Gunung Merapi Keluarkan Guguran Lava Pijar ke Kali Gendol
Merdeka.com - Aktivitas Gunung Merapi terpantau mengeluarkan guguran lava pijar ke arah hulu kali Gendol pada Jumat (23/11). Hal ini berdasarkan pengataman Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta.
"Guguran lava sebanyak empat kali mengarah ke bukaan kawah, hulu kali Gendol" tulis akun Twitter BPPTKG, Minggu (25/11).
BPPTKG juga menjelaskan jarak luncur guguran lava pijar pada Jumat (23/11) pukul 19.05 WIB maksimal 300 meter.
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Bagaimana lava pijar Gunung Merapi mengalir? Teramati delapan kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.600 meter ke arah barat daya,“ kata Agus dikutip dari ANTARA pada Rabu (2/8).
-
Mengapa Gunung Merapi mengeluarkan lava? Morfologi kubah lava di puncak Gunung Merapi juga mengalami perubahan.
-
Apa yang dikeluarkan Gunung Merapi? Pada Rabu (2/8) dini hari pukul 00.00 hingga pagi pukul 06.00, gunung api paling aktif di tanah Jawa ini mengeluarkan 8 kali guguran lava.
-
Ke mana lava pijar Gunung Merapi mengalir? Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso, mengatakan bahwa berdasarkan pengamatan selama enam jam, lava pijar mengalir ke arah barat daya atau ke arah Kali Bebeng.
-
Bagaimana Merapi mengalami gempa guguran? 'Gempa guguran merupakan gerakan yang terekam pada alat seismogram karena fragmen lava jatuh ke bagian bawah akibat gravitasi bumi,'
"Intensitas guguran rendah dengan potensi material yang kecil sehingga belum membahayakan penduduk."
Seiring dengan pertumbuhan kubah lava, BPPTKG menyebutkan guguran lava mulai terjadi pada 22 Agustus 2018 dan dominan mengarah ke barat laut, namun saat itu masih dalam area kawah.
Berdasarkan data pengamatan aktivitas Gunung Merapi periode 16-22 November 2018, volume kubah lava per 21 November 2018 sebesar 308.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan rata-rata 2.600 meter kubik per hari. Pertumbuhan sedikit lebih tinggi dari pekan sebelumnya.
BPPTKG Yogyakarta juga memantau aktivitas kegempaan Gunung Merapi dan mencatat 28 kali gempa embusan (DG), dua kali gempa vulkanik dangkal (VTB), dua kali gempa fase banyak (MP), 261 kali gempa guguran (RF), 21 kali gempa low frekuensi (LF) dan empat kali gempa rektonik (TT).
Berdasarkan data aktivitas vulkanik Merapi tersebut, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level II atau waspada.
Kegiatan pendakian Gunung Merapi untuk sementara tidak direkomendasikan oleh BPPTKG, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.
Masyarakat diimbau tetap beraktitivitas seperti biasa, dan diperbolehkan menyaksikan aktivitas guguran lava dalam jarak aman, tiga kilometer dari puncak.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Merapi kembali menunjukkan keaktifannya, Jumat (28/7) malam. Gunung di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu meluncurkan awan panas guguran sejauh 1,5 Km.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
Baca SelengkapnyaPuncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik serta mewaspadai bahaya lahar.
Baca SelengkapnyaGuguran lava pijar itu meluncur ke arah barat daya atau Kali Bebeng.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi dua kali meluncurkan awan panas guguran pada Senin (27/11) pukul 17.00 WIB dan 17.15 WIB.
Baca SelengkapnyaMorfologi kubah lava di puncak Gunung Merapi juga mengalami perubahan.
Baca SelengkapnyaJarak luncur awan panas guguran maksimum 3,5 kilometer ke arah Kali Krasak.
Baca SelengkapnyaPerubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023
Baca SelengkapnyaJarak luncur awan panas 1.000 meter ke arah barat daya atau Kali Bebeng.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran
Baca SelengkapnyaAwan panas guguran itu telah menyebabkan hujan abu tipis yang turun pukul 21.24 WIB di sekitar Dukuh Plalang hingga Desa Lencoh.
Baca Selengkapnya