Ini yang dibutuhkan warga Palu dan Donggala usai diterjang tsunami
Merdeka.com - Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, masyarakat di Palu dan Donggala, Sulawesi Tenggara, saat ini sangat memerlukan kebutuhan bahan pokok. Bahan pokoknya yang diperlukan seperti makanan dan minuman siap saji.
"Makanan siap saji, makanan untuk bayi dan anak," kata Sutopo di kantor BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (29/9).
Masyarakat Palu dan Donggala juga saat ini masih membutuhkan penerangan. Karena, kedua wilayah tersebut masih padam listriknya dan hanya beberapa tempat saja yang masih menyala usai diguncang gempa dan diterjang tsunami.
-
Bagaimana warga memenuhi kebutuhan sehari-hari? Guna memenuhi kebutuhan sehari-hari, setiap warga mencatat pada kertas lalu menitipkan daftar belanja pada truk tersebut.
-
Siapa yang butuh makanan pengganti nasi? Contohnya, ada wanita yang kesulitan mengonsumsi nasi saat sedang hamil muda.
-
Apa saja bahan yang dibutuhkan? Bahan dan Peralatan 1 sdm sabun cuci piring (gunakan sabun cair, bukan sabun colek)1 gelas soda kueKuasMangkuk kecil untuk wadahSpon
-
Kapan makanan pengganti nasi dibutuhkan? Contohnya, ada wanita yang kesulitan mengonsumsi nasi saat sedang hamil muda.
-
Apa yang dilakukan warga Patemon untuk mengatasi krisis air? Pada awalnya, tak sedikit warga yang menolak usulan pembuatan sumur resapan itu. Namun pada akhirnya mayoritas warga tetap bergerak karena merasakan begitu pahitnya krisis air bersih.
-
Apa yang dibagikan ke warga? Pihak perusahaan ternyata mengizinkan warga mengambil susu tersebut.
Oleh karena itu, pihak BNPB saat ini sedang mencoba melakukan perbaikan terhadap beberapa gardu PLN yang masih belum bisa menyala atau aktif. Dari 7 gardu PLN hanya baru 2 saja yang aktif.
"Perbaikan listrik dan perbaikan jalur komunikasi," ujarnya.
Selain itu, Sutupo juga mengungkapkan, masyarakat di Palu dan Donggala juga membutuhkan bantuan seperti tenda, terpal, selimut, veltbed, tenaga medis, obat-obatan dan juga air bersih.
"Sampai sekarang petugas masih terus melakukan evakuasi dan pencarian terhadap korban-korban gempa dan tsunami," pungkasnya.
Seperti diketahui, Gempa mengguncang Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa itu berkekuatan 7,4 skala richter.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho membeberkan data sementara warga yang menjadi korban. Saat ini akses komunikasi masih terputus.
"Data sementara 48 orang meninggal dunia, 356 orang luka dan ribuan rumah rusak" kata Sutopo di kantornya, Sabtu (29/9).
Korban meninggal dunia tersebar di RS Woodwarno Palu: 2 meninggal dunia, 28 terluka. di RS Budi Agung Palu 10 meninggal dunia, 114 terluka. Di Rumah Sakit Samaritan Palu 6 meninggal dunia, 54 terluka. Di RS Undata Palu 30 meninggal dunia dan 160 luka.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemprov Jatim juga melakukan penambahan pasukan untuk proses pembersihan dan pemulihan di pulau yang paling terdampak gempa tersebut.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kabupaten Gresik menetapkan status tanggap darurat bencana selama 21 hari terkait gempa di perairan Tuban atau lebih dekat dengan Kepulauan Bawean.
Baca Selengkapnyaenurut SYL, pemulihan harus dilakukan secara cepat dengan mengawal bantuan pangan serta mendorong masyarakat setempat untuk bercocok tanam.
Baca SelengkapnyaBadan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan banjir bandang itu dipicu hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu.
Baca SelengkapnyaDalam proses distribusi, Pertamina Patra Niaga sempat mengalami hambatan karena medan yang tidak kondusif.
Baca SelengkapnyaPengiriman bantuan kepada masyarakat di Papua Tengah dilakukan secara bertahap.
Baca SelengkapnyaHolding BUMN Kirim 5,5 Ton Paket Sembako untuk Korban Bandang Luwu, Ini Daerah Sebarannnya
Baca SelengkapnyaTidak hanya mengirimkan bantuan berupa kebutuhan pokok untuk pengungsi, TNI AL juga menyiapkan 400 prajurit dari berbagai satuan ke lokasi.
Baca SelengkapnyaBank Rakyat Indonesia (BRI) memberikan bantuan tanggap darurat Peduli Bencana banjir di Muratara.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kepala daerah untuk mengantisipasi terjadinya kasus kelaparan seperti yang terjadi di Papua beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaBerbagai penyakit itu timbul setelah warga tidur di luar rumah selama beberapa hari terakhir.
Baca SelengkapnyaPolri bersinergi dengan seluruh pihak dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga Papua.
Baca Selengkapnya