Jejak Karir 5 Jenderal Calon Kapolri Pengganti Idham Azis
Merdeka.com - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) merekomendasikan lima nama perwira tinggi menggantikan Kapolri Jenderal Idham Azis yang akan memasuki masa pensiun 25 Januari 2021. Kelima nama diusulkan Kompolnas itu berpangkat jenderal bintang tiga telah diserahkan Ketua Kompolnas Mahfud MD kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah rapat pleno, Rabu (6/1).
Kelima nama itu terpilih setelah Kompolnas menyerap banyak aspirasi dari pelbagai pihak. Mulai dari purnawirawan Polri (PP Polri), internal Polri, tokoh masyarakat, akademisi dan LSM.
Mahfud MD mengatakan, kelima nama orang yang sudah masuk ke kantong Presiden Jokowi itu dianggap memenuhi syarat profesionalitas, loyalitas, jam terbang sebagai calon kapolri. Berikut profil dan jejak karir lima jenderal calon Kapolri pengganti Idham Azis:
-
Kenapa Kompolnas butuh anggota baru? Hermawan mengajak seluruh masyarakat yang ingin memperbaiki tubuh Polri untuk berbondong-bondong mendaftar seleksi calon pimpinan Kompolnas.
-
Siapa yang bisa daftar Kompolnas? Seluruh masyarakat yang ingin memajukan Polri pun berkesempatan untuk mendaftarkan diri sebagai komisioner pengawas Korps Bhayangkara.
-
Siapa yang lolos seleksi Bintara Polri? 'Kini dinyatakan lulus seleksi bintara Polri,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa saja yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada memilih beberapa posisi penting yang mencakup: 1. Gubernur dan Wakil Gubernur, 2. Bupati dan Wakil Bupati, 3. Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
-
Apa syarat utama untuk menjadi anggota Kompolnas? Syarat dan ketentuan harus dipenuhi pendaftar 1. Warga Negara Republik Indonesia (KTP)2. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa3. Berumur paling rendah 40 tahun dan paling tinggi 65 tahun pada saat mendaftar4. Memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela5. Memahami tugas pokok, fungsi dan peranan Kepolisian dan mempunyai visi tentang Reformasi Kepolisian 6. Sehat jasmani dan rohani7. Tidak pernah dijatuhi hukuman pidana karena melakukan tindak pidana kejahatan8. Melaporkan harta kekayaan/LHKPN (bagi pejabat negara) dan membuat surat pernyataan bersedia melaporkan LHKPN apabila terpilih menjadi Anggota Kompolnas9. Tidak menjadi anggota partai politik dan afiliasinya10. Berijazah minimal sarjana strata 1 (S1) atau yang setara dari Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta yang program studinya terakreditasi, atau lulusan Perguruan Tinggi Luar Negeri yang ijazahnya telah mendapatkan penetapan penyetaraan dari Panitia Penilaian Ijazah Luar Negeri dari Kemendikbud Ristek 11. Memiliki pengalaman sekurang-kurangnya 15 tahun dalam bidang hukum, ekonomi, keuangan atau perbankan12. Bersedia tidak menjalankan profesinya sebagai advokat selama menjadi anggota Kompolnas13. Khusus bagi calon Anggota Kompolnas yang berasal dari unsur pakar kepolisian, harus memenuhi persyaratan sarjana yang berpengalaman kerja paling kurang 15 tahun pada lembaga kepolisian/penegakan hukum atau akademisi di bidang ilmu kepolisian/hukum14. Khusus bagi calon Anggota Kompolnas yang berasal dari unsur tokoh masyarakat harus memenuhi persyaratan berpengalaman sebagai pengurus aktif organisasi kemasyarakatan yang bertaraf nasional selama paling kurang 5 (lima) tahun.
-
Siapa yang terpilih menjadi anggota dewan dari daerah pemilihan 5? Fatimah Tania Nadira Alatas adalah wakil DPRD DKI Jakarta yang terpilih dari daerah pemilihan 5, yang mencakup Kecamatan Duren Sawit, Kecamatan Jatinegara, dan Kecamatan Kramajati.
Komjen Pol Gatot Edy Pramono
Komjen Pol Gatot Edy Pramono merupakan jenderal polisi yang berpengalaman dalam bidang reserse. Saat ini dia menjabat sebagai Wakapolri yang menggantikan Komisaris Jenderal (Purn) Ari Dono Sukmanto yang pensiun pada 1 Januari 2020.
Pria kelahiran Solok, Sumatera Barat pada 28 Juni 1965 ini adalah lulusan akademi polisi tahun 1988. Sebelum menjadi Wakapolri, Gatot Edy mengisi sejumlah pos jabatan.
Seperti menjadi Sekretaris Pribadi Kapolri tahun 2006. Kemudian Kepala Kepolisian Resor Metro Depok tahun 2008. Lalu Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan tahun 2009.
Menjadi Analis Kebijakan Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri pada tahun 2012. Selain itu dia juga pernah menjabat sebagai Kabagdukminops Robinops Sops Polri pada 2013. Tahun 2014, dia menjabat sebagai Karolemtala Srena Polri.
Kepala Kepolisian Resor Blitar tahun 2015. Selanjutnya tahun 2016 mendapat promosi jabatan menjadi Wakapolda Sulawesi Selatan.
Kemudian tahun 2017 sebagai Sahlisosek Kapolri dan sejak 22 Januari 2019 dipromosikan menjadi Kapolda Metro Jaya menggantikan Irjen Idham Azis yang saat itu naik jabatan menjadi Kabareskrim.
Saat menjadi Kapolda Metro Jaya, Gatot Edy tercatat pernah mengamankan pelaksanaan Pemilu 2019, aksi demo 21-22 Mei 2019, hingga aksi demo mahasiswa pada September 2019. Selain menjabat Wakapolri, Gatot Edy saat ini merupakan Wakil Ketua Komite Pelaksana Penanganan Covid-19 bersama Ketua Komite Pelaksana Penanganan Covid-19 dan PEN Jenderal TNI Andika Perkasa untuk membantu menangani pandemi Covid-19 di sejumlah daerah.
Komjen Pol Boy Rafli Amar
Komjen Pol Boy Rafli Amar merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1998. Dengan tersemat pangkat komisaris pada 1991, karir putra dari pasangan Minangkabau itu terus menanjak.
Wajah dan namanya semakin dikenal publik setelah Polri menunjuk Boy Rafli sebagai Karo Penmas Divisi Humas Polri pada 2012. Jabatannya tersebut mengharuskannya menjadi salah satu perwakilan pihak kepolisian yang rutin tampil di media. Baik elektronik mau pun cetak demi menyampaikan penanganan kasus ke publik.
Dia juga merupakan perwira tinggi Polri yang berpengalaman di bidang reserse. Boy Rafli juga tercatat mengisi sejumlah jabatan strategis selama berkarir di Korps Bhayangkara.
Menjadi Kabid Humas Polda Metro Jaya tahun 2009. Kemudian menjabat Kabagpenum Ropenmas Divisi Humas Polri tahun 2010.
Lalu menjadi Karopenmas Divisi Humas Polri tahun 2012. Kemudian memegang tongkat komando Kapolda Banten tahun 2014.
Selanjutnya menjadi Kadiv Humas Polri tahun 2016 dan Kapolda Papua tahun 2017. Serta Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri tahun 2018.
Bintang di pundaknya bertambah menjadi tiga setelah pada tahun 2020 ditunjuk sebagai kepala BNPT menggantikan Komjen Suhardi Alius yang dimutasi sebagai Analis Kebijakan Utama Bareskrim Polri.
Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo
Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo merupakan perwira jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991. Dia saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim) sejak tanggal 6 Desember 2019 menggantikan Idham Azis yang promosi jabatan menjadi Kapolri.
Sebelum menjadi Kabareskrim tercatat pernah mengisi pos di Polri. Dia pernah menjabat Kepala Bagian Pengendalian Personel Biro Personel Polda Metro Jaya.
Karir pria kelahiran Maluku 5 Mei 1969 ini kemudian banyak menduduki jabatan kepolisian di daerah Jawa Tengah. Listyo pernah menjadi Kapolres Pati tahun 2009.
Setelah itu dia menduduki posisi Kepala Kepolisian Resor Sukoharjo tahun 2010. Kemudian Wakapoltabes Semarang, dan pernah menjadi Kapolres Solo tahun 2011.
Listyo lalu dipindahtugaskan ke Jakarta untuk menjabat sebagai Asubdit II Dit Tipdum Bareskrim Polri pada tahun 2012. Kemudian bertugas di Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara sejak bulan Mei 2013.
Menjadi ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tahun 2014. Selepas menjadi ajudan Presiden Jokoi, karir Listyo kemudian melesat.
Dia dipromosikan menjadi Kepala Kepolisian Daerah Banten tahun 2016. Listyo juga menjadi salah satu anggota polisi yang mendapatkan promosi jabatan di lingkungan Polri untuk menjadi Kadiv Propam pada tahun 2018. Dan saat ini menjabat Kabareskrim.
Sejumlah kasus menonjol dibongkar Listyo selama menjabat Kabareskrim. Mulai dari kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan hingga menangkap buronan kasus korupsi pengalihan hak tagih atau cessie Bank Bali, Joko Soegiarto Tjandra alias Djoko Tjandra di Malaysia.
Komjen Pol Arief Sulistyanto
Komjen Arief Sulistyanto, merupakan lulusan Akpol 1987. Pria kelahiran Nganjuk 24 Maret 1965 ini sejak 22 Januari 2019 menjabat sebagai Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri.
Dia juga merupakan salah satu jenderal berpengalaman dalam bidang reserse. Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini dalam penyidik Kepala Badan Reserse Kriminal Polri tahun 2018.
Selain itu, dia juga pernah menjabat Dirtipideksus Bareskrim Polri tahun 2010. Kapolda Kalbar tahun 2014.
Kemudian menjadi Sahlijemen Kapolri tahun 2016. Asisten SDM Kapolri tahun 2017. Serta pernah menjadi anggota tim khusus penyidikan perkara kematian aktivis HAM Munir tahun 2007.
Komjen Pol Agus Andrianto
Komjen Agus Andrianto merupakan lulusan Akpol 1989. Sejak 6 Desember 2019 menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri menggantikan Firli Bahuri yang terpilih menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Perwira tinggi kelahiran Blora 16 Februari 1967 ini juga berpengalaman dalam bidang reserse. Dia pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Sumatra Utara tahun 2018. Sebelumnya, Agus menjabat Wakapolda Sumut tahun 2017. Serta menjadi Dirtipidum Bareskrim Polri tahun 2016.
Saat menjabat Dirtipidum Bareskrim Polri ini, Agus menangani kasus penistaan agama yang melibatkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Setelah menangani kasus tersebut, Agus dimutasi menjadi Wakil Kepala Polda Sumatera Utara.
Agus juga tercatat menyabet sejumlah penghargaan seperti Bintang Bhayangkara Pratama, Bintang Bhayangkara Nararya hingga Brevet Pelopor Brimob, Brevet Selam Polri, Brevet Para Penerjun dan Brevet Penyidik.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Koalisi Indonesia Maju (KIM) sudah mulai membahas struktur Tim Kampanye Nasional (TKN) yang diketuai Wamen nonaktif BUMN Rosan Roeslani.
Baca SelengkapnyaSetelah dinyatakan lolos tes profile assessment, selanjutnya 20 peserta tersebut akan mengikuti tes wawancara yang dilaksanakan pada 17-18 September 2024.
Baca SelengkapnyaPara kandidat menteri dan wakil menteri itu satu per satu menyambangi kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara V, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaAdapun sejumlah pejabat yang melakukan sertijab yakni Komjen Syahardiantono yang kini menjabat sebagai Dirintelkam Polri.
Baca SelengkapnyaBerikut empat anggota kepolisian yang masih berpangkat Kombes teman seangkatan Kapolri.
Baca SelengkapnyaNama-nama tersebut yang nantinya diajukan kepada Presiden Joko Widodo untuk selanjutnya dipilih enam orang terbaik menjadi anggota Kompolnas periode 2024–2028.
Baca SelengkapnyaTim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran ini dipimpin Rosan Roeslani.
Baca SelengkapnyaDari delapan perwira tinggi yang dilantik, ada jenderal bintang dua yang ternyata teman seangkatan Kapolri waktu pendidikan di Akpol.
Baca SelengkapnyaKapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo mengantongi nama Wakil Kepala Kepolisian RI (Wakapolri) untuk menggantikan Komjen Pol Agus Andrianto.
Baca SelengkapnyaKabar itu dibenarkan Kapuspenkum, Kejaksaan Agung (Kejagung) Harli Siregar.
Baca SelengkapnyaPenggantian Wakapolri masih dalam proses dan terus berjalan serta telah ada beberapa nama dari bintang dua dan tiga.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam RI di Jakarta, Jumat, mengumumkan sembilan nama Pansel Calon Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) periode 2024–2028.
Baca Selengkapnya