Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hakim Jengkel Keterangan Saksi Afung Pemasang CCTV Berubah-Ubah

Hakim Jengkel Keterangan Saksi Afung Pemasang CCTV Berubah-Ubah sidang hendra kurniawan dan agus nurpatria. ©2022 Merdeka.com/syifa annisa

Merdeka.com - Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) kembali menggelar sidang lanjutan untuk terdakwa Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria atas perkara obstruction of justice kasus kematian Brigadir J. Saat pemeriksaan saksi pengusaha CCTV yakni Tjong Djiu Fung alias Afung, hakim jengkel dengan keterangannya yang berubah-ubah.

Awalnya, Tim Kuasa Hukum Terdakwa membacakan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Afung terkait jumlah kapasitas harddisk CCTV hingga proses login lantaran berbeda dengan keterangan di persidangan.

"Yang ingin saya tanyakan ini keterangan saksi yang benar yang mana?," tanya kuasa hukum di PN Jaksel, Kamis (3/11/2022).

"Yang Mulia, sebelumnya saya minta maaf mungkin saya kelewatan, tidak ada maksud apa-apa, karena saya di lapangan banyak kerjaan juga. Ini intinya mungkin BAP itu karena masih baru," jawab Afung.

Mendengar jawaban Afung terhadap Kuasa Hukum, Majelis Hakim pun meninggikan suaranya sambil menanyakan seberapa banyak saksi telah menjalani BAP di kepolisian.

"Saudara sudah berapa kali di BAP?," tanya hakim.

"Saya tiga kali Pak," jawabnya.

"Untuk perkara yang ini atau perkara yang lain?," kata hakim.

"Ya ini," sahutnya.

"Terkait dengan perkara ini artinya tidak dalam waktu yang lama. Apakah kemudian saudara bisa lupa? Itu yang ditanyakan sesungguhnya. Karena keterangan saudara itu tadi yang ditanyakan berulang-ulang," tukas hakim.

"Maaf yang mulia," jawab Afung.

Majelis Hakim kemudian mengulas lagi keterangan Afung di BAP dan dalam persidangan. Beberapa di antaranya memang berbeda sehingga membuat hakim mencecar kembali dengan pertanyaan lanjutan.

"Saudara katakan berdasarkan pengalaman 1 tera (kapasitas harddisk), ternyata di sini tidak seperti itu? Kemudian password, saudara katakan di sini meminta dari satpam, padahal tadi saudara menjelaskan, tanpa ada password pencet oke. Jadi pertanyaannya mana yang benar. Yang saudara sampaikan di sini tadi ya di persidangan ini atau yang di sini yang di BAP?," tanya hakim.

"Yang di BAP Yang Mulia," jawabnya.

"Kenapa yang di BAP?," timpal hakim.

"Yang di BAP mengenai harddisk itu ya saya ada melakukan login untuk mengecek kapasitas harddisknya," kata Afung.

"Kalau untuk passwordnya?," tanya hakim.

"Jadi gini," kata Afung yang langsung dipotong hakim.

"Kalau untuk passwordnya bagaimana, itu saja pertanyaannya. Karena saudara minta ke satpam? Ada juga keterangan saksi yang lain yang sudah kita tanyakan itu. Jangan sampai nanti berbeda dan saudara mungkin kita panggil lagi ke sini," tegas hakim.

Afung menjelaskan bahwa dalam sistem DVR keluaran China saat aktif maka akan masuk ke halaman menu untuk mengisi username admin dan password terlebih dulu. Namun menjadi pilihan si pemilik untuk menyetel atau tidak kata sandi tersebut.

"Nah kalau saya sebagai pekerja saya tidak berhak langsung oke, karena saya melanggar etika, saya bekerja profesional Pak. Jadi saya minta security yang memencet walaupun dia tidak mengisi ya password itu dengan ABC atau apa," tutur Afung.

"Artinya kalau tidak ada yang diisi oleh satpam tadi kan tidak ada passwordnya?," tanya hakim.

"Iya kan saya," jawabnya.

"Kan begitu saja toh? Ya tidak? Kecuali kalau dia isi ABC atau angka itulah dikatakan sebagai passwordnya," potong hakim.

"Oke," jawab Afung.

"Betul atau tidak?," tegas hakim.

"Betul Yang Mulia," sahutnya.

"Jadi tidak ada passwordnya kan begitu?," timpal hakim.

Afung kembali menjelaskan hal yang berulang-ulang sebagaimana penjelasan sebelumnya. Majelis Hakim pun mempersoalkan keterangannya yang berubah-ubah dan berbelit.

"Ini ada dua jawaban berbeda ya, pertama saudara katakan pada saat sekuriti datang, saudara tidak lihat memasukkan atau tidak. Tapi saudara katakan pada saat itu datang membongkar DVR yang lain tapi saudara katakan tidak ada yang dimasukkan apapun oleh satpam oleh sekuriti. Yang benar yang mana?," tanya hakim yang dijawab Afung dengan penjelasan berulang.

"Jaraknya bagaimana saudara dengan sekuriti itu?," timpal hakim.

"Cukup dekat," jawabnya.

"Cukup dekat bagaimana?," tanya hakim.

"Sekuriti menghadap ke DVR monitor, saya jongkok di bawah untuk bongkar pergantian yang baru itu, baru kemudian sudah selesai, sudah masuk ke menu, saya nggak tanya passwordnya apa," kata Afung.

"Yang saudara lihat ada nggak sesuatu yang dimasukkan sekuriti?," tanya hakim.

'Saya tidak memperhatikan dengan jelas karena saya fokus membongkar mesin," jawabnya.

"Artinya apakah itu ada password atau tidak saudara tidak tahu?," tanya hakim.

"Betul Yang Mulia," sahutnya.

"Gitu ya, jangan berubah-ubah," tegas hakim.

"Baik Yang Mulia," jawab Afung.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hakim 'Semprot' Saksi Kasus BTS Kominfo Beri Keterangan Berbelit: Saudara Tutupi Nanti Saya Ketok Sumpah Palsu Semua
Hakim 'Semprot' Saksi Kasus BTS Kominfo Beri Keterangan Berbelit: Saudara Tutupi Nanti Saya Ketok Sumpah Palsu Semua

Keterangan saksi itu berlangsung dalam sidang lanjutan kasus korupsi BTS Kominfo di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya
Sidang Kasus Timah, Hakim Semprot Saksi: Jangan Melindungi Ya, Nanti Menjadi Terdakwa Enggak Pulang
Sidang Kasus Timah, Hakim Semprot Saksi: Jangan Melindungi Ya, Nanti Menjadi Terdakwa Enggak Pulang

Awalnya Jaksa mencecar Agus soal adanya salah satu grup WhatsApp di perusahaan RBT bernamakan 'Update Tanur Listrik'.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Saling Teriak, Ribut Keras Kuasa Hukum Haris & Fatia Adu Mulut Lawan Jaksa di Sidang
VIDEO: Saling Teriak, Ribut Keras Kuasa Hukum Haris & Fatia Adu Mulut Lawan Jaksa di Sidang

Saling Teriak, Ribut Keras Kuasa Hukum Haris & Fatia Adu Mulut Lawan Jaksa di Sidang

Baca Selengkapnya
Pengawal Suami Dinar Candy Diduga Halangi Kerja Wartawan di Jambi
Pengawal Suami Dinar Candy Diduga Halangi Kerja Wartawan di Jambi

Ko Apex diperiksa Polda Jambi terkait kasus pemalsuan dokumen kapal dan jabatan, Rabu (8/5).

Baca Selengkapnya
Pandangan Ahli Hukum Polda Jabar soal DPO Kasus Vina Diubah Usai Pegi Setiawan Tersangka
Pandangan Ahli Hukum Polda Jabar soal DPO Kasus Vina Diubah Usai Pegi Setiawan Tersangka

Kubu Pegi menilai penetapan tersangka kliennya janggal. Karena dalam berkas DPO hanya disebut Pegi alias Perong.

Baca Selengkapnya
Komnas HAM Duga Ada Obstruction of Justice dalam Kasus Afif Maulana, Desak CCTV Polsek Dibuka
Komnas HAM Duga Ada Obstruction of Justice dalam Kasus Afif Maulana, Desak CCTV Polsek Dibuka

Komnas HAM RI menduga kuat terjadi perintangan penyidikan atau "obstruction of justice" dalam kasus kematian Afif Maulana.

Baca Selengkapnya
Handphone Disita Penyidik, Aiman Ketar-Ketir Pemberi Info Netralitas Aparat Terbongkar
Handphone Disita Penyidik, Aiman Ketar-Ketir Pemberi Info Netralitas Aparat Terbongkar

Aiman menjalani pemeriksaan selama 12 jam sebagai saksi kasus dugaan penyebaran berita bohong.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Rapat Pleno Panas, Amarah Ketua KPU Meledak Hingga Tunjuk-tunjuk Saksi PKB!
VIDEO: Rapat Pleno Panas, Amarah Ketua KPU Meledak Hingga Tunjuk-tunjuk Saksi PKB!

Proses rekapitulasi perolehan suara pemilihan DPR Dapil Sulawesi Tengah berlangsung panas pada Sabtu 16 Maret 2024

Baca Selengkapnya
PN Padang Buka Suara Buntut Hakim Ancam 2 Advokat Perempuan LBH Padang
PN Padang Buka Suara Buntut Hakim Ancam 2 Advokat Perempuan LBH Padang

Namun, hakim B masih menjalankan tugas seperti biasanya. Dia sudah bertugas di sana elama 18 bulan dan akan pengsiun 2 tahun lagi.

Baca Selengkapnya
Hakim Emosi Dengar Saksi Gazalba Saleh Kembali Cabut BAP: Saudara Anggap Apa Sidang Ini!
Hakim Emosi Dengar Saksi Gazalba Saleh Kembali Cabut BAP: Saudara Anggap Apa Sidang Ini!

Saksi Gazalba Saleh Ahmad Riyadh mendadak mencabut keterangan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) saat sidang korupsi hakim agung Gazalba Saleh.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jaksa Panik Rocky Gerung Keras Bandingkan Demokrasi Era SBY Vs Jokowi di Sidang
VIDEO: Jaksa Panik Rocky Gerung Keras Bandingkan Demokrasi Era SBY Vs Jokowi di Sidang

Sidang sempat berlangsung panas ketika tim kuasa hukum Haris & Fatia bertanya terkait riset dibalas dengan kriminalisasi.

Baca Selengkapnya