Jelang puncak haji, pos kesehatan akan dibangun di Armina
Merdeka.com - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia akan menyiapkan rumah sakit lapangan menjelang puncak Haji 2017 di Armina (Arafah dan Mina). Selain itu, tim kesehatan juga membuat beberapa pos kesehatan untuk melayani jemaah yang sakit selama di Armina.
Tim Kesehatan dari KKHI Makkah akan bertanggung jawab pada pelayanan di pos-pos kesehatan Arafah. Sedangkan tim kesehatan dari KKHI Madinah akan menempati pos kesehatan di Mina.
Seperti KKHI Makkah akan mendirikan 6 pos kesehatan di Arafah. Tim yang berjaga ada dokter, perawat, dan tenaga kesehatan. Selain itu, Tim Gerak Cepat dan Tim Promotif serta Preventif juga diterjunkan.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan jamaah haji? Karmijono meminta jemaah menjaga kondisi kesehatannya dengan selalu membawa obat di saku baju atau tas pinggang. Tak lupa sering minum air mineral, dan tidak melewatkan makan.
-
Siapa yang sedang bersiap berangkat haji? Rezky Aditya dan Citra Kirana telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang, termasuk melakukan manasik haji sebagai bekal ilmu sebelum mereka tiba di Mekkah dan Madinah.
-
Bagaimana petugas haji membantu lansia? Petugas haji harus memahami karakteristik lansia, mengenali masalah-masalah lansia, dan harus cakap menggunakan alat bantu bagi lansia.
-
Kenapa jemaah haji harus menjaga kesehatan? Namun pihaknya ingin jemaah haji benar-benar sehat karena perjalanan menuju puncak haji masih cukup panjang.'Cuma kita mau dia memang benar-benar stabil, sehingga kalau kita kembalikan ke kloter itu dalam kondisi yang sehat dengan catatan,' kata Karmijono.
-
Bagaimana penanganan jemaah haji yang meninggal? Mereka wafat saat dalam penanganan petugas kesehatan di tenda-tenda maupun saat dirawat secara intensif di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
-
Kapan waktu pelaksanaan haji? Pelaksanaan ibadah haji dilakukan setiap satu tahun sekali dan selalu memiliki jumlah jemaah yang banyak dan berasal dari seluruh penjuru dunia. Setiap tahun, Haji dilaksanakan dalam periode lima hari, mulai dari tanggal 8 dan berakhir di 12 Zulhijjah.
Sementara jika ada jemaah yang masih sakit saat puncak haji maka akan disafari wukufkan. Caranya dengan menggunakan ambulans diantarkan ke Arafah. Skenario ini sudah dimatangkan agar jemaah yang sakit bisa tetap menjalankan wukuf di Arafah.
"Pasien yang sudah sehat, dan bisa bergabung dengan rombongan bisa melakukan wukuf sendiri. Tim Preventif dan Promotif akan selalu mengingatkan kepada pasien berisiko tinggi agar mematuhi anjuran dokter, kurangi aktivitas di luar dan banyak minum," kata Penanggungjawab Medis KKHI Makkah, dokter Nirwan Satria, Rabu (23/8).
Sedangkan jemaah yang sakit kritis di rumah sakit, maka akan dibadalkan hajinya. Pembadalan haji ini dilakukan oleh petugas resmi yang ditunjuk Kementerian Agama.
Selama pelaksanaan haji tahun ini hingga sekarang, total sudah 350 jemaah haji Indonesia dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah. Banyak jemaah dirawat karena sakit jantung, penapasan dan diabetes. Untuk jemaah yang sudah sembuh kembali lagi ke kloternya masing-masing.
Menurut Nirwan, ada 160 pasien dirawat karena sakit jantung. Sedangkan sisanya sakit napas dan penyakit lainnya.
"Total sekitar 350 pasien dengan riwayat penyakit terbanyak adalah serangan jantung, disusul sakit pada paru-paru yang menyebabkan gangguan pernapasan, dan diabetes mellitus. Selama dirawat di KKHI, sekitar 150 pasien sudah sembuh dan bisa kembali ke kloternya," kata Nirwan.
Sedangkan pasien yang dirawat di Rumah Sakit di Makkah sebanyak 60 jemaah. "Ada pasien yang sudah membaik di RSAS dikembalikan ke KKHI untuk perawatan lebih lanjut," jelas Nirwan. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja (Daker) Mekkah menyiapkan 4 tim tenaga kesehatan yang akan bertugas melayani jemaah saat puncak ibadah haji.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) tinggal menghitung hari.
Baca SelengkapnyaKementerian Agama terus mempersiapkan pelaksanaan puncak ibadah haji di kawasan Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna), Kota Mekkah, Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar nama jemaah haji yang meninggal dunia di Arab Saudi sampai tanggal 25 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaKepala Satuan Operasional Armuzna, Harun Ar Rasyid menjelaskan seribu personel ini dikerahkan untuk memberikan pelayanan dan perlindungan maksimal kepada jemaah
Baca SelengkapnyaPihaknya telah menyiapkan langkah-langkah preventif dengan imbauan agar jemaah dapat selalu berhati-hati.
Baca SelengkapnyaIde awal pendirian klinik karena melihat jemaah haji memerlukan perawatan di masing-masing sektor.
Baca SelengkapnyaSatgas yang dibentuk menjelang puncak haji yakni Satgas Arafah, Satgas Muzdalifah, Satgas Mina, dan Satgas Jamarat.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan wukuf di Arafah akan berlangsung pada 15 Juni 2024. Jemaah haji diminta mempersiapkan kondisi fisik yang prima menjelang puncak ibadah haji itu.
Baca SelengkapnyaSebelum diberangkatkan menuju Arafah, petugas akan melakukan pemindaian kartu pintar saat jemaah akan naik bus.
Baca SelengkapnyaMasih ada beberapa jemaah haji yang belum diberangkatkan ke Mekkah karena masih dirawat di rumah sakit Madinah.
Baca Selengkapnya15 jemaah haji yang meninggal dunia sebelum pelaksanaan puncak haji
Baca Selengkapnya