Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini Orang yang Selamatkan Soeharto & Keluarga Saat Mau Diracun Tikus Usai G30S PKI

Ini Orang yang Selamatkan Soeharto & Keluarga Saat Mau Diracun Tikus Usai G30S PKI suharto di masa peristiwa 1965. ©nsarchive.gwu.edu

Merdeka.com - Nama Letnan Satu Wahyudi tak pernah bisa dilupakan oleh Soeharto. Dialah orang yang menurut Soeharto berjasa menyelamatkan dirinya dan keluarga usai peristiwa G30S PKI dan saat penumpasan gerakan tersebut.

Tahun 1987, Presiden Soeharto merayakan ulang tahun pernikahan yang ke-40. Saat acara itu hadir pula penyanyi Titiek Puspa yang membuat aneka kuis untuk keluarga Cendana.

Titiek Puspa bertanya pada penguasa Orde Baru itu, siapa yang membantu keluarga Soeharto saat penumpasan G30S PKI?

Soeharto mengingat-ingat peristiwa 20 tahun lalu dan menyebut satu nama. Lettu Wahyudi yang kala itu menjadi salah satu pengawalnya.

Mau Diracun Tikus

Ceritanya saat suasana panas di tengah penumpasan aksi G30S, seorang wanita tiba-tiba datang ke rumah Soeharto. Wanita itu mengaku sebagai keluarga.

"Istri saya curiga. Lalu tamu perempuan itu ditahan oleh Lettu Wahyudi," kata Soeharto dalam Biografinya yang berjudul Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya yang ditulis Ramadhan KH dan G Dwipayana.

Tengah malam perempuan itu bisa meloloskan diri. Namun kopornya tertinggal. Setelah digeledah, isinya ternyata racun tikus.

"Rupanya tamu yang tidak kami undang itu, bermaksud meracuni kami sekeluarga," beber Soeharto.

"Maka Lettu Wahyudi itu yang saya anggap membantu kami sekeluarga pada masa penumpasan G30S/PKI," lanjut Soeharto.

Dijaga Ketat

Setelah penculikan para Jenderal, Soeharto yang menggantikan Ahmad Yani sebagai Menteri/Panglima Angkatan Darat dijaga ketat. TNI AD tak mau kecolongan lagi dengan aksi penculikan seperti saat G30S PKI.

Soeharto dikawal sekitar satu kompi pasukan Angkatan Darat yang berkekuatan 80 orang. Masih ditambah dengan 20 pengawal yang melekat pada Soeharto. Mereka menggunakan jip yang dipasangi senapan mesin dan pelontar granat untuk unjuk gigi.

Mantan Pengawal Soeharto, Kapten Eddie Nalapraya bercerita pernah memasang ranjau anti-tank di jalan menuju rumah Soeharto. Jika ada pasukan penyerang, Eddie pun siap meledakkan ranjau tersebut.

Dia menambahkan, Pasukan Tjakrabirawa dan kekuatan-kekuatan lain yang berseberangan dengan Angkatan Darat juga masih ada. Jika misal ada penculikan lagi, pasti Pak Harto jadi salah satu target utama.

Tahun 1965 hingga 1968 menjadi episode kelam sejarah Indonesia. Pihak Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) menyebut jumlah korban tewas selama kekerasan ini mencapai 450.000-500.000 orang. Sementara Kolonel Sarwo Edhie Wibowo yang memimpin operasi penumpasan PKI menyebut jumlah korban lebih besar lagi.

Catatan Redaksi:

Selama Bulan Oktober ini kami persembahkan tulisan tematik Bulan Para Presiden. Merdeka.com akan mengangkat kisah-kisah menarik dan cerita di balik sosok para presiden RI. Mulai dari Soekarno, Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY hingga Jokowi. Termasuk cerita mereka dengan para menterinya. Selamat membaca.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jenderal Soeharto Mau Dbunuh Pakai Racun Tikus
Jenderal Soeharto Mau Dbunuh Pakai Racun Tikus

Di tengah panasanya penumpasan PKI, Jenderal Soeharto mengaku sempat mau dibunuh.

Baca Selengkapnya
Sosok Soekitman, Polisi Saksi Sejarah Kelam Penculikan Jenderal TNI saat G30S 1965
Sosok Soekitman, Polisi Saksi Sejarah Kelam Penculikan Jenderal TNI saat G30S 1965

Indonesia tengah memperingati peristiwa kelam Gerakan 30 September oleh PKI.

Baca Selengkapnya
Maut Menjemput Brigjen Soepardjo, Jenderal Pendukung G30S/PKI
Maut Menjemput Brigjen Soepardjo, Jenderal Pendukung G30S/PKI

Brigjen Soepardjo adalah tentara paling tinggi yang terlibat langsung penculikan para jenderal saat G30S/PKi.

Baca Selengkapnya
Keluarga Sampaikan Permohonan Maaf Atas Kesalahan Soeharto Selama 32 Tahun jadi Presiden
Keluarga Sampaikan Permohonan Maaf Atas Kesalahan Soeharto Selama 32 Tahun jadi Presiden

Tutut Soeharto menyampaikan permohonan maaf atas segala salah dan khilaf ayahnya selama 32 tahun memimpin Indonesia

Baca Selengkapnya
Senyum Soeharto dan Perintah ‘Bereskan’ DN Aidit
Senyum Soeharto dan Perintah ‘Bereskan’ DN Aidit

Momentum ini terus dimanfaatkan oleh Mayjen Soeharto untuk meningkatkan pengaruhnya di Angkatan Darat.

Baca Selengkapnya
FOTO: Momen Putri Soeharto Minta Maaf Jika Sang Ayah Ada Salah Saat Jadi Presiden 32 Tahun
FOTO: Momen Putri Soeharto Minta Maaf Jika Sang Ayah Ada Salah Saat Jadi Presiden 32 Tahun

Permintaan maaf itu disampaikan Tutut dan Titiek ketika menghadiri silaturahmi kebangsaan yang diadakan Ketua MPR Bambang Soesatyo.

Baca Selengkapnya
Jenderal TNI Lolos Dari Maut, Tipu Kapten PKI yang Mau Menangkapnya
Jenderal TNI Lolos Dari Maut, Tipu Kapten PKI yang Mau Menangkapnya

Kapten yang terpengaruh G30S/PKI itu menodongkan senjata pada Brigjen Suryo Sumpeno. Bagaimana cara untuk lolos?

Baca Selengkapnya
Sersan Mayor Boengkoes, Komandan Penculik G30S PKI Satu-Satunya yang Tidak Dieksekusi Mati
Sersan Mayor Boengkoes, Komandan Penculik G30S PKI Satu-Satunya yang Tidak Dieksekusi Mati

Boengkoes merupakan anggota Tjakrabirawa yang pangkatnya terus naik dari prajurit dua hingga menjadi sersan mayor.

Baca Selengkapnya
TAP MPRS No XXXIII/MPRS/1967 Dicabut, Momen Kembalikan Martabat Presiden Soekarno
TAP MPRS No XXXIII/MPRS/1967 Dicabut, Momen Kembalikan Martabat Presiden Soekarno

Soekarno tak pernah diberi kesempatan membersihkan namanya.

Baca Selengkapnya
Sudah Tegang, Ini Reaksi Soeharto Saat Tahu Ikan Goreng Habis Dimakan Paspampres
Sudah Tegang, Ini Reaksi Soeharto Saat Tahu Ikan Goreng Habis Dimakan Paspampres

Banyak kisah menarik Soeharto dan para pengawalnya. Hal ini dikisahkan Jenderal (Purn) Kunarto.

Baca Selengkapnya
Pasukan Pembawa Maut dari Lubang Buaya di Pagi Buta 1 Oktober 1965
Pasukan Pembawa Maut dari Lubang Buaya di Pagi Buta 1 Oktober 1965

1 Oktober 1965, pukul 03.00 WIB, belasan truk dan bus meninggalkan Lubang Buaya. Mereka meluncur ke Pusat Kota Jakarta untuk menculik tujuh Jenderal TNI.

Baca Selengkapnya
Orang Desa Yang Sederhana ini Dianggap Sahabat Paling Setia Oleh Presiden Soeharto, Sampai Diundang ke Cendana
Orang Desa Yang Sederhana ini Dianggap Sahabat Paling Setia Oleh Presiden Soeharto, Sampai Diundang ke Cendana

Soeharto memerintahkan camat dan lurah untuk membawa sahabatnya dari desa ke Jakarta

Baca Selengkapnya