gang 21 RT 04 RW 06 Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Mereka berangkat berboncengan mengendarai dua sepeda motor, Kamis (22/9) dini hari menuju pantai Rantewulung Desa Bandungrejo.
Sekitar pukul 06.00 WIB, rombongan tiba di Pantai Kondang Merak dan menitipkan sepedanya. Keempatnya langsung menuju Pantai Patok Rantai Wulung dengan berjalan kaki yang berjarak 1,5 Km.
Pukul 09.00 WIB, rombongan sampai lokasi tebing Patok Rantai Wulung sebelah timur. Tempat tersebut dipilih untuk memancing bersama-sama.
Karena suasana panas, dua korban pindah mencari tempat yang lebih teduh. Tetapi sekitar pukul 10.00 WIB, tiba-tiba datang ombak besar menghantam yang mereka tercerai berai.
Dua korban terjatuh ke laut dan terseret ke tengah, sementara dua lainnya berhasil menyelamatkan diri dengan berpegangan bebatuan.
Dua korban sempat berenang dan masih sempat berteriak minta tolong pada ayah dan adiknya. Sementara dua korban selamat juga sempat memberikan sebatang kayu untuk menyelamatkan diri.
Kedua korban selamat sempat selanjutnya ke Kondang Merak meminta pertolongan warga. Beberapa nelayan sempat membantu pencarian tetapi tidak membuatkan hasil.
Sampai dengan saat ini dua orang korban tersebut masih belum diketemukan. Korban masih dalam pencarian tim SAR yang dibantu masyarakat sekitar.
Perlu diketahui, rombongan korban tersebut masuk pantai wisata tidak menggunakan tiket alias ilegal.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keempat remaja tersebut mandi di Pantai Pancer atau dikenal juga Pantai Perawan Desa Sidoasri.
Baca SelengkapnyaSatu korban terseret ombak di kawasan Pantai Jembatan Panjang Tanjung Sirap, Kabupaten Malang, ditemukan selamat, sedangkan empat lainnya masih hilang.
Baca SelengkapnyaMereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca SelengkapnyaRombongan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya menggelar tour bersama 29 orang mahasiswa.
Baca SelengkapnyaDua bocah, Nurfaqiah Hadiawan (12) dan Rafih (12), ditemukan tewas tenggelam di Danau Puri Kartika, Kota Tangerang, Minggu (7/1) sekitar pukul 07.10 WIB.
Baca SelengkapnyaBencana longsor tersebut dipicu tingginya intensitas hujan yang menggujur kota Padang tanpa henti sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) pagi.
Baca SelengkapnyaOrang tua syok saat tahu dua anak sudah mengapung satu lagi hilang
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaKedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.
Baca SelengkapnyaKeduanya berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pagi Minggu (3/3)
Baca SelengkapnyaBocah bernama Abdul (12) dan Rafael (14) berenang pukul 14.00 WIB. Keduanya diduga panik karena mengetahui danau ternyata dalam.
Baca SelengkapnyaDua orang kakak-beradik yatim piatu diduga bunuh diri dengan cara meloncat dari atas Jembatan Tukad Bangkung Kabupaten Badung, Bali, Minggu (26/5).
Baca Selengkapnya