Gara-gara uang Rp 50.000, warga Sampit bunuh adik ipar

Merdeka.com - Saripudin (38) Warga Desa Tangar, Kecamatan Mentaya Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng membunuh adik iparnya Gazali Rahman (23). Penyebabnya, sang adik memaksa minta uang.
Sonia, ibu korban menceritakan kejadian itu berlangsung pada Minggu (18/3) sekitar jam 11.30 WIB.
"Kejadian itu bermula ketika korban hendak meminta uang kepada istri pelaku sebesar Rp 50.000, namun tidak diberi," ujar Sonia di rumah sakit dr Murjani Sampit, seperti dilansir Antara, Senin (19/3).
Merasa kesal tidak diberi uang, korban yang sering mabuk berseteru dan hampir baku hantam sang kakak. Melihat kejadian itu, pelaku berusaha mencegah. Akan tetapi korban kembali berbuat onar.
"Dari situlah menantu saya itu kehilangan kesabaran dan langsung mengambil senjata tajam yang ada di tiang rumah. Kemudian ditebaskan ke beberapa bagian tubuh anak saya," jelasnya.
Korban meninggal dunia dengan beberapa luka lebar di bagian tengkuk leher korban dan mengeluarkan banyak darah. Tidak berapa lama setelah melakukan tindakan brutal tersebut, pelaku langsung melarikan diri.
"Sekarang saya tidak tahu abah Iwan (nama panggilan pelaku) ada dimana. Tidak berapa lama setelah kejadian itu, dia langsung pergi," ucapnya.
Jenazah korban dibawa ke rumah sakit dr Murjani Sampit untuk dilakukan visum. Namun belum hasilnya belum di publikasikan ke awak media.
Menurut informasi, aparat kepolisian sedang melakukan penyelidikan di tempat kejadian perkara dan sedang melakukan pencarian terhadap pelaku.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya