Hapus Perundungan di Sekolah, Kak Seto Usul Dibentuk Satgas Libatkan Siswa
Merdeka.com - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi menilai kasus perundungan atau bullying di sekolah sudah memprihatinkan. Ia menyebut, fenomena ini di tingkatan SD di Jawa Barat saja mencapai 70 persen anak-anak mengalami perundungan.
"Saya pernah menguji kandidat doktor di sebuah perguruan tinggi di Bandung. Waktu itu di dalam penelitiannya menemukan di dalam Jawa Barat perundungan di SD itu 60 sampai 70 persen mengalami bullying," kata pria yang akrab dipanggil Kak Seto itu kepada, Minggu (16/2).
Hal itu baru temuan di SD, belum lagi perundungan yang terjadi terhadap tunas bangsa di tingkatan SMP, SMA bahkan perguruan tinggi. Terbaru adalah kasus perundungan terhadap seorang siswi di SMP Purworejo.
-
Kenapa bullying di sekolah berbahaya? Bullying di sekolah dapat memiliki berbagai dampak negatif yang serius, baik bagi korban maupun pelaku.
-
Siapa yang menjadi pelaku bullying? Anak-anak yang terlibat dalam tindakan bullying biasanya cenderung menjauh dari teman-teman yang positif dan lebih memilih untuk bergaul dengan individu yang memiliki perilaku serupa.
-
Apa itu bullying? Bullying adalah tindakan agresif yang dilakukan secara sengaja dan berulang oleh individu atau kelompok terhadap seseorang yang dianggap lebih lemah. Tujuan dari perilaku ini adalah untuk menyakiti, mengintimidasi, atau menguasai korban, baik secara fisik, verbal, maupun psikologis.
-
Kenapa kekerasan anak di sekolah semakin marak? Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan maraknya kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan karena lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya kelompok pertemanan yang berpengaruh negatif. 'Kekerasan pada anak di satuan pendidikan cenderung dilakukan secara berkelompok akibat lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya circle yang berpengaruh negatif,' kata Anggota KPAI Aris Adi Leksono saat dihubungi di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Senin (11/3).
Menurut dia, salah satu faktor muncul tindakan perundungan disebabkan karena anak-anak penuh dengan energi serta dinamika. Kalau energi ini tidak disalurkan melalui hal-hal yang positif, maka mereka bisa melimpahkan energi itu kepada aktivitas perundungan.
"Jika tidak disalurkan ke dinamika positif, maka mereka menyalurkannya pada dinamakan yang negatif yaitu tawuran, berantem, bullying dan berbagai hal yang negatif. Bahkan bisa menjurus ke narkoba dan sebagainya," tutur dia.
Terjadi Pembiaran
Fenomena perundungaan bukanlah hal yang baru, namun hal ini seakan dibiarkan oleh masyarakat. Menurut pakar psikologi anak ini, maraknya perundungaan juga disebabkan respons lambat pelbagai pihak atas fenomena ini.
"Sebetulnya bullying ini terus berkembang karena adanya pembiaran. Karena adanya ketidakpedulian, pengabaian. Betapa berbahayanya bullying ini untuk perkembangan jiwa anak-anak," ungkap dia.
Oleh karenanya Kak Seto meminta berbagai pihak terkait bisa tegas menindak pelaku perundungan. Baik itu pihak sekolah maupun pemerintah. "Tegas dinyatakan bahwa bullying dilarang keras," kata dia.
Lebih jauh ia meminta dibentuknya satuan tugas (Satgas) Anti Bullying yang melibatkan berbagai unsur, baik itu guru, siswa dan juga orang tua siswa.
Satgas ini, lanjut Kak Seto, diharapkan bisa melibatkan anak-anak itu sendiri. Mereka diikutsertakan guna menyusun apa sanksi bagi pelaku perundungaan.
"Sehingga jika ada anak yang melakukan (bullying) dan diberikan sanksi bukan karena dendam dari guru, namun memang sistem yang telah dibangun bersama gitu," pungkasnya.
Perundungan di SMP Purworejo
Sebelumnya, dalam sebuah video yang beredar di media sosial menampilkan tiga siswa laki-laki melakukan perundungan kepada seorang siswi. Siswi berkerudung tersebut bahkan ditendang dan dipukul oleh mereka.
Diketahui peristiwa tersebut terjadi di salah satu SMP swasta di Purworejo, Jawa Tengah. Polisi telah menetapkan ketiganya sebagai tersangka.
Menurut Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Iskandar Sutisna ketiganya yang diketahui atas inisial TP, DF, UHA, tega melakukan perundungan usai korban CA menolak memberikan sejumlah uang.
"Bahwa murid wanita ini dipalak, dimintai uang, oleh tiga pelaku," kata Iskandar saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (13/2).
CA lalu justru melaporkan aksi pemalakan tersebut kepada guru. Aksinya itu membuat ketiga tersangka berang hingga melakukan perundungan ke korban.
"Karena tidak dikasih dan dilaporkan ke guru, akhirnya tiga pelaku marah dan menganiaya," terang dia.
Reporter: Yopi Makdori (Liputan6.com)
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Heru Budi mengatakan, kepala sekolah bertanggung jawab terkait keamanan peserta didik di sekolah.
Baca SelengkapnyaKak Seto berharap polisi agar selalu mengedepankan kepentingan terbaik bagi anak
Baca SelengkapnyaDirjen HAM menyebut tindakan merundung bisa mencederai martabat dan merugikan seseorang.
Baca SelengkapnyaJokowi khawatir dengan kasus bullying yang terjadi akhir-akhir ini
Baca SelengkapnyaKasus asusila ini tak hanya merusak masa depan anak, namun juga membuat mereka harus berurusan dengan hukum.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani meminta Pemerintah dan stakeholder di bidang pendidikan untuk meningkatkan pengawasan di sekolah.
Baca SelengkapnyaHeru mengimbau siswa fokus belajar serta menaati peraturan sekolah.
Baca SelengkapnyaMenurut Atikoh, TPN telah menyusunkan program yang apabila Ganjar-Mahfud menang, maka di setiap lembaga pendidikan wajib ada tempat konseling.
Baca SelengkapnyaMereka yang agresif akan menganggap bahwa sifat toleransi itu menunjukkan kelemahan.
Baca SelengkapnyaKasus bullying atau perundungan makin marak dalam sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaMuhadjir juga mengingatkan agar guru dan pimpinan sekolah senantiasa mengedukasi siswa dan siswi tentang buruknya praktik perundungan.
Baca SelengkapnyaKasus perundungan terus terjadi di dunia pendidikan. Pihak sekolah harus lebih tegas menerapkan hukuman kepada pelaku.
Baca Selengkapnya