Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dukung Jokowi Jaga Kedaulatan Energi, Anggota DPR Ajak Negara ASEAN Bersatu

Dukung Jokowi Jaga Kedaulatan Energi, Anggota DPR Ajak Negara ASEAN Bersatu Presiden Jokowi. ©2021 Setwapres

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengambil langkah strategis mengajukan gugatan kebijakan larangan ekspor bijih nikel di WTO. Sikap Jokowi tersebut mendapatkan dukungan dari anggota Komisi I DPR Dave Laksono.

Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono mengatakan, Uni Eropa tidak punya hak untuk mendikte negara manapun di ASEAN termasuk Indonesia.

"Pertama begini tidak ada satu negara manapun yang boleh ataupun yang bisa mendikte negara lain yang berkedaulatan penuh. Apalagi negara-negara ASEAN," kata Dave dalam keterangannya, Rabu (21/12).

Menurut Dave, negara-negara keanggotaan ASEAN memiliki solidaritas sangat kuat dan mengakar hingga ke masyarakat. Bahkan, negara-negara ASEAN harus saling menguatkan satu dengan lain di saat Uni Eropa mencoba melakukan intervensi.

"ASEAN itu kan ada kayak solidarity-nya, persatuan, kebersamaan negara-negara yang berdasarkan background sama walaupun bahasanya beda, tetapi kan secara rumpun persaudaraan kita itu serupa. Dan ASEAN ini kan fungsinya untuk saling menguatkan bukan untuk saling menekan ataupun juga mengancam," ujarnya.

Dengan persatuan itu, politisi Partai Golkar itu menyarankan negara-negara ASEAN bersatu untuk melawan Uni Eropa terkait kedaulatan energi.

"Nah di saat kita merasa ditekan oleh negara asing, ya kita harus bersatu melawan, bahwa kita harus berpikir tentang kepentingan kita. Jangan mau kita didikte oleh negara asing, disuruh mengikuti aturan mereka dengan alasan kalau mereka selalu mengatasnamakan polusi, terus juga perlindungan akan flora dan fauna," tegas Dave.

Menurut Dave, setiap negara memiliki hak dan kewajiban mengelola sumber daya alam mereka sendiri untuk kesejahteraan rakyatnya.

"Yang harus kita tolak dan kita menentukan sikap kita sendiri. Itu kan untuk kepentingan kesejahteraan dan kemajuan bangsa kita," ucapnya.

Dia juga mendukung penuh keputusan Jokowi tidak mengikuti kemauan Uni Eropa terkait dengan ekspor bahan mentah nikel. Menurutnya, keputusan Presiden Jokowi sudah tepat demi kesejahteraan masyarakat dan membuka lapangan kerja di Indonesia.

"Kita juga jangan mau ikutin mau asing dong, kalau asing kan tentu enggak mau kita ekspor barang itu setelah diproses. Mereka kan maunya sementah-mentah mungkin, kita harus berpikir bahwa bagaimana ada value add-nya untuk negara kita. Jadi harus diproses dulu agar tidak hanya merusak alam kita tetapi dampak ekonominya ke kita," jelasnya.

Di sisi lain, Dave meyakini betul Presiden Jokowi mampu membawa ASEAN menjadi kuat, serta menjadi pemain utama karena sejumlah faktor. Mulai dari jumlah penduduk hingga kekayaan sumber daya alam.

"Indonesia ini secara ekonomi dan juga secara jumlah penduduk itu terbesar di ASEAN. Nah tetapi kita ini adalah saling mendukung dan juga kita harus memiliki market yang besar secara ASEAN, secara keseluruhan kita memiliki sumber daya alam yang besar," ungkapnya.

"Jadi kita itu mampu maju sendiri dan kita juga memiliki kapasitas teknologi yang cukup dan juga kita terus selalu membuka kerjasama dengan negara-negara manapun. Jadi jangan kita ini ditahan kemajuan kita hanya untuk kepentingan sesaat oleh sekelompok orang atau negara-negara tertentu," tambahnya.

Presiden Jokowi telah mengeluarkan dua langkah penting dan strategis, pertama, Pertama, Indonesia akan mengajukan banding usai kalah di WTO. Kedua, ada kemungkinan pemerintah menaikkan pajak ekspor bijih nikel sebagai cara untuk melanjutkan hilirisasi salah satu mineral logam tersebut.

Diketahui, jalan terjal reformasi ekonomi mengadang ketika Badan Penyelesaian Sengketa (DSB) Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada memenangkan gugatan Uni Eropa atas Indonesia terkait kebijakan larangan ekspor bijih nikel Oktober 2022 lalu.

Kekalahan di WTO sempat dikhawatirkan menjadi batu sandungan untuk mempercepat hilirisasi dan industrialisasi di Tanah Air. Bangsa yang kaya akan sumber daya alam ini tentunya sudah jera setelah puluhan tahun hanya menjadi eksportir bahan mentah tanpa menghasilkan nilai tambah.

Namun pemerintah sudah mengambil sikap. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dengan tegas mengatakan bahwa hilirisasi komoditas tambang harus terus berjalan. Menurut Jokowi, hilirisasi menjadi bentuk komitmen Pemerintah RI. Sehingga Indonesia bukan hanya dikenal sebagai pengekspor bahan mentah alias raw material saja.

"Sekali lagi, meskipun kita kalah di WTO, kalah kita urusan nikel ini digugat oleh Uni Eropa dibawa ke WTO kita kalah, enggak apa-apa. Kalah saya sampaikan ke menteri, banding," tegas Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2022.

Presiden Jokowi memahami larangan ekspor bahan mentah tambang dari Indonesia akan merugikan banyak negara lain yang selama ini terlena dengan kebijakan longgar atas sumber daya alam Indonesia. Dalam hal nikel, Uni Eropa (UE) merasa tidak nyaman dengan larangan ekspor mineral logam itu karena dapat mengganggu pertumbuhan industri baja antikarat (stainless steel) di negara-negara anggota blok tersebut.

Nikel kerap disebut sebagai the mother of industry karena pengolahan jenis logam ini menghasilkan produk turunan ke banyak sektor yang dibutuhkan manusia seperti sendok, baterai, telepon genggam, hingga kendaraan.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ambisi Luhut Ingin Bawa Indonesia Jadi Penentu Harga Nikel
Ambisi Luhut Ingin Bawa Indonesia Jadi Penentu Harga Nikel

Indonesia berkomitmen untuk mengembangkan industri hilirisasi nikel di dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Hormat Luhut untuk Presiden Jokowi: Beliau Meninggalkan Legacy, Tak Mudah Dibentuk oleh Orang Lain
Hormat Luhut untuk Presiden Jokowi: Beliau Meninggalkan Legacy, Tak Mudah Dibentuk oleh Orang Lain

Luhut mengakui Presiden Jokowi telah menjadikan Indonesia sebagai negara industri hilirisasi.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Sudah 400 Tahun Kita Ekspor Bahan Mentah, Sejak Zaman VOC
Jokowi: Sudah 400 Tahun Kita Ekspor Bahan Mentah, Sejak Zaman VOC

Kejadian serupa juga terjadi pada tahun 1970 dan 1980, saat komoditas yang dimiliki banyak oleh Indonesia tidak memberikan nilai tambah bagi penerimaan negara.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Bahlil Berani Lawan Negara Lain
VIDEO: Bahlil Berani Lawan Negara Lain "Sorry Bos Menteri Jokowi Enggak Bisa Ditipu!"

Bahlil membahas terkait kepemimpinan hingga stategi hilirisasi menuju Indonesia Emas 2024.

Baca Selengkapnya
Menteri Bahlil Kesal Ada Negara-Negara yang Tak Senang Indonesia Maju
Menteri Bahlil Kesal Ada Negara-Negara yang Tak Senang Indonesia Maju

Ada beberapa negara yang tak setuju dengan berbagai kebijakan pemerintah Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pesan Luhut buat Menteri Kabinet Indonesia Maju: Jangan Khianati Kredibilitas Presiden Jokowi!
Pesan Luhut buat Menteri Kabinet Indonesia Maju: Jangan Khianati Kredibilitas Presiden Jokowi!

Sebagai pembantu Presiden, Luhut bilang menteri harus bisa mengantarkan dan mengawal segala kebijakan di sisa masa jabatan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
10 Tahun Memimpin, Jokowi Klaim Sukses Bangun Banyak Smelter, Ambil Alih Freeport hingga Blok Rokan
10 Tahun Memimpin, Jokowi Klaim Sukses Bangun Banyak Smelter, Ambil Alih Freeport hingga Blok Rokan

Jokowi beberkan kesuksesan kebijakannya di bidang energi seperti ambil alih Freepot hingga bangun smelter di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Tak Takut Digugat, Jokowi Bakal Setop Ekspor Tembaga dan Timah Mentah
Tak Takut Digugat, Jokowi Bakal Setop Ekspor Tembaga dan Timah Mentah

Pemerintah tengah bersiap menghentikan ekspor bahan mentah tembaga dan timah. Ekspor baru dilakukan setelah dilakukan hilirisasi.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Perubahan Iklim Tak Akan Selesai Selama Masih Berorientasi Ekonomi
Jokowi: Perubahan Iklim Tak Akan Selesai Selama Masih Berorientasi Ekonomi

Mitigasi perubahan iklim melalui transisi energi tak akan bisa tercapai jika negara dunia didorong dalam konteks ekonomi.

Baca Selengkapnya
Luhut Terang-terangan Ucapkan Salam Perpisahan ke Presiden Jokowi Meski Belum Digantikan Prabowo
Luhut Terang-terangan Ucapkan Salam Perpisahan ke Presiden Jokowi Meski Belum Digantikan Prabowo

Berikut momen Luhut secara terang-terangan ucapkan salam perpisahan ke Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Pegang Data Parpol: Saya Tahu Mereka Menuju ke Mana
Jokowi Pegang Data Parpol: Saya Tahu Mereka Menuju ke Mana

Jokowi mengaku data yang diterimanya terkait parpol sangat lengkap.

Baca Selengkapnya
Nada Tinggi Presiden Jokowi Kesal Ketok Podium Berkali-kali: Bangsa Kita Tak Bisa Didikte!
Nada Tinggi Presiden Jokowi Kesal Ketok Podium Berkali-kali: Bangsa Kita Tak Bisa Didikte!

Dia menegaskan jika Indonesia tidak bisa didikte oleh siapa pun.

Baca Selengkapnya