Gempa Donggala terasa sampai Mamuju, listrik sempat mati

Merdeka.com - Gempa berkekuatan 7,7 skala richter mengguncang Kota Palu dan Donggala pukul 18.02 WITA. Gempa tersebut berpotensi tsunami dan hingga kini statusnya belum dicabut.
Gempa tersebut juga dirasakan sampai ke wilayah Mamuju. Yunita, salah seorang saksi mata, mengaku gempa dirasakan begitu kencang dan cukup lama.
"Saya kebetulan sedang menginap di hotel di lantai tiga. Lagi di kamar, tiba-tiba kita ngerasa guncangan yang ternyata gempa. Itu kencang sekali dan lumayan lama," katanya saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (28/9).
Menyadari gempa, Yunita buru-buru meninggalkan kamar. Saking kuatnya gempa, dia hampir terjatuh saat menuju pintu keluar kamar. Penginapan Yunita berjarak sekitar 200 meter dari pelabuhan.
Tak cuma Yunita, semua penghuni hotel lari ke luar mencari tempat aman. Saat ini, mereka masih berada di luar hotel dan termasuk warga yang rumahnya berada di sekitar.
Bahkan sebagian warga Mamaju berlarian ke gunung untuk menyelamatkan diri karena mendengar ada peringatan tsunami. Mereka membawa keluarga naik motor dan mobil bak terbuka.
"Saya habis dari laut (pelabuhan, red), katanya orang ada tsunami. Makanya saya pulang jemput keluarga saya, mau ke gunung," kata Pardi, salah satu warga sambil membawa koper.
"Tadi lampu sempat mati juga, sekarang kita masih di luar karena gak berani naik dulu. Apalagi ini masih ada gempa susulan setelah yang awal," jelasnya.
Sebagian warga tetap menuju ke dataran yang lebih tinggi walaupun BMKG telah mencabut peringatan dini tsunami.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya