Jemaah Haji Alami Demensia Tinggi, Hindari Faktor Pemicunya

Merdeka.com - Hingga hari ke-12 kedatangan jemaah haji Indonesia di Madinah, kasus jemaah yang mengalami demensia atau menurunnya daya ingat cukup tinggi. Banyak yang menjadi faktor pemicunya. Jemaah diimbau menghindarinya.
Kasus unik dialami Abah Juhani, jemaah haji dari Kampung Batujaya, Desa Baribis, Kecamatan Cigasong, Majalengka, Jawa Barat. Jemaah berusia 95 tahun ini bikin geger saat dalam pesawat saat perjalanan dari BIJB Kertajati Majalengka menuju Arab Saudi beberapa waktu lalu.
Abah Juhani yang diketahui mengalami demensia tiba-tiba minta turun dari pesawat karena teringat ayamnya di kampung yang harus segera diberi makan.
"Jemaah demensia ini banyak ditemui pada jemaah-jemaah yang usianya lebih dari 60 dan 65 tahun," kata Kasi Kesehatan PPIH Daker Madinah Thafsin Al Farizi, Minggu (4/6/2023).
Di kawasan Masjid Nabawi, petugas sering menemukan jemaah yang lupa arah. Dalam kondisi kelelahan dan cuaca panas, mereka kebingungan kembali ke hotel.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan jemaah mengalami demensia. Selain faktor usia, juga bisa karena kurang cairan dan istirahat dan kondisi kesehatan.
"Pencetusnya bisa juga karena hal-hal situasi dan kondisi yang berbeda geografisnya seperti perjalanan dari Tanah Air selama 9 jam sehingga terjadi disorientasi tempatlah," katanya.
Untuk mencegah jemaah haji mengalami demensia, Al Farizi menyarankan agar mereka tetap berada di rombongannya dan petugas yang menyertainya memberikan perhatian secara khusus kepada jemaah lansia.
"Petugas harus mampu mengidentifikasi jemaah yang berpotensi alami demensia," imbuhnya.
Al Farizi menambahkan, jumlah jemaah haji yang dirawat sejak awal kedatangan pada 24 Mei hingga 1 Juni 2023 mencapai 77 orang. Rinciannya, 50 pasien dirawat di KKHl dan 27 orang di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS). Hingga hari ke-11, Sabtu (3/6) KKHI Madinah telah melayani 23 jemaah demensia.
Sementara berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) jumlah jemaah haji yang meninggal dunia hingga saat ini sebanyak 11 orang. "Umumnya penyebabnya karena jantung dan paru. Itu yang tertinggi," ucapnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya