GO-JEK dilarang beroperasi, warga Solo kecewa
Merdeka.com - Larangan beroperasinya ojek online (GO-JEK) di Kota Solo oleh pemerintah kota setempat, membuat warga pengguna sarana transportasi roda dua tersebut kecewa. Mereka meminta agar, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, mempertimbangkan kembali keputusannya dan mengizinkan GO-JEK tetap beroperasi.
Pelarangan operasional GO-JEK dianggap sebagai sikap yang keliru. Pemkot dianggap tidak peka terhadap perkembangan teknologi yang mempermudah kehidupan masyarakat.
"Sepeda motor itu dalam aturan memang tak masuk angkutan umum. Kalau ojek online dilarang, sama saja melarang ojek pangkalan. Keduanya kan sama-sama roda dua cuma beda cara pesannya aja," ujar Wibowo (40) warga Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, Jumat (14/10).
-
Apa itu ojek? Mengutip dari Jurnal Ojek dari Masa ke Masa Kajian secara Manajemen Sumber Daya Manusia karya Neneng Fauziah, mengatakan bahwa istilah ‘ojek’ berasal dari kata ‘obyek’.
-
Kenapa Gojek menyediakan motor listrik? Program bergabung sebagai mitra pengemudi Gojek, GoRide Electric bertujuan mendukung penggunaan motor ramah lingkungan.
-
Kenapa Gojek mendapat penghargaan? Penghargaan ini menunjukkan bahwa Gojek diakui sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih oleh pengguna saat menggunakan angkutan umum di Jakarta.
-
Kenapa driver ojek online pakai jalan tikus? 'Jalan Tikus' atau jalan tembus. Jalan favorit bagi pengendara motor. Jalan yang biasanya hanya cukup dilewati satu motor. Saling terhimpit di gang sempit. Di tengah permukiman padat penduduk. Di antara gedung pencakar langit ibu kota. Membentang di atas lintasan sungai. Bahkan di jembatan yang hanya terbuat dari bambu.
-
Siapa yang memanfaatkan ojek di Dusun Butuh? Tarif yang dikenakan pendaki untuk bisa naik ojek itu adalah Rp20.000 sekali jalan, untuk pulang pergi tarif totalnya Rp40.000.
-
Kenapa Jalan Tol Solo-Jogja dibuka saat mudik? Diharapkan dengan dibukanya tol tersebut mampu mengurai kemacetan pada jalur nasional Solo-Yogyakarta.
Wibowo mengatakan, kehadiran ojek online diakuinya membuat masyarakat, khususnya di Solo, lebih nyaman. Namun dia juga meminta agar manajemen ojek online juga terbuka dan segera mengurus perizinannya ke pemerintah daerah setempat.
Kekecewaan juga diungkapkan oleh Friska, salah seorang warga Jalan Veteran. Menurut dia keberadaan GO-JEK memudahkan dirinya yang tidak bisa mengemudikan kendaraan bermotor untuk beraktivitas.
"Saya ini pulang pergi kerja naik GO-JEK mas. Lagian zaman sekarang kan zamannya teknologi, jadi itu salah satu penerapan juga kan. GO-JEK memudahkan transportasi dan responnya cepat. Karena di Solo ini untuk mencari ojek atau transportasi umum lainnya susah," ucapnya.
Selain itu, lanjut Friska, keberadaan GO-JEK juga menjadi lahan pekerjaan baru bagi UMKM yang dampaknya bisa mengurangi pengangguran.
"Menurut saya seharusnya selama program itu baik untuk masyarakat dalam artian tidak merugikan dan juga menyusahkan, ya seharusnya sih support saja. Selama berdampak positif saya rasa ya tetap diperbolehkan saja," harapnya.
Risa, pengguna GO-JEK lainnya asal Serengan, menyesalkan keputusan Pemkot Solo tersebut. Pasalnya, selama ini dia dan sejumlah teman kerja di kantornya selalu menggunakan jasa GO-JEK.
"Kecewa pasti kalau tidak boleh beroperasi. Karena kita sering susah nyari ojek dari kantor. Apalagi kalo pagi atau malam. Soalnya kita milih GO-JEK karena lebih murah," tuturnya.
Risa menambahkan, seharusnya Pemkot Solo bisa lebih bijaksana menyikapi keberadaan ojek online. "Dulu waktu saya kerja di Jakarta, pernah juga ngalamin yang namanya persaingan sengit ojek pangkalan dengan ojek online. Tapi mereka membuat kesepakatan biar tidak berebut penumpang," sambungnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gojek mendapatkan penghargaan sebagai aplikasi online favorit masyarakat.
Baca SelengkapnyaPihaknya mengaku tak segan untuk menindak secara tegas terhadap oknum-oknum yang dianggap merugikan pengguna maupun mitra pengemudi.
Baca SelengkapnyaBeberapa hari lalu, KRL Jogja-Solo mengalami gangguan dan mati mesin saat beroperasi. Sempat mati, begini kelanjutan nasib penumpang KRL Jogja-Solo.
Baca SelengkapnyaAksi yang dilakukan oleh para awak angkutan dilakukan karena sejumlah persoalan yang terjadi di lapangan.
Baca SelengkapnyaGrab Indonesia tidak pernah memotong pendapatan Mitra Pengemudi untuk dialokasikan sebagai diskon bagi konsumen
Baca SelengkapnyaKebijakan ini dapat membuat Gojek dan ojek pangkalan (opang) terlihat serupa dan tidak lagi memiliki perbedaan.
Baca SelengkapnyaOjek online (ojol) dan kurir se-Jabodetabek, hari ini Kamis (29/8) akan melakukan demo
Baca SelengkapnyaAspirasi disampaikan saat demontrasi di Patung Kuda, Arjuna Wiwaha Jakarta Pusat pada Kamis (29/8).
Baca SelengkapnyaSejumlah warga, khususnya pengguna sepeda motor, terpaksa selap-selip di antara truk-truk besar untuk menembus kemacetan.
Baca SelengkapnyaSeorang legenda hidup Gojek membeberkan cara ia mendapatkan orderan saat belum ada aplikasi Gojek.
Baca Selengkapnya