Indikator: Tren Kepercayaan Publik ke KPK Belum Pulih sejak 2020, Kalah dari Polri
Merdeka.com - Tren kepercayaan publik terhadap lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum pulih sejak mulai anjlok pada tahun 2020 lalu. Hal ini terlihat dari survei Indikator Politik Indonesia bertema evaluasi publik terhadap kinerja lembaga penegak hukum.
Dari hasil survei itu, tren kepercayaan publik terhadap KPK mengalami penurunan drastis pada tahun 2020 lalu yang hanya 73,5 persen. Pada tahun 2021, mulai merosot lebih tajam ke angka 65,1 persen.
Sejak 2021 itu, kepercayaan publik ke KPK tak pernah lagi menembus angka 80 persen hingga saat ini. Sedangkan, survei terbaru pada Juni 2023 ini menunjukkan angka kepercayaan publik ke KPK hanya 75,6 persen.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Bagaimana Sahroni menilai kinerja KPK? 'Namun meski begitu, dengan posisi yang lebih tinggi saat ini, saya harap Pak Nawawi tidak jadi luput dan tetap peka dalam melihat serta membehani problem di internal KPK ,' ujar Sahroni dalam keterangan, Senin (27/11).
-
Bagaimana KKP menargetkan indeks kepatuhan pelaku usaha? Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono juga menargetkan indeks kepatuhan pelaku usaha pada 2025 sebesar 82 persen.
-
Siapa yang mempertanyakan data kerawanan Pemilu di Kaltim? Isran mempertanyakan data yang dikeluarkan oleh Bawaslu tersebut. Sebab dalam riwayatnya, Kaltim tak pernah mengalami kericuhan dalam penyelenggaraan Pemilu.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Siapa yang ingin mundur dari KPK? 'Da seingat saya malah Pak Agus sempat mau mengundurkan diri itu. Jadi untuk bertahan dalam komitmen untuk perkara SN tetap dijalankan. itu Pak Agus sempat mau mengundurkan diri,' kata dia.
"Nah ini trennya, KPK ini pernah bahkan lebih tinggi trustnya dari pada presiden di 2014, 2015, sampai 2018. Nah mohon maaf datanya menunjukkan setelah revisi UU KPK trust publik justru melorot dan setelah itu KPK belum pulih sejak melorot di 2020," kata Peneliti Utama Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam rilis surveinya secara daring, Minggu (2/7).
Burhan melanjutkan, tingkat kepercayaan terhadap KPK masih kalah dari Polri dan Kejaksaan. Dari hasil surveinya, kepercayaan publik terhadap Kejaksaan Agung pada Juni 2023 mencapai 81,2 persen. Sedangkan Polri mencapai 76,4 persen.
"Polisi bahkan di November 2021 sempat 80 persen, setelah kasus Sambo melorot. Tapi belakangan pulih lagi on the track, sekarang 76 persen," kata dia.
Diberitakan, Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjadi lembaga yang mendapat tingkat kepercayaan tertinggi oleh publik. Sedangkan, partai politik mendapat tingkat kepercayaan paling rendah.
Hal itu terungkap dari survei Indikator bertema 'evaluasi publik atas kinerja lembaga penegak hukum' yang dirilis Minggu (2/7).
Dari hasilnya, publik sangat percaya kepada TNI sebanyak 23,5 persen, cukup percaya 72,3 persen, kurang percaya 3,0 persen.
Posisi kedua, diisi oleh Presiden dimana publik sangat percaya 21,3 persen, cukup percaya 71,5 persen, kurang percaya 6,6 persen. Ketiga, Kejaksaan Agung, publik sangat percaya 9,7 persen, cukup percaya 71,5 persen, dan kurang percaya 13,6 persen.
Keempat Polri, publik sangat percaya 10,8 persen, cukup percaya 65,6 persen, dan kurang percaya 20,0 persen. Kelima KPK, publik sangat percaya 10,0 persen, cukup percaya 65,7 persen, dan kurang percaya 20,6 persen.
Keenam MPR, publik sangat percaya 7,7 persen, cukup percaya 66,1 persen, dan kurang percaya 20,8 persen. Ketujuh DPD, publik sangat percaya 7,4 persen, cukup percaya 65,9 persen, dan kurang percaya 20,2 persen.
Delapan DPR, publik sangat percaya 7,1 persen, cukup percaya 61,4 persen, kurang percaya 26,6 persen. Terakhir Partai politik, publik sangat percaya 6,6 persen, cukup percaya 58,7 persen, kurang percaya 29,5 persen.
Survei ini dilakukan pada tanggal 20-24 Juni 2023 dengan metode menggunakan multistage random sampling. Jumlah sampel sebanyak 1.220 orang.
Ukuran sampel 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan (Margin of Error) sekitar +-2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. Responden terpilih diwawancarai lewat tetap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei Indikator menyebut tingkat kepercayaan publik kepada Mahkamah Konstitusi (MK) mulai kembali pulih yakni sebesar 63,4 perse
Baca Selengkapnya"Trust terhadap KPK saat ini angkanya cukup mengkhawatirkan," kata Arya.
Baca SelengkapnyaPenetapan Firli Bahuri sebagai tersangka kasus pemerasan membuat kredibilitas KPK semakin buruk
Baca SelengkapnyaHasil SPI KPK menunjukkan skor integritas untuk tahun 2023 sebesar 71.
Baca SelengkapnyaPenurunan tingkat kepercayaan ini menjadi pekerjaan rumah untuk pemerintahan Prabowo Gibran mendatang
Baca SelengkapnyaKondisi tersebut pun membuat publik tidak lagi percaya dengan kinerja KPK dalam pemberantasan korupsi.
Baca SelengkapnyaDalam survei dilakukan Populi Center, tingkat kepercayaan publik terhadap MK mencapai 54,8 persen.
Baca SelengkapnyaHasil itu terpotret dalam survei dilakukan Lembaga Survei Indonesia.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023, Kejaksaan berhasil menjaga tren positif terkait kepercayaan publik.
Baca SelengkapnyaSempat anjlok karena kasus Ferdy Sambo, kini tingkat kepercayaan publik kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaMargin of Error (Mo) survei diperkirakan + 2,83 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca SelengkapnyaTingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga-lembaga penegakan hukum meningkat dari periode September 2023.
Baca Selengkapnya