Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

IDI Sanksi Pembinaan ke Dokter Kevin yang Viral di TikTok

IDI Sanksi Pembinaan ke Dokter Kevin yang Viral di TikTok Ilustrasi TikTok. ©2019 theverge.com

Merdeka.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Jakarta Selatan memberikan sanksi pembinaan selama enam bulan hingga penundaan pemberian rekomendasi izin praktik kepada dr Kevin Samuel Marpaung karena melanggar kode etik kedokteran ketika mengunggah materi di aplikasi TikTok.

"Selama enam bulan ini yang bersangkutan dilakukan pembinaan baik etika, perilaku terutama etika profesi," kata Ketua IDI Cabang Jakarta Selatan Yadi Permana di Jakarta, seperti dilansir Antara, Kamis (22/4).

Pemberian sanksi tersebut setelah melalui sidang tertutup yang diputuskan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK). Dalam masa pembinaan itu, kata dia, dokter muda tersebut wajib mengikuti belajar kembali terkait etik kedokteran dan pengabdian masyarakat.

Orang lain juga bertanya?

Ia tidak memberikan detail jangka waktu untuk sanksi penundaan pemberian rekomendasi izin praktik, namun tergantung hasil evaluasi. "Bisa saja misalnya dalam satu bulan sudah ada perubahan atau ada pembinaan, dia bisa praktik," imbuhnya.

Meski demikian, lanjut dia, dalam proses pemberian sanksi tersebut akan diawasi dan dievaluasi oleh MKEK dan IDI Jakarta Selatan. "Nanti ada evaluasi, yang paling penting, sebagai organisasi profesi adalah untuk kepentingan masyarakat dan pembinaan anggota, jadi bukan sekedar menghukum," katanya.

Sementara itu, dr Kevin Samuel Marpaung yang hadir dalam jumpa pers di Kantor IDI Jakarta Selatan di Cilandak, mengaku siap menerima konsekuensi atas unggahan di aplikasi TikTok yang mengundang kecaman warganet.

"Saya bersedia menerima konsekuensi yang diberikan dan untuk ke depan saya akan menjaga nama baik profesi saya," katanya.

Dalam kesempatan itu ia menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat dan organisasinya yakni Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI). Ia juga berharap masyarakat tidak luntur kepercayaannya kepada para dokter.

"Saya harap karena kejadian ini tidak memudarkan niat masyarakat untuk memeriksakan diri kepada dokter Indonesia yang profesional," imbuhnya.

Sebelumnya, dr Kevin mengunggah video berdurasi sekitar 15 detik di akun Tiktok @dr.kepinsamuelmpg yang memuat ilustrasi pasien jelang persalinan dengan mimik wajah mengundang beragam persepsi masyarakat dan dinilai melecehkan perempuan.

Video tersebut kemudian viral di media sosial dengan beragam tanggapan hingga kecaman warganet. Setelah kejadian tersebut akun Tiktok dr Kevin kemudian diblokir karena dinilai melanggar panduan komunitas aplikasi tersebut.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tegas, Kemenkes Bakal Cabut Izin Praktik dan STR Dokter Pelaku Perundungan PPDS
Tegas, Kemenkes Bakal Cabut Izin Praktik dan STR Dokter Pelaku Perundungan PPDS

Kemenkes akan memberikan sanksi berupa pencabutan surat izin praktik (SIP) dan surat tanda registrasi (STR) pelaku perundungan pada PPDS

Baca Selengkapnya
Menkes Siapkan Sanksi Skors Bagi Dokter Bullying Junior
Menkes Siapkan Sanksi Skors Bagi Dokter Bullying Junior

Sanksi skors bagi dokter yang bullying junior diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes).

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sanksi 39 Dokter Buntut Perundungan di Rumah Sakit Vertikal
Kemenkes Sanksi 39 Dokter Buntut Perundungan di Rumah Sakit Vertikal

Juru Bicara Kemenkes, M. Syahril mengatakan, pihaknya menerima 211 pengaduan perundungan di laman perundungan.kemkes.go.id.

Baca Selengkapnya
Ramai Kasus Istri Pasien Mengaku Dicabuli, Ini Kode Etik Profesi Dokter
Ramai Kasus Istri Pasien Mengaku Dicabuli, Ini Kode Etik Profesi Dokter

Dalam pemeriksaan majelis etik, dokter MY membantah telah mencabuli istri pasien.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi Buka Suara Soal Somasi yang Dilayangkan Ahli Kedokteran
Menkes Budi Buka Suara Soal Somasi yang Dilayangkan Ahli Kedokteran

Budi mengaku banyak mendapat kritikan maupun celaan terkait kebijakannya.

Baca Selengkapnya
IDI Jabar Kecam Kasus Perundungan PPDS di RSHS Bandung!
IDI Jabar Kecam Kasus Perundungan PPDS di RSHS Bandung!

IDI Jabar memastikan praktik itu bukanlah tradisi yang seharusnya ada.

Baca Selengkapnya
Cara Lapor Kemenkes Kalau Jadi Korban Bully Dokter Senior
Cara Lapor Kemenkes Kalau Jadi Korban Bully Dokter Senior

Perundungan atau bullying dokter senior terhadap juniornya ramai dibahas belakangan ini.

Baca Selengkapnya
IDI Ingatkan Dokter Influencer Dilarang Jualan Produknya di Media Sosial
IDI Ingatkan Dokter Influencer Dilarang Jualan Produknya di Media Sosial

Dokter yang menggunakan media sosial juga diwanti-wanti untuk menjaga kerahasiaan informasi kesehatan pasien.

Baca Selengkapnya
Viral Dokter Koas di Palembang Dianiaya Keluarga Dokter, Polisi Turun Tangan
Viral Dokter Koas di Palembang Dianiaya Keluarga Dokter, Polisi Turun Tangan

Penganiayaan itu terekam dalam video warga dan viral di media sosial.

Baca Selengkapnya
Komitmen IDI Berantas Bullying di Sektor Pendidikan Kedokteran
Komitmen IDI Berantas Bullying di Sektor Pendidikan Kedokteran

Ketua Umum PB IDI, Adib Khumaidi mengatakan, pihaknya telah memberikan konsen terkait dengan perundungan atau bullying.

Baca Selengkapnya
Dokter Junior Korban Bullying Kini Bisa Lapor Senior ke Kemenkes, Begini Caranya
Dokter Junior Korban Bullying Kini Bisa Lapor Senior ke Kemenkes, Begini Caranya

Dokter junior korban bullying kini bisa lapor senior ke Kemenkes lewat WhatsApp atau website.

Baca Selengkapnya
FK Unpad Rekomendasikan Sanksi Berat Bagi Dosen Lakukan Perundungan ke Dokter PPDS
FK Unpad Rekomendasikan Sanksi Berat Bagi Dosen Lakukan Perundungan ke Dokter PPDS

Jangka waktu hukuman bagi yang bersangkutan adalah antara enam bulan sampai satu tahun jika diterapkan sanksi berat.

Baca Selengkapnya