Ingin Kebal Bacok, Bocah MTs di Klaten Curi Uang Ayah Buat Beli Akik
Merdeka.com - Bocah 12 tahun, Rico Fauzan Alvianto nekat mencuri uang ayahnya, Hartana alias Kancil sampai 20 kali. Uang tersebut kemudian digunakan untuk membeli akik yang diyakini bisa membuat kebal kepada Ki Prana.
Dengan akik tersebut, Rico, warga Desa Bugisan RT 01 RW 01, Kecamatan Prambanan yang masih duduk di kelas 2 MTs di Klaten itu dijanjikan tubuhnya akan kebal atau tahan bacok. Agar selalu mendapatkan keselamatan, Ki Pranab (25) yang bernama asli Agung Suseno itu juga meminta Rico untuk membeli sejumlah minyak.
Seiring berjalannya waktu, bukan kekebalan yang didapat, uang Rico justru digerogoti Ki Prana hingga belasan juta rupiah. Tak hanya Rico yang menjadi korban, sejumlah siswa lainnya pun kehilangan uang hingga sekitar Rp 15 juta.
-
Bagaimana anak ini mencari uang? Mampu mengumpulkan uang hingga Rp150 ribu untuk digunakan membantu orang tua yang berprofesi sebagai nelayan.
-
Apa yang dicuri oleh pemuda tersebut? Dikutip dari akun Instagram @polresbantuldiy, TH melancarkan aksinya pada dini hari dengan mencuri ayam jago berjenis 'white king' milik korban.
-
Bagaimana Si Kantan menjadi kaya? Benar adanya, bambu-bambu tersebut dijual dengan harga selangit, membuat diri Si Kantan jadi kaya raya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Kenapa pelaku mengambil harta benda nenek? Kesempatan inilah yang dimanfaatkan pelaku untuk mengambil barang-barang berharga yang sebenarnya sudah disembunyikan di belakang rumah.
-
Apa yang diambil pelaku dari rumah nenek? Akibatnya banyak harta benda yang raib antara lain lima sertifikat tanah, emas perhiasan, dan uang senilai dua puluh juta rupiah raib diambil pelaku.
Informasi yang dihimpun dari Kepolisian menyebutkan, perbuatan Agung alias Ki Prana terbongkar setelah Hartana (40) yang juga ayah korban melapor ke Polsek Prambanan, 21 April lalu. Hartana merasa curiga, uang miliknya hilang hingga 20 kali. Rata-rata setiap hilang mencapai Rp 1 juta.
Pada hari Sabtu (20/5), bertempat di rumah, Hartana menemui anaknya Rico. Ia memintanya untuk berkata jujur, apakah benar telah mengambil uang. Kemudian Rico pun mengakui telah mengambil uang tersebut dan digunakan membeli akik di tempat tersangka Agung Suseno (25) yang mengaku sebagai orang pintar bernama Ki Prana.
"Jadi cincin atau akik ini katanya bisa tahan bacok dan keselamatan. Rico juga diwajibkan membeli minyak, kalau tidak dibeli nyawa korban terancam," ujar Kanit Reskrim Polsek Prambanan Aiptu Umar Bashori, Selasa (7/5).
Selain mengancam nyawa, tersangka juga dilarang bercerita ke orang tuanya.Usai mendapatkan keterangan anaknya, perbuatan tersangka dilaporkan ke Polsek Prambanan, Klaten.
"Setelah mendapat laporan, selanjutnya Unit Reskrim Polsek Prambanan berhasil melakukan penangkapan tersangka di kontrakannya, Dukuh Tlogo Kidul, Desa Tlogo, Kecamatan Prambanan," katanya.
Saat pemeriksaan, lanjut Umar, tersangka mengakui perbuatannya tersebut. Tersangka juga menerangkan jika ada korban lainnya, yang rata-rata merupakan kelas 3 SMP.
"Korban lainnya kurang lebih ada 15 orang, dengan kerugian rata-rata Rp 1 juta hingga Rp 15 juta.
Selain tersangka, petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya 1 bendel rekening koran BRI, akik warna putih mani gajah, botol minyak akik, akik kecubung yang pecah, keris dan cepuk berisi akik dan keris.
"Atas perbuatannya tersebut, Agung akan kita keraton Pasal 368 KUHP atau Pasal 378 KUHP, tentang tidak pidana pemerasan dan penipuan," pungkas Umar.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat hendak membayar makanan, FI menggunakan uang pecahan Rp100 ribu palsu. Bahkan setelah penyelidikan, kepolisian menemukan uang palsu senilai Rp132.410.000.
Baca SelengkapnyaCucu perempuan tega memukul neneknya menggunakan besi
Baca SelengkapnyaSelain harus mendekam di penjara, pelaku juga gagal menikahi kekasihnya karena akan menikah dengan laki-laki lain.
Baca SelengkapnyaSaat WSU melakukan pencurian ternyata EM tengah berada di luar kota.
Baca SelengkapnyaHingga kini, kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut kaitan dengan kejadian itu.
Baca SelengkapnyaTerungkapnya kasus tersebut berawal dari laporan ke polisi pada 1 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan fakta baru dari terduga pelaku penyanderaan bocah perempuan yang terjadi di Pos Polisi (Pospol) Pejaten, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaPelaku memasukkan sianida ke dalam kopi yang diminum bocah remaja itu
Baca SelengkapnyaTersangka FO sempat membantah dan mengaku jika dirinya tidak melakukan penikaman terhadap korban CR.
Baca SelengkapnyaHOK membeli bahan peledak memakai uang jajan dari orangtuanya
Baca SelengkapnyaPelaku pencurian kotak amal mengaku mabuk dan membakar tirai saf musala di Tebet karena diganggu nyamuk.
Baca SelengkapnyaPemilik rumah terlihat menikmati menyiksa maling yang tertangkap.
Baca Selengkapnya