Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Heli Basarnas yang jatuh baru dibeli 2015, jam terbang masih minim

Heli Basarnas yang jatuh baru dibeli 2015, jam terbang masih minim Helikopter baru Basarnas. ©2014 merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Tim evakuasi kesulitan mencapai titik jatuh Helikopter tipe AS365N3 + Dauphin milik Basarnas usai menabrak tebing di Gunung Butak, Candiroto, Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (2/7). Penyebab kecelakaan heli yang membawa 8 orang ini pun belum dapat diketahui secara pasti.

Direktur Sarana dan Prasarana Basarnas Marsekal Pertama TNI Wahyu A Djaja mengatakan, saat terbang, cuaca baik. Kondisi pesawat, kata dia, pun layak jalan. Begitu pula dengan jam terbang pesawat yang masih minim.

"Pesawat baru. Baru 2015 kemarin kita, dioperate. Belum sampai 600 jam (terbang)," kata Wahyu saat jumpa pers di kantor Basarnas, Jakarta.

Wahyu menegaskan, helikopter buatan PT Dirgantara Indonesia itu sangat layak terbang. Sehingga, dia masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, penyebab jatuhnya heli tersebut.

"Sama sekali belum tahu," kata Wahyu.

Helikopter ini sedianya hendak menuju lokasi ledakan kawah Sileri yang berada di tempat wisata Dieng. Namun belum sampai lokasi yang dituju, helikopter hilang kontak. Belakangan diketahui, heli tersebut menabrak tebing.

Soal korban tewas, Wahyu belum mendapat informasi resmi. Karena tim masih berusaha mencapai titik lokasi jatuh. Tim kesulitan karena medan yang berat dan cuaca yang tidak mendukung.

"Ya medan (berat). Naik turun gunung. Hutan," tutup dia. (mdk/rnd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP