ICT Institute Menduga Ramyadjie Priambodo Tak Sendirian Saat Bobol ATM

Merdeka.com - Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi menduga pembobolan ATM dengan modus skimming data nasabah yang dilakukan oleh Ramyadjie Priambodo dilakukan secara berkelompok.
"Bisa kelompok dan perorangan memang itu harus diselidiki. Memang kadang-kadang ada orang mau main aman, main sendiri. Tapi agak susah kalau main sendiri," kata Heru di Jakarta, Minggu (24/3/2019).
Dia menyebut pelaku dengan modus skimming dapat melakukan secara berkelompok ataupun perorangan. Namun, Heru mengatakan di sejumlah negara kasus seperti itu juga dilakukan secara berkelompok.
"Memang dia keliling dunia mainnya seperti itu, ada yang perorangan dan ada yang berkelompok mafia internasional. Pemainnya sudah banyak, kalau kita lihat juga warga negara asing ditangkap," ucapnya.
Sementara itu, Heru menilai kasus pembobolan ATM merupakan salah satu kejahatan kriminal. Sebab, dia menyatakan pelaku ingin mendapatkan uang meskipun memiliki resiko yang besar.
"Ini kejahatan kriminal, utamanya untuk mendapatkan uang, memang tidak mudah juga tapi kan mendapatkan uang secara tidak sah secara ilegal, pencurian," jelasnya.
Sebelumnya, polisi menahan Ramyadjie Priambodo atas dugaan kejahatan pembobolan ATM dengan modus skimming data nasabah. Ramyadjie terancam kurungan lima tahun penjara atas kejahatan yang dia perbuat.
"Hukuman penjara di atas lima tahun," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Jakarta, Kamis (21/3/2019).
Ramyadjie ditangkap penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada 26 Februari 2019.
"Tersangka ditangkap di bilangan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, pada 26 Februari 2019," kata Argo saat dihubungi Liputan6.com.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya