Ini Orang yang Selamatkan Soeharto & Keluarga Saat Mau Diracun Tikus Usai G30S PKI
Merdeka.com - Nama Letnan Satu Wahyudi tak pernah bisa dilupakan oleh Soeharto. Dialah orang yang menurut Soeharto berjasa menyelamatkan dirinya dan keluarga usai peristiwa G30S PKI dan saat penumpasan gerakan tersebut.
Tahun 1987, Presiden Soeharto merayakan ulang tahun pernikahan yang ke-40. Saat acara itu hadir pula penyanyi Titiek Puspa yang membuat aneka kuis untuk keluarga Cendana.
Titiek Puspa bertanya pada penguasa Orde Baru itu, siapa yang membantu keluarga Soeharto saat penumpasan G30S PKI?
-
Siapa yang menjadi ajudan Soeharto? Pada tahun 1974, Kolonel Try Sutrisno Diangkat Menjadi Ajudan Presiden Soeharto Empat tahun Try menjabat ajudan presiden.
-
Siapa yang jadi ajudan Presiden Soeharto? Berkat rekam jejaknya di bidang militer, pada tahun 1974 Try terpilih menjadi ajudan Presiden Soeharto. Mengutip situs tni.mil.id, sejak saat itu, karier suami Tuti Sutiawati ini meroket tajam.
-
Siapa yang memimpin PKI saat peristiwa G30S PKI? Di mana peristiwa ini dilancarkan oleh PKI yang saat itu dipimpin Dipa Nusantara (DN) Aidit dan Pasukan Cakrabirawa di bawah kendali Letnan Kolonel Untung Syamsuri.
-
Siapa yang membela Soebandrio dalam peristiwa G30S? Pada 1966, Tham Hiem membela Soebandrio, Menlu Kabinet Juanda.Soebandrio saat itu dituduh terlibat dalam peristiwa G30S.
-
Siapa yang memimpin gerakan G30S/PKI? Brigjen Soepardjo menjadi salah satu tokoh kunci dalam gerakan tersebut bersama DN Aidit, Sjam Kamaruzaman, dan Letnan Kolonel Untung Sjamsuri.
-
Siapa saja anak perempuan Soeharto? Tiga Srikandi di Keluarga Cendana Inilah 'tiga srikandi' dari keluarga Cendana. Ketiganya masih menjalin hubungan yang baik hingga saat ini.
Soeharto mengingat-ingat peristiwa 20 tahun lalu dan menyebut satu nama. Lettu Wahyudi yang kala itu menjadi salah satu pengawalnya.
Mau Diracun Tikus
Ceritanya saat suasana panas di tengah penumpasan aksi G30S, seorang wanita tiba-tiba datang ke rumah Soeharto. Wanita itu mengaku sebagai keluarga.
"Istri saya curiga. Lalu tamu perempuan itu ditahan oleh Lettu Wahyudi," kata Soeharto dalam Biografinya yang berjudul Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya yang ditulis Ramadhan KH dan G Dwipayana.
Tengah malam perempuan itu bisa meloloskan diri. Namun kopornya tertinggal. Setelah digeledah, isinya ternyata racun tikus.
"Rupanya tamu yang tidak kami undang itu, bermaksud meracuni kami sekeluarga," beber Soeharto.
"Maka Lettu Wahyudi itu yang saya anggap membantu kami sekeluarga pada masa penumpasan G30S/PKI," lanjut Soeharto.
Dijaga Ketat
Setelah penculikan para Jenderal, Soeharto yang menggantikan Ahmad Yani sebagai Menteri/Panglima Angkatan Darat dijaga ketat. TNI AD tak mau kecolongan lagi dengan aksi penculikan seperti saat G30S PKI.
Soeharto dikawal sekitar satu kompi pasukan Angkatan Darat yang berkekuatan 80 orang. Masih ditambah dengan 20 pengawal yang melekat pada Soeharto. Mereka menggunakan jip yang dipasangi senapan mesin dan pelontar granat untuk unjuk gigi.
Mantan Pengawal Soeharto, Kapten Eddie Nalapraya bercerita pernah memasang ranjau anti-tank di jalan menuju rumah Soeharto. Jika ada pasukan penyerang, Eddie pun siap meledakkan ranjau tersebut.
Dia menambahkan, Pasukan Tjakrabirawa dan kekuatan-kekuatan lain yang berseberangan dengan Angkatan Darat juga masih ada. Jika misal ada penculikan lagi, pasti Pak Harto jadi salah satu target utama.
Tahun 1965 hingga 1968 menjadi episode kelam sejarah Indonesia. Pihak Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) menyebut jumlah korban tewas selama kekerasan ini mencapai 450.000-500.000 orang. Sementara Kolonel Sarwo Edhie Wibowo yang memimpin operasi penumpasan PKI menyebut jumlah korban lebih besar lagi.
Catatan Redaksi:
Selama Bulan Oktober ini kami persembahkan tulisan tematik Bulan Para Presiden. Merdeka.com akan mengangkat kisah-kisah menarik dan cerita di balik sosok para presiden RI. Mulai dari Soekarno, Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY hingga Jokowi. Termasuk cerita mereka dengan para menterinya. Selamat membaca.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di tengah panasanya penumpasan PKI, Jenderal Soeharto mengaku sempat mau dibunuh.
Baca SelengkapnyaIndonesia tengah memperingati peristiwa kelam Gerakan 30 September oleh PKI.
Baca SelengkapnyaBrigjen Soepardjo adalah tentara paling tinggi yang terlibat langsung penculikan para jenderal saat G30S/PKi.
Baca SelengkapnyaTutut Soeharto menyampaikan permohonan maaf atas segala salah dan khilaf ayahnya selama 32 tahun memimpin Indonesia
Baca SelengkapnyaMomentum ini terus dimanfaatkan oleh Mayjen Soeharto untuk meningkatkan pengaruhnya di Angkatan Darat.
Baca SelengkapnyaPermintaan maaf itu disampaikan Tutut dan Titiek ketika menghadiri silaturahmi kebangsaan yang diadakan Ketua MPR Bambang Soesatyo.
Baca SelengkapnyaKapten yang terpengaruh G30S/PKI itu menodongkan senjata pada Brigjen Suryo Sumpeno. Bagaimana cara untuk lolos?
Baca SelengkapnyaBoengkoes merupakan anggota Tjakrabirawa yang pangkatnya terus naik dari prajurit dua hingga menjadi sersan mayor.
Baca SelengkapnyaSoekarno tak pernah diberi kesempatan membersihkan namanya.
Baca SelengkapnyaBanyak kisah menarik Soeharto dan para pengawalnya. Hal ini dikisahkan Jenderal (Purn) Kunarto.
Baca Selengkapnya1 Oktober 1965, pukul 03.00 WIB, belasan truk dan bus meninggalkan Lubang Buaya. Mereka meluncur ke Pusat Kota Jakarta untuk menculik tujuh Jenderal TNI.
Baca SelengkapnyaSoeharto memerintahkan camat dan lurah untuk membawa sahabatnya dari desa ke Jakarta
Baca Selengkapnya