Gerindra soal pendiri PKS dan Kapitra Caleg PDIP: Kotak pandora sudah terbuka

Merdeka.com - Salah satu oendiri Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang awalnya bernama Partai Keadilan yakni Yusuf Supendi, maju sebagai calon legislatif 2019 lewat PDIP. Menanggapi itu, Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Ferry Juliantono menilai bahwa setiap orang sah pindah partai politik.
Dia pun menyerahkan kepada publik apakah partai yang mencalonkannya hanya sekedar memanfaatkan Yusuf atau tidak. Sebab, Ferry melihat kotak pandora sudah terbuka. Artinya politik identitas sudah disadari oleh publik.
"Menurut saya sah saja individu masuk partai mana, tetapi kalau kemudian itu digeneralisasi atau apalagi dimanfaatkan partai tertentu untuk mengatakan 'enggak loh partai kami juga ini loh tidak seperti yang dipersepsikan kalian buktinya ada alumni 212 yang Pak Yusuf Supendi masuk ke partai kami' itu kan terserah persepsi publik, saya enggak katakan," katanya di Bakoel Coffee, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (19/7).
"Sekarang kotak pandora sudah terlanjur terbuka dan kesadaran publik sudah makin mengental, dan itu sudah jadi kesadaran publik. Jadi mau pimpinannya ke sana pun pemilihnya atau umatnya nya enggak akan terpengaruh," sambungnya.
Menurut Ferry, PDIP kelimpungan mencalonkan orang di luar jalur PDIP. Termasuk dari dampak aspirasi umat yang ingin pentolan Front Pembela Islam Habib Rizieq Syihab (HRS) jadi Capres.
"Malah akan menimbulkan masalah di PDIP nya, kalau belum-belum saja ingin calon presidennya Habib Rizieq begitu, kan mumet tuh pasti PDIP, kalau saya sih bagus-bagus saja lah," ucap Ferry.
Selain Yusuf, Alumni 212 Kapitra Ampera juga maju menjadi caleg PDIP 2019. Disinggung kenapa bukan Gerindra, Ferry menganggap partai besutan Prabowo Subianto itu punya banyak stok caleg. Justru dia heran dengan PDIP yang tiba-tiba memunculkan dan mencalonkan Kapitra.
"Kita sih banyak, kalau ini kan tanyanya ke PDIP artinya penting dong berarti sampai Pak Kapitra di (calonkan) artinya ada efek soal ganti Presiden, kemudian soal politik identitas dampaknya kepada partai partai tertentu sehingga sampai mereka berusaha untuk membangun persepsi mereka inilah ramah dengan Islam, inilah," tandas Ferry.
Untuk diketahui, Yusuf Supendi hengkang dari PKS pada tahun 2013. Dia bergabung ke Partai Hanura. Di partai besutan Wiranto tersebut, dirinya sempat maju menjadi caleg DPR pada pemilu 2014, tapi gagal mendapat kursi. Kini dia berjuang melalui partai besutan Megawati Soekarnoputri dan tercantum di berkas caleg 2019 PDIP dari Dapil Jawa Barat V.
Kemudian, salah satu pengacara Habib Rizieq Syihab yakni Kapitra Ampera juga mencalonkan jadi wakil rakyat lewat jalur partai banteng. Tim Advokasi GNPF - MUI tersebut terdaftar di berkas caleg PDIP 2019 dari Dapil Riau II. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya