Gubernur Sumsel Duga Salah Satu Sebab Karhutla Akibat Pantulan Matahari ke Kaca Mobil

Merdeka.com - Sebanyak lima hektar lahan gambut di dua desa di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, hangus terbakar selama dua hari ini. Gubernur Sumsel Herman Deru menyebut tak semua karhutla karena disengaja.
Menurut Deru, tak semua karhutla yang terjadi di wilayahnya akibat kelalaian individu maupun perusahaan pemilik lahan. Bisa jadi, faktor alam menjadi penyebabnya.
"Kadang ya, saya contohkan begini ya. Ini mobil ya, jalan, ini lahan yang kering, di depannya ada lahan yang kering, ini pantulan kaca bisa hidupkan api di situ. Jadi, jangan berpikir ini karena ada kelalaian atau kesengajaan," ungkap Deru, Selasa (25/6).
Ada juga, kata dia, api muncul disebabkan pemantik alami. "Gesekan kayunya ya, misalnya ranting di situ, gesek, gesek, gesek, hidup (muncul percikan api)," ujarnya.
Menurut dia, kesadaran masyarakat Sumsel mulai tinggi terkait karhutla berikut dampaknya. Asap akibat kebakaran berpengaruh terhadap kesehatan, aktivitas warga, lalu lintas, terlebih penerbangan, sehingga perlu ditangani.
"Maka tanpa mikir ada even apa, even internasional atau apa, memang harus kita tangani (penanggulangan karena karhutla), tapi peran serta masyarakat penting," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, lahan di Desa Pulai Negara dan Palem Raya, Kabupaten Ogan Ilir, terbakar, Senin (24/6) malam. Petugas yang mengetahui kejadian itu langsung melakukan pemadaman.
Kebakaran kembali terjadi hari ini dan meluas ke titik lain. Bahkan api melompat ke sisi jalan tol yang membuat asap menutupi jalan. Hingga saat ini petugas masih berjibaku memadamkan api dibantu helikopter dengan water boombing.Kasus karhutla ini langsung ditangani kepolisian setempat. Sebab, ada dugaan lahan yang terbakar tersebut milik korporasi.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengungkapkan, penyidik dari Ditreskrimsus Polda Sumsel telah diterjunkan ke lokasi untuk menyelidiki kasus ini. Informasi yang diterimanya, lahan yang terbakar milik korporasi.
"Lokasi persis di samping Palindra, itu lahan perusahaan, kita belum sampaikan karena masih dicek. Ada sekitar enam orang, penyidik Krimsus turun," ungkap Supriadi, Selasa (25/6).
Polisi mensinyalir kebakaran dilakukan secara sengaja. Sebab, di daerah itu masih turun hujan sehingga terbilang masih basah.
"Sedang dikoordinasikan, apakah itu kebakaran atau ada unsur lain. Kita menunggu hasil ke lapangan, kalau ada unsur kelalaian akan diproses," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya