Gugus Tugas Covid-19 Sumsel Sebut Pusat Salah Input Data
Merdeka.com - Jumlah pasien positif Covid-19 di Sumatera Selatan sampai Sabtu (11/4) tidak terjadi penambahan, yakni tetap sebanyak 18 orang. Gugus Tugas Covid-19 Pusat ternyata melakukan input data lama sehingga terjadi ketidaksinkronan data.
Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Sumsel Yusri mengungkapkan, data pasien positif di Sumsel yang diumumkan pusat kemarin sore berjumlah 21 orang atau ada penambahan empat pasien dari hari sebelumnya. Sementara data yang masuk di Gugus Tugas Covid-19 Sumsel hanya bertambah satu orang saja hingga menjadi 18 pasien.
"Saat kami konfirmasikan dan penelusuran, ternyata pusat salah input data. Dalam artian, pusat mengentri data pasien lama atau entri ulang," ungkap Yusri, Sabtu (11/4).
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang tidak lagi mendapat update? Pada akhir Juni 2024, Samsung secara resmi mengakhiri dukungan pembaruan perangkat lunak untuk tiga model ponsel cerdas yang diluncurkan pada tahun 2020.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Dikatakannya, data pasien positif asal Sumsel yang ada di pusat masih sebanyak 21 orang. Pihaknya sudah mengkonfirmasi untuk segera dilakukan perbaikan sehingga tak menimbulkan pertanyaan dan keresahan masyarakat.
"Hari ini Alhamdulillah tidak ada penambahan pasien positif. Kementerian dan Gugus Tugas Covid-19 pusat berjanji akan memperbaiki data yang benar, tapi operator perlu surat resmi untuk merubah data," kata dia.
Sementara itu, Prof Yuwono yang juga juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Sumsel menambahkan, terjadi penambahan orang dalam pengawasan (ODP) di Sumsel yang kini berjumlah 2.020 orang. Sebanyak 1.284 orang sudah selesai pengawasan dan sisanya masih proses.
Sedangkan pasien dalam pemantauan (PDP) hari ini terjadi penambahan lima orang dan menjadi 65 orang. 41 orang diantaranya negatif dan 25 orang menunggu hasil pemeriksaan sampel.
"Untuk total sampel yang diperiksa, baik ODP dan PDP ada 165 sampel. Hasilnya, 18 positif, 79 negatif, dan 62 sampel masih proses," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data tersebut ditemukan dari uji sampling yang dilakukan oleh pengawas lapangan di seluruh desa/kelurahan yang jumlah mencapai 442.
Baca SelengkapnyaPerolehan suara PSI di Bantaeng Sulsel meningkat drastis.
Baca SelengkapnyaIsu ini didasarkan pada data naik turunnya suara dalam portal InfoPemilu dan sistem Sirekap.
Baca SelengkapnyaData Sirekap yang perlu perbaikan bukan hanya pemilihan presiden saja, legislatif DPR RI juga.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasyim, KPU tak boleh bohong dan harus menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaKPU Tetapkan Pencoblosan Ulang di 12 Daerah di Sumbar pada 24 Februari
Baca SelengkapnyaKPU memastikan pengoreksian data akan terus berproses.
Baca SelengkapnyaDalam proses penyortiran, KPU Sumsel juga menemukan banyak surat rusak dan tak pantas dipakai.
Baca SelengkapnyaTudingan itu muncul karena beberapa kecamatan menghentikan sementara rapat pleno perhitungan suara Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSaat ini belum ada rekap data untuk suara tidak sah dari KPU RI.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat 12 petugas Pemilu Sumbar meninggal dunia dan 50 orang jatuh sakit pada pelaksanaan Pemilu.
Baca SelengkapnyaKPU berdalih terus menerus memperbaiki kinerja lapangan dan data Sirekap KPU Kabupaten Kota.
Baca Selengkapnya