Jasad Tak Utuh di Pantai Sedangbiru Malang Dites DNA, Korban Wisawatan Asing yang Hilang?
Jasad tersebut merupakan salah satu wisatawan yang masih hilang tergulung ombak
Jasad tersebut diduga merupakan salah satu wisatawan yang masih hilang tergulung ombak
Jasad Tak Utuh di Pantai Sedangbiru Malang Dites DNA, Korban Wisawatan Asing yang Hilang?
Jasad dalam kondisi tidak utuh ditemukan di perairan Pantai Sendangbiru Kabupaten Malang.
Lantaran kondisi fisiknya yang sudah rusak, jasad tersebut dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) guna kepentingan proses identifikasi.
"Hasil pengecekan, kondisi jasadnya belum bisa diidentifikasi baik luar, maupun sidik jari,"
tegas AKP Wahyu Rizki Saputro, Kasatreskrim Polres Malang kepada wartawan di RSSA Malang, Kamis (20/7) malam.
Merdeka.com
Tim dokter gabungan baik dari Kepolisian, RSSA dan Universitas Brawijaya (UB) telah melakukan pengecekan fisik korban. Tetapi memang belum mendapatkan hasil, termasuk terkait jenis kelamin dan ciri khusus dari jasad tersebut.
Karena saat ditemukan kondisi fisik korban sudah rusak dan tidak lagi utuh di beberapa bagian. Sehingga dibutuhkan metode lain guna memastikan identitas korbankorban yakni dengan uji DNA.
"Jenis kelamin dan ciri-ciri khusus belum bisa didentifikasi, karena tidak memungkinkan untuk dilakukan identifikasi,"
ujar Kasatreskrim Polres Malang.
Metode uji DNA akan memperjelas legalitas identitas jasad tak dikenal tersebut.
Sekaligus akan menjawab tentang wisatawan yang tenggelam di Pantai Jembatan Panjang Malang asal Swiss yang belum ditemukan.
"Tim akan melakukan uji DNA. Kami rencana ada dua alternatif yakni di Rumah Sakit Kramat Jati Polri atau di Rumah Sakit Unair di Surabaya,"
papar Kasatreskrim Polres Malang.
Jasad WNA Swiss Hilang?
Tim Medis telah mendapat DNA pembanding yakni dari keluarga korban wisatawan yang belum ditemukan. DNA dari keluarga tersebut menjadi pembanding guna mengidentifikasi jasad tersebut. Dugaan awal, jasad tersebut merupakan salah satu wisatawan yang masih hilang tergulung ombak pada peristiwa Sabtu (8/7) lalu. Korban semula berjumlah lima orang dan dua di antaranya merupakan warga negara asing (WNA).
Operasi SAR selama 7 hari berhasil menemukan tiga orang korban dan satu di antaranya ditemukan meninggal dunia di Popoh Tulungagung. Sementara dua lainnya, yakni WNA asal Swiss dan Guide masih belum ditemukan hingga saat sekarang.