Guru di OKI Cabuli 9 Siswi SD, Modus Beri Tugas dan Ancam Tak Naik Kelas
Merdeka.com - Dengan modus memberi tugas dan ancaman tak naik kelas, seorang guru SD di Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Asmuni (51) mencabuli sembilan siswinya. Ironisnya, perbuatan itu dilakukannya sejak lama.
Kasus ini terungkap dari laporan wali murid ke polisi setelah anaknya menceritakan nasib yang dialaminya pada 28 Oktober 2019. Tak butuh waktu lama, polisi meringkus pelaku yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) itu tanpa perlawanan.
Kapolres OKI AKBP Donny Eka Syaputra menjelaskan, awalnya hanya satu korban yang melapor. Korban mengalami pencabulan oleh pelaku sebanyak dua kali di perpustakaan dan gudang sekolah. Kejadian pertama terjadi saat duduk di kelas V dan kedua baru-baru ini atau kelas VI.
-
Siapa guru yang mencabuli murid? Kasat Reskrim Polres Kota Pariaman, Iptu Rinto Alwi mengatakan, peristiwa itu terjadi beberapa bulan yang lalu dan pelaku sudah berhasil diamankan. 'Kejadian tahun ini, beberapa bulan yang lalu. Pelaku berhasil ditangkap pada 15 Mei 2024. Pada 29 Mei 2024 perkaranya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan,' tuturnya.
-
Bagaimana guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Kenapa guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Di mana guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Kapan terakhir kali pengasuh Ponpes mencabuli santriwati? Terakhir kali, terduga pelaku mencabuli salah satu santrinya pada 17 Agustus 2023.
-
Apa yang dilakukan guru terhadap murid? Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
"Dari penyelidikan ternyata ada sembilan siswi yang menjadi korban pencabulan. Semuanya murid perempuan," ungkap Donny, Kamis (7/11).
Modus dan Ancaman Pelaku
Modus yang dilakukan tersangka adalah menyuruh para korban membuat tugas dan hapalan. Keesokan harinya, para korban menemui tersangka di perpustakaan bahkan di gudang.
"Korban dipanggil satu persatu. Di situlah terjadi pencabulan," ujarnya.
Aksi tersangka semakin berani dan berkelanjutan lantaran korban tak melawan. Hal itu lantaran ada iming-iming memberi nilai bagus dan juga ancaman tak naik kelas.
"Korban mendapat ancaman dari tersangka, maka mereka diam dan percabulan sering dialami," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia mengimingi sejumlah uang untuk murid yang menjadi incarannya.
Baca SelengkapnyaMenjanjikan agar korban bisa lulus ujian masuk TNI dan Polri membuat pelaku bisa melakukan pelecehan. Bahkan dia juga menyimpan foto bugil para korban.
Baca SelengkapnyaImam mengungkapkan, AD kini telah ditetapkan tersangka dan dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaVonis yang dijatuhkan kepada terdakwa sesuai dengan tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Baca SelengkapnyaTersangka juga memberikan uang sebesar Rp20 ribu kepada korbannya.
Baca SelengkapnyaModus guru tersebut mulanya membentu murid tersebut lalu di ajak makan mi ayam.
Baca SelengkapnyaGuru yang diduga melakukan pencabulan diketahui merupakan seorang laki-laki berusia 36 tahun.
Baca SelengkapnyaKepala sekolah dasar berinisial M (37) di Muara Eno, ditangkap karena memaksa dan mengancam 13 siswa SMK untuk melakukan perbuatan tak senonoh sesama jenis.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku tindakannya berawal dari chat dirinya dengan korban pada November hingga Desember 2022.
Baca SelengkapnyaPerbuatan tersebut dilakukan berulang kali kepada kelima korban dengan rentang waktu yang berbeda-beda sejak tahun 2018 hingga Juli 2023.
Baca SelengkapnyaPelaku melakukan pemerkosaan di sekolah. Dia mengancam para korban.
Baca SelengkapnyaTersangka memanfaatkan cita-cita korban yang ingin menjadi polisi dan TNI. Ia pun mengimingi mereka bisa mencapainya dengan sebuah syarat.
Baca Selengkapnya