Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jelang puncak haji, pos kesehatan akan dibangun di Armina

Jelang puncak haji, pos kesehatan akan dibangun di Armina Jemaah haji dirawat di RS. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia akan menyiapkan rumah sakit lapangan menjelang puncak Haji 2017 di Armina (Arafah dan Mina). Selain itu, tim kesehatan juga membuat beberapa pos kesehatan untuk melayani jemaah yang sakit selama di Armina.

Tim Kesehatan dari KKHI Makkah akan bertanggung jawab pada pelayanan di pos-pos kesehatan Arafah. Sedangkan tim kesehatan dari KKHI Madinah akan menempati pos kesehatan di Mina.

Seperti KKHI Makkah akan mendirikan 6 pos kesehatan di Arafah. Tim yang berjaga ada dokter, perawat, dan tenaga kesehatan. Selain itu, Tim Gerak Cepat dan Tim Promotif serta Preventif juga diterjunkan.

Sementara jika ada jemaah yang masih sakit saat puncak haji maka akan disafari wukufkan. Caranya dengan menggunakan ambulans diantarkan ke Arafah. Skenario ini sudah dimatangkan agar jemaah yang sakit bisa tetap menjalankan wukuf di Arafah.

"Pasien yang sudah sehat, dan bisa bergabung dengan rombongan bisa melakukan wukuf sendiri. Tim Preventif dan Promotif akan selalu mengingatkan kepada pasien berisiko tinggi agar mematuhi anjuran dokter, kurangi aktivitas di luar dan banyak minum," kata Penanggungjawab Medis KKHI Makkah, dokter Nirwan Satria, Rabu (23/8).

Sedangkan jemaah yang sakit kritis di rumah sakit, maka akan dibadalkan hajinya. Pembadalan haji ini dilakukan oleh petugas resmi yang ditunjuk Kementerian Agama.

Selama pelaksanaan haji tahun ini hingga sekarang, total sudah 350 jemaah haji Indonesia dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah. Banyak jemaah dirawat karena sakit jantung, penapasan dan diabetes. Untuk jemaah yang sudah sembuh kembali lagi ke kloternya masing-masing.

Menurut Nirwan, ada 160 pasien dirawat karena sakit jantung. Sedangkan sisanya sakit napas dan penyakit lainnya.

"Total sekitar 350 pasien dengan riwayat penyakit terbanyak adalah serangan jantung, disusul sakit pada paru-paru yang menyebabkan gangguan pernapasan, dan diabetes mellitus. Selama dirawat di KKHI, sekitar 150 pasien sudah sembuh dan bisa kembali ke kloternya," kata Nirwan.

Sedangkan pasien yang dirawat di Rumah Sakit di Makkah sebanyak 60 jemaah. "Ada pasien yang sudah membaik di RSAS dikembalikan ke KKHI untuk perawatan lebih lanjut," jelas Nirwan. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP