Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Guru Besar UIN: Cara Pandang Keagamaan yang Moderat Perlu Dikedepankan

Guru Besar UIN: Cara Pandang Keagamaan yang Moderat Perlu Dikedepankan Kampanye Perdamaian Dunia. ©Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Kehidupan berbangsa dan bernegara akan lebih nyaman jika tidak memandang identitas agama, bahasa, suku, dan ras. Untuk itu para pemimpin harus bisa mewujudkan kemaslahatan dan keadilan bagi rakyatnya.

Selain itu, Guru Besar Fakultas Adab dan Humaniora dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Oman Fathurahman mengatakan seluruh warga negara Indonesia juga harus menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan menghormati sesama.

"Tindakan apapun dengan mengatasnamakan agama yang berdampak pada rusaknya tata nilai kemanusiaan atau bertujuan untuk merusak kesepakatan bersama sebagai sebuah bangsa, maka itu sama artinya dengan tidak menjalankan fungsi manusia sebagai khalifah di muka bumi," kata Oman dalam keterangannya, Rabu (15/1).

Menurutnya, para pendiri bangsa ini juga terdiri dari wakil kelompok agama yang sangat beragam di Indonesia. Mereka sudah sepakat untuk menjalankan ajaran agama masing-masing di bawah sistem pemerintahan yang disepakati, yakni Pancasila dan UUD 1945.

"Untuk itulah, cara pandang keagamaan, sikap, dan praktik keagamaan yang moderat yang lebih menekankan pada substansi ajaran, tidak ekstrem, tidak berlebih-lebihan perlu di kedepankan," kata peraih Doktoral bidang Filologi dari Universitas Indonesia ini.

Dia juga menyampaikan bahwa cara paling efektif untuk mengajak masyarakat menangkal ideologi lain yang bertentangan dengan prinsip NKRI adalah dengan memberikan contoh berbuat adil dan wujudkan kemaslahatan bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Sesungguhnya kan lima sila dalam Pancasila sudah merepresentasikan keseluruhan nilai kekhalifahan yang disebut dalam teks-teks agama, khususnya Alquran. Kalau Pancasila itu bisa diwujudkan secara paripurna oleh para pemimpin kita, saya yakin tidak akan ada lagi pemikiran untuk mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi lain," tandasnya.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP