Gelar Festival Literasi Kemerdekaan: Banyuwangi Kenalkan Spirit Patriotisme pada Pelajar
Festival ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotisme di kalangan pelajar.
Festival ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotisme di kalangan pelajar.
Gelar Festival Literasi Kemerdekaan: Banyuwangi Kenalkan Spirit Patriotisme pada Pelajar
Rangkaian peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia, Pemkab Banyuwangi menggelar Festival Literasi Merdeka. Festival ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotisme di kalangan pelajar. "Inilah merupakan cara kreatif untuk mengenalkan nilai-nilai patriotisme kepada para pelajar. Dengan spirit keteladanan para pahlawan, patriotisme perlu dipupuk dalam konteks yang lebih kekinian," ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat membuka acara di RTH Sayuwiwit yang berada di halaman depan TMP Wisma Raga Satria, Sabtu (12/8/2023).
Acara tersebut, imbuh Ipuk, juga sebagai cara untuk meningkatkan literasi anak sejak dini. Ia mengatakan bahwa literasi adalah keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh setiap anak untuk dapat bersaing di era global.
"Ada literasi numerikal dengan metode gasing, ada juga literasi sains dengan robotik. Ini semua adalah bagian dari usaha pemkab untuk mengedukasi anak tentang perjuangan para pahlawan dan bagaimana melanjutkan perjuangan di tahun ke-78 ini," tuturnya.
Festival Literasi Merdeka diikuti oleh ratusan siswa dari tingkat SD, SMP, dan SMA. Mereka mengikuti berbagai kegiatan. Di antaranya workshop marketing digital untuk siswa SMA/SMK dengan narasumber jawara Jagoan Digital, Workshop Robotik untuk siswa SD, Lomba Komik Patriotisme, dan Lomba Menggambar.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Suratno, mengatakan bahwa Festival Literasi Merdeka adalah gelaran pertama yang dimaksudkan untuk mengeksplorasi kognitif dan literasi nilai perjuangan dan patriotisme anak.
"Kami ingin anak-anak tidak hanya sekadar tahu tentang sejarah perjuangan bangsa, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari," kata Suratno.