Fenomena bocah jadi sopir angkot coreng citra Pemkot Bandung

Merdeka.com - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Didi Ruswandi, mengaku menyesalkan adanya anak di bawah umur menjadi sopir angkot. Kejadian ini dianggap langkah mundur terkait upaya untuk memperbaiki citra angkutan umum di Kota Bandung.
"Dengan adanya kejadian ini boleh dibilang langkah mundur. Ya kalau pukulan, ini pukulan yang sangat berat buat kita stakeholder perhubungan termasuk dishub juga koperasi dan mungkin juga kepolisian," ujar Didi di kawasan Jalan Pelajar Pejuang, Rabu (25/4).
Menurut Didi, Dishub bersama tiga koperasi di Bandung yakni Kobanter, Kobutri dan Kopamas sedang berupaya untuk membangun konsorsium. Selain itu juga, pihaknya bersama tiga koperasi tersebut juga berencana membangun kantor bersama di Gedebage dalam rangka memperbaiki transportasi di Bandung. Namun dengan adanya kejadian ini, langkah untuk membenahi transportasi di Bandung kembali mundur.
"Kita mau bikin kantor bersama di dishub di Gedebage. Itu dalam rangka tek tokan semua hal dalam rangka memperbaiki transportasi dimana salah satunya yang mau digagas itu mau membangun angkot santun. Nanti dikasih stiker, kriterianya dia pakai seragam, pakai pengenal kemudian dia tidak ugal ugalan, tidak merokok dan lain sebagainya. Ketika dia sudah komitmen nanti dia ditempel terus ada nomor hotline-nya. Ketika itu sedang digagas, eh di tengah suasana ini ada viral (foto sopir angkot bocah)," katanya.
Untuk mengantisipasi kasus tersebut terulang, Didi mengaku akan mengoptimalkan peran pengurus jalur di pos jaga Kelompok Pelayanan Usaha (KPU) angkot di setiap trayek. "Tadi sudah ngobrol dengan Kobutri akan dipanggil pengurus jalur, akan ditegur kemudian akan diaktifkan lagi pengurus pengurus jalur dengan KPU. Jadi mungkin KPU selama ini 'punten' (maaf) pembinaannya belum optimal. Mereka hanya nunggu di titik titik point tertentu," ucapnya.
Selain itu kata Didi, pihaknya juga bersama kepolisian berencana membuat tim operasi untuk merazia angkot. "Dulu kejadian seperti ini juga pernah terjadi di angkot jurusan Ciwastra-Cijerah. Ketika makan dipake oleh anaknya. Tapi itu alasan yang engga masuk akal," terangnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya