Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ibu Paruh Baya Kantongi Rp1 Miliar Hasil Penipuan Penerimaan CPNS

Ibu Paruh Baya Kantongi Rp1 Miliar Hasil Penipuan Penerimaan CPNS Pelaku penipuan pengangkatan CPNS di Kudus. ©2019 Merdeka.com/Danny Adriadhi Utama

Merdeka.com - Aditia Fitrotun (54), warga Teluk Wetan, Welahan, Jepara harus berurusan dengan polisi. Dia ditangkap terkait kasus penipuan penerimaan CPNS.

Dia berdalih terpaksa melakukan penipuan karena terhimpit utang untuk pengobatan almarhum suaminya. Aksinya selama dua tahun ini berhasil mendapatkan uang dari korban sekitar Rp1 miliar.

Kapolres Kudus AKBP Saptono mengatakan penipuan penerimaan PNS di lingkungan karisidenan Pati itu sudah dilakukan Aditia sejak 2017. Untuk meyakinkan korban, Aditia bahkan berani menjamin lolos dengan memberikan petikan SK.

"SK tersebut diyakini korban dengan dalih bisa dijanjikan akan diterima sebagai PNS dengan syarat membayar uang Rp160 juta," kata Saptono, Kamis (21/11).

Dia mengungkapkan untuk mencari sasaran biasanya di wilayah seputaran eks- Karisidenan Pati. Sejauh ini dari total korban sendiri diperkirakan lebih dari sepuluh orang yang tersebar di berbagai kabupaten.

"Jadi ini masih kami kembangkan terus. Ada kemungkinan korbannya banyak, sebab korban yang kena tipu malu untuk melaporkan ke polisi," ujarnya.

Saptono pun mengimbau pada semua masyarakat yang merasa pernah tertipu dengan tersangka untuk segera melapor ke Polres maupun Polsek terdekat. Pihaknya juga mengimbau warga untuk tidak percaya dengan tawaran jasa pengangkatan CPNS dengan menyetor sejumlah uang.

"Karena sistemnya sekarang transparan, jangan percaya jika ada tawaran dengan meminta sejumlah uang," ucapnya.

Berdalih Karena Utang

Adita berdalih terpaksa melakukan penipuan karena terhimpit utang. Sebab usaha meubel miliknya gulung tikar alias bangkrut dan tidak ada pemasukan uang.

"Saya melakukan ini juga karena (alm) suami saya butuh pengobatan. Waktu itu tidak ada pemasukan uang, padahal juga harus berobat," kata Aditia.

Dalam aksinya, Adit meminta uang sebanyak Rp160 juta pada korban untuk memuluskan urusan pengangkatan dua anak korban menjadi seorang CPNS. Pihak korban pun menyetujui dengan mentransfer pembayaran secara bertahap.

Penangkapannya terbilang cukup berliku. Pasalnya, pelaku sering berpindah tempat dari kota ke kota. Diantaranya Kendal dan Jepara. Walau demikian, polisi akhirnya bisa melacak pelaku di rumahnya di Teluk Wetan, Jepara.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anggota Polres Sergai Sumut Ditangkap atas Dugaan Tipu Masuk Akpol Rp1,2 M
Anggota Polres Sergai Sumut Ditangkap atas Dugaan Tipu Masuk Akpol Rp1,2 M

Iptu Supriadi ditangkap karena diduga terlibat penipuan dan penggelapan Rp1,2 miliar dengan modus iming-iming bisa meloloskan calon taruna Akpol.

Baca Selengkapnya
Kasus Penipuan Seleksi Masuk Anggota Polri, Polwan dan Suaminya Jadi Tersangka
Kasus Penipuan Seleksi Masuk Anggota Polri, Polwan dan Suaminya Jadi Tersangka

Polisi mendalami kasus yang menjerat anak petani terkait penipuan untuk masuk anggota Polri tersebut.

Baca Selengkapnya
PNS Wanita Nyambi jadi Calo CPNS, Ada Belasan Korban & Kerugiannya Capai Rp700 Juta
PNS Wanita Nyambi jadi Calo CPNS, Ada Belasan Korban & Kerugiannya Capai Rp700 Juta

Untuk meyakinkan korban, tersangka mengatakan apabila tidak lulus maka uang bakal dikembalikan tanpa kurang sedikit pun.

Baca Selengkapnya
Emak-emak Kecanduan Judi Online & Ajukan Kredit Pakai Ratusan KTP Tetangga, Begini Nasibnya Kini
Emak-emak Kecanduan Judi Online & Ajukan Kredit Pakai Ratusan KTP Tetangga, Begini Nasibnya Kini

Seorang ibu rumah tangga kedapatan melakukan penipuan hingga menuai kerugian sekitar Rp800 juta.

Baca Selengkapnya
Ada Penipuan Rekrutmen CPNS dan Kerugian Rp700 Juta, Begini Modusnya
Ada Penipuan Rekrutmen CPNS dan Kerugian Rp700 Juta, Begini Modusnya

Untuk bisa lulus sebagai CPNS, pelaku memberi syarat kepada korban memberikan uang Rp40 juta.

Baca Selengkapnya
Janjikan Warga Papua Lolos Jadi Taruna Akpol,  Wanita Lansia di Sulsel Pasang Tarif Rp1 Miliar
Janjikan Warga Papua Lolos Jadi Taruna Akpol, Wanita Lansia di Sulsel Pasang Tarif Rp1 Miliar

Seorang wanita lansia di Makassar, FCS (63) ditangkap karena diduga melakukan penipuan dan penggelapan bermodus penerimaan taruna Akademi Kepolisian (Akpol).

Baca Selengkapnya
Jadi Polisi Gadungan, Petani Lampung Tipu Dosen Wanita di OKU Timur
Jadi Polisi Gadungan, Petani Lampung Tipu Dosen Wanita di OKU Timur

Seorang dosen wanita CA (25) harus kehilangan uang Rp50 juta setelah ditipu seorang petani asal Lampung. Penipuan itu bermodus polisi gadungan.

Baca Selengkapnya
Polda Metro Buka Suara Kasus Petani Subang Curhat Ditipu Rp598 Juta Demi Anak Masuk Polwan? Begini Perkembangannya
Polda Metro Buka Suara Kasus Petani Subang Curhat Ditipu Rp598 Juta Demi Anak Masuk Polwan? Begini Perkembangannya

Kasus ini melibatkan tiga orang, satu eks polisi pecatan dan dua polwan aktif.

Baca Selengkapnya
Niat Dapat Pinjaman Rp3 Miliar, Pensiunan PNS Malah Jadi Korban Perampokan Hilang Rp85 Juta
Niat Dapat Pinjaman Rp3 Miliar, Pensiunan PNS Malah Jadi Korban Perampokan Hilang Rp85 Juta

Ia menjelaskan bahwa pengungkapan perkara itu berawal dari penemuan seorang lelaki dalam kondisi terikat lakban pada Sabtu.

Baca Selengkapnya
Akhir Aksi Sindikat Penipuan Penerimaan ASN Kemenkumham dan Kemenag
Akhir Aksi Sindikat Penipuan Penerimaan ASN Kemenkumham dan Kemenag

Dari para korban total tersangka mendapatkan uang sebesar Rp7,4 miliar.

Baca Selengkapnya
Waspadai Modus Penipuan Berkedok Rekrutmen PPPK, 7 Warga Mojokerto Rugi Ratusan Juta Rupiah
Waspadai Modus Penipuan Berkedok Rekrutmen PPPK, 7 Warga Mojokerto Rugi Ratusan Juta Rupiah

Salah satu orang tua korban sudah menjual dua petak sawah dan menggadaikan sertifikat rumah.

Baca Selengkapnya
Janjikan Jadi Teknisi PT KAI, Polisi Tipu Warga Rp50 Juta
Janjikan Jadi Teknisi PT KAI, Polisi Tipu Warga Rp50 Juta

Polisi mengiming-imingi korban bisa bekerja  di PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Baca Selengkapnya