Gubernur Bali tegaskan tak ada hujan batu imbas erupsi Gunung Agung
Merdeka.com - Gubernur Bali I Made Mangku Pastika memastikan tidak ada lontaran batu dari pusat erupsi Gunung Agung, hanya saja ketinggian semburan abu vulkanik masih tinggi. Made menegaskan kabar perihal semburan batu adalah bohong.
"Itu tidak benar. Tidak ada hujan batu, itu semua hoax. Sampai saat ini kondisi gunung masih mengeluarkan abu vulkanik setinggi 4000 meter," ujar Made, Selasa (28/11).
Meski menegaskan tidak adanya lontaran batu, Made mengatakan jumlah pengungsi dampak erupsi Gunung Agung terus bertambah. Dari 22 desa terkena dampak, 40.000 warganya telah mengungsi di 200 titik yang disediakan. Angka tersebut dikatakan Made masih terus bertambah seiring intensitas erupsi Gunung Agung.
-
Dimana lokasi Gunung Agung? Gunung Agung yang terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem ini memiliki ketinggian 3.031 mdpl.
-
Bagaimana Gunung Batutara meletus? Letusan tersebut berupa abu vulkanik yang dimuntahkan ke dalam laut maupun letusan asap yang terus terjadi.
-
Apa nama gunung tertinggi di Indonesia? Carstenzs Pyramid atau yang lebih dikenal sebagai Puncak Jaya memiliki ketinggian 4.884 mdpl. Gunung satu ini berlokasi di Papua. Bisa dibilang, gunung ini merupakan gunung tertinggi di Indonesia.
-
Kapan Gunung Batutara terakhir meletus? Bukti jika pulau tersebut adalah gunung api mulai terkuak ketika terjadinya letusan pada tahun 2007 silam.
-
Kenapa gempa Batang terjadi? Bisa jadi gempa yang terjadi di Batang berkaitan erat dengan keberadaan Patahan Weleri.
-
Dimana lokasi Gunung Batu Tanjungsari? Terletak di kaki Gunung Geulis, tepatnya di Kp. Rancabawang, Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang.
Lebih lanjut Made mengatakan, tenda darurat belum didirikan di titik titik pengungsian lantaran sejumlah umum dianggap masih cukup menampung ribuan pengungsi yang tersebar. Kondisi pengungsi pun dikatakannya terpantau baik.
"Mereka belum memasuki tenda karena bangunan masih cukup. Semua pengungsi dalam keadaan baik," ujarnya.
Namun demikian, dia memprediksi jumlah pengungsi akan terus bertambah dan berdampak pada keperluan logistik. Made menyebut jika jumlah pengungsi mencapai 70.000 jiwa, maka kebutuhan logistik berupa beras mencapai 25 ton per hari. Bantuan logistik berupa matras, wc darurat juga diperlukan oleh pengungsi.
Sejauh ini, imbuhnya, para pengungsi telah mendapat bantuan berupa beras, kompor gas, serta dapur darurat yang didirikan Kodam.
"Pengungsi sudah kami salurkan logistik beras dan makanan instan untuk mereka masak dan mereka masak sendiri karena sudah kami bagikan kompor dan gas," ujarnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa tersebut terletak di laut berjarak 65 kilometer Selatan Kota Pacitan, Jawa Timur pada kedalaman 50 kilometer.
Baca SelengkapnyaGempa bumi dengan magnitudo 4,6 mengguncang Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Gempa terjadi sekitar pukul 06.35 WIB.
Baca SelengkapnyaInformasi terbaru dari tim Badan Geologi melaporkan aktivitas Gunung Ruang masih tinggi sebagaimana hasil dari pengamatan yang dilakukan pada Jumat (3/5) malam.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau warga tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, kebakaran terjadi di kawasan hutan di lereng Gunung Agung, di Kabupaten Karangasem, Bali, dan hingga kini masih ada titik api yang belum padam.
Baca SelengkapnyaGundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.
Baca SelengkapnyaSaat ini letusan eksplosif masih tetap berlangsung dengan jangkauan lontaran lava dominan masih di sekitar area kawah.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru Kembali Erupsi, Total 174 Kali sejak Awal 2024
Baca SelengkapnyaGunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi pada Jumat (30/5) siang.
Baca SelengkapnyaJarak luncuran awan panas tidak diketahui dikarenakan visual Gunung Semeru tertutup kabut.
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Ruang menyemburkan lava pijar dan melepaskan SO2.
Baca SelengkapnyaKolom abu vulkanik berwarna kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke utara dan barat laut.
Baca Selengkapnya