Gara-gara Masalah Sepele, Preman di Samarinda Tikam Pengunjung Karaoke
Merdeka.com - Fendi (32), preman tatoan yang ditakuti di Samarinda Seberang diringkus polisi di rumah keluarganya, kawasan Harapan Baru, Samarinda Seberang. Dia jadi tersangka penikaman Iwan (31), pengunjung karaoke di Loa Hui. Polisi sempat memberikan 2 kali tembakan peringatan lantaran Fendi mengeluarkan badik.
"Fendi kami gerebek dan tangkap di kamar tidurnya, sekitar jam 7.30 WIB Kamis (2/1) malam tadi," kata Kapolsek Samarinda Seberang Kompol Suko Widodo di kantornya, Jumat (3/1).
Suko menerangkan, penangkapan dilakukan setelah Fendi buron 22 hari ke kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur. "Dia merasa tidak dicari polisi. Makanya dia pulang ke Samarinda, karena ada anak dan istrinya di sini," ujar Suko.
-
Apa yang dilakukan preman tersebut? Saat mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Seketika, ada adu mulut terjadi. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Mengapa preman itu menantang ke Polsek? Saat diajak, sang preman justru menantang. 'Diarahin papi ke Polsek Palmerah supaya masalah kelar,' imbuhnya. Bahkan, dia mengaku jika memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Polri.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Suko menerangkan, Fendi yang kesehariannya sebagai buruh lepas dan beristri dua itu, merupakan pelaku penikaman terhadap Iwan, pengunjung tempat karaoke di Loa Hui, Samarinda, 12 Desember 2019 lalu. Pascakejadian, korban Iwan dirawat di rumah sakit.
"Masalahnya sepele. Karena ada yang meneriaki dia (Fendi), kemudian dia keluarkan badik dan 2 kali menikamkan badik ke korban. Setelah itu, dia kabur ke Mahakam Ulu," terang Suko.
Polisi punya catatan khusus terhadap Fendi. Sebelumnya dia bolak balik keluar masuk penjara, gara-gara kasus penganiayaan. "Residivis 4 kali. Dia ini manusia ditakuti warga ujung ke ujung di Harapan Baru," ungkap Suko.
"Dia ini juga dikenal istilahnya seperti bajak laut. Dia sering memalak kapal yang lewat di Sungai Mahakam, seperti kapal batubara. Itu tadi karena dia dikenal ditakuti warga," sebut Suko.
Fendi dijerat pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan, dan kini meringkuk di penjara Polsek Samarinda Seberang.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang anggota polisi melepaskan tembakan usai diancam golok orang tak dikenal. Ini kronologinya.
Baca SelengkapnyaSadis, Preman Tebas Jari Nelayan Makassar hingga Putus Gara-Gara Tak Diberi Jatah Ikan
Baca SelengkapnyaSeorang pria tewas seusai terlibat perkelahian di Pasar Baru Bekasi, Jalan Ir H Juanda, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Rabu (27/12) pagi.
Baca SelengkapnyaFL melakukan tindakan itu karena dendam pernah ditangkap kasus narkoba dan direhabilitasi.
Baca SelengkapnyaKorban melaporkan kejadian tersebut kepada Kelian Banjar Kehen dan Pecalang Desa Adat.
Baca SelengkapnyaPelaku membabi-buta membacok hingga menyebabkan korban harus dilarikan ke Puskesmas
Baca SelengkapnyaBerbekal video yang ada, polisi melakukan penyelidikan dan akhirnya meringkus pelaku.
Baca SelengkapnyaKaki pelaku ditembak karena melawan saat ditangkap.
Baca SelengkapnyaSeorang satpam tempat hiburan malam di Ruko Union Thamrin, Kawasan Lippo Cikarang, Kabupaten Bekasi, berinisial MT (37), tewas ditikam pengunjung, Rabu (6/9).
Baca SelengkapnyaDitreskrimum Polda Riau menangkap dua perampok bersenjata api di Kampar, Riau. Kedua tersangka berinisial Fm dan W.
Baca SelengkapnyaTak terima ditegur, kedua pelaku langsung melakukan penyerangan kepada Aipda D dan A.
Baca SelengkapnyaKetua RT setempat mengaku dihubungi aparat keamanan sejak sekitar dua bulan lalu. Namun dia diminta untuk tidak memberitahukan operasi itu.
Baca Selengkapnya