Jenderal ini bangga terhadap 11 prajurit Kopassus
Merdeka.com - Penyerbuan Lapas Cebongan, Sleman, DIY, dilakukan oleh 11 anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan, Kartasura. Para tentara bengis itu kini sudah dipindahkan ke Semarang untuk menjalani pemeriksaan lanjutan di Propam TNI AD.
Meski aksi para pasukan elite itu tergolong sadis, namun beberapa petinggi di angkatan darat justru memberi pujian. Mereka menilai, para pelaku yang membunuh 4 tahanan telah bersikap kesatria mengakui perbuatannya.
Tetapi, kecaman terhadap itu juga tetap mengalir deras. Salah satunya Direktur Program LSM pemantau pelanggaran HAM Imparsial, Al A'raf yang tak setuju 11 prajurit Kopassus itu disebut kesatria.
-
Siapa yang menganggap 'kesatria' sudah tidak ada lagi? Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Match pada tahun 2017, sekitar 73 persen wanita beranggapan bahwa 'kesatria' sudah tidak ada lagi, namun pria yang memiliki sikap seperti ini dapat mengubah pandangan tersebut.
-
Siapa yang tidak layak disebut manusia? Arigatou ya gomen ne to ienai yatsu wa ningen to youbun ni ataishinaindayo. Mereka yang tidak bisa mengucapkan terima kasih ataupun maaf, tidak layak disebut manusia.
-
Siapa yang membunuh korban? Jasad wanita berinisial R (34) ditemukan di Dermaga Ujung Pulau Pari dengan kondisi sudah membusuk pada 13 April 2024. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pelaku berinisial N yang diketahui memesan layanan Open BO dari R melalui aplikasi WeChat.
-
Siapa yang dibunuh AL? Pelaku melakukan pembunuhan itu karena kesal dipaksa membeli narkoba jenis sabu-sabu.
-
Siapa pelaku pembunuhan NKS? Polisi berhasil menangkap pelaku inisial IS, pelaku pembunuhan dan pemerkosaan terhadap NKS (18), seorang gadis penjual gorengan yang merupakan warga Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
-
Siapa yang dituduh sebagai pelakor? Dituding Jadi Pelakor Momen tersebut bermula ketika Dinar Candy dituduh sebagai pelakor oleh Ayu Soraya, istri sah Ko Apex.
"11 Orang ini bukan kesatria, dia pelaku pembunuhan. Oleh karenanya enggak tepat disebut sebagai kesatria. Kita harus jernih dong," tegas Al A'raf.
Terlepas dari kesatria atau bukan, namun sudah seharusnya 11 anggota baret merah itu mendapat hukuman berat. Jangan sampai hukum di negeri ini tumpul ketika berhadapan dengan anggota TNI.
Mayjen TNI Hardiono Saroso
Mantan Panglima Kodam IV/Diponegoro Mayjen TNI Hardiono Saroso mengaku bangga dengan 11 Kopassus yang membunuh empat tahanan di Lapas Cebongan. Bahkan, Hardiono siap mempertaruhkan karier dan jabatannya, sebagai bentuk hormat dan bangga 11 anggotanya itu."Saya memberi hormat dan bangga kepada para prajurit TNI AD yang sedang menjalani pemeriksaan karena telah bersikap kesatria," kata Hardiono usai pelepasan di markas Kodam IV/Diponegoro di Semarang, seperti dikutip dari Antara, Rabu (10/4).Hardiono menyatakan harus memberi contoh kepada para prajurit dengan tidak memikirkan lagi pangkat dan jabatan untuk menjaga soliditas. Dia juga menegaskan sepenuhnya bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan para bawahannya itu.Ke depan, ia meminta polemik kasus Cebongan ini harus segara dihentikan. Proses hukum sudah berjalan, kata dia, serta terbuka bagi masyarakat untuk mengikutinya.
Brigjen Unggul K Yudhoyono
Ketua Tim Investigasi Brigjen Unggul K Yudhoyono menyebut penyerangan ke Lapas Cebongan dilakukan secara spontan. 11 Pasukan elite itu membunuh karena? dilatarbelakangi jiwa korsa."Penyerangan tersebut merupakan tindakan seketika yang dilatarbelakangi jiwa korsa dan bela rasa kesatuan. Mereka mendapat kabar ada pembunuhan dan pengeroyokan secara sadis oleh kelompok preman terhadap anggota Kopassus," ujar Unggul.Menurut Unggul, eksekutor berinisial U adalah bawahan langsung dari Serka Heru Santoso yang dibunuh oleh para preman itu. Unggul menjelaskan, Sertu Heru Santoso merupakan bintara yang notabenenya atasan pelaku yang pernah berjasa menyelamatkan pelaku saat tugas operasi.
Mayjen Agus Sutomo
Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI Agus Sutomo mengatakan, penembakan di Lapas Cebongan, Sleman, sebagai bentuk rasa hormat karena ada prajurit yang dibunuh. "Bahwa yang disampaikan jiwa korsa rasa kehormatan harga diri. Prajurit melihat Sersan Santoso secara keji dikeroyok sekian orang pakai botol, kaki dan pisau minta tolong tak ada pertolongan, maka si prajurit mulai bangkit. Timbul rasa hormat tapi itu tetap saja salah," kata Agus.
Baca juga:Asal usul pasukan elit4 Orang ini sebut simpati ke Kopassus wajarTim pengacara muslim siap bela 11 Kopassus penyerbu CebonganSimpati ke Kopassus karena rakyat geram4 Orang ini minta hentikan simpati pada KopassusDukungan untuk Kopassus terus bermunculan5 Kehebatan Kopassus hingga diakui dunia (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kadispenad Brigjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan kedepan Pomdam Brawijaya akan mendalami motif pelaku
Baca SelengkapnyaProfil satuan elite TNI AD Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 300/Braja Wijaya yang sedang jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaMomen Kasad Jenderal Agus Subiyanto bertanya kepada prajurit TNI AD soal sholat saat melaksanakan tugas.
Baca SelengkapnyaPutusan yang dibacakan oleh Hakim Ketua Kolonel Chk Rudy Dwi Prakamto ini karena berdasarkan beberapa aspek.
Baca SelengkapnyaIa lantas berkelakar, jika para kadet atau taruna yang nakal itu adalah para taruna yang justru penuh inisiatif dan banyak akal.
Baca SelengkapnyaDiketahui, korban dan pelaku ternyata saling kenal, bahkan Anan kerap diberikan sembako.
Baca SelengkapnyaKapuspen TNI, Mayjen TNI Nugraha Gumilar mengakui penyiksaan terhadap anggota KKB itu adalah sebuah pelanggaran.
Baca SelengkapnyaMeski sempat diamankan, Kapolda pastikan belasa remaja itu tidak mengalami luka serius.
Baca SelengkapnyaMenurut Bayu, soal hubungan keduanya juga diakui oleh Anan sendiri yang sering dikasih sembako oleh Lettu Oktovianus Sogalrey untuk keluarganya.
Baca SelengkapnyaKorban terlibat dalam tindakan separatisme dan membakar fasilitas umum di Papua
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabarhakam) Polri Komjen Fadil Imran berikan hadiah baju untuk anggotanya.
Baca SelengkapnyaPomdam III/Siliwangi menetapkan 13 prajurit TNI dari Yonif Raider 300/Braja Wijaya sebagai tersangka penyiksaan terhadap Defianus Kogoya, anggota KKB Papua.
Baca Selengkapnya