Gunung Semeru Erupsi, Semburan Abu Vulkanik Setinggi 1.000 Meter
Masyarakat diminta tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
Peristiwa ini bersamaan dengan rentatan gempa yang terjadi di Tuban, Pulau Bawean Jawa Timur
Gunung Semeru Erupsi, Semburan Abu Vulkanik Setinggi 1.000 Meter
Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur mengalami erupsi dan menyemburkan abu vulkanik setinggi seribu meter. Erupsi ini, disebut bersamaan dengan adanya kejadian gempa di perairan utara Tuban atau sekitar Pulau Bawean, Gresik.
Erupsi Gunung Semeru itu disebut terjadi pada Jumat (22/3) sekitar pukul 20.59 WIB. Peristiwa tersebut berbarengan dengan rentetan gempa yang terjadi di perairan utara Tuban atau di sekitar Pulau Bawean, Gresik.
“Teramati lima kali asap letusan dengan tinggi 300-1000 m warna asap putih kelabu condong ke arah utara-barat laut,” kata petugas PVMBG, Ghufron Alwi, dalam laporannya.
Selain itu, Semeru disebut mengalami 12 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 11-21 mm, dan lama gempa 62-92 detik. 2 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 4-5 mm, dan lama gempa 43-54 detik.
“4 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 5-21 mm, S-P 14-39 detik dan lama gempa 40-146 detik,” ucapnya.
Namun, Sabtu (23/3) ini kondisi gunung api ini masih terlihat jelas hingga tertutup kabut. Terlihat asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis 50-100 meter dari puncak.
Meski demikian, Gunung Semeru masih berstatus level III atau siaga. Masyarakat pun diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan.
“Masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak,” ucapnya.
Masyarakat juga diminta tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
Ia juga meminta pada masyarakat agar mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.