Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Jihad bukan dengan kekerasan, apalagi sampai hilangkan nyawa'

'Jihad bukan dengan kekerasan, apalagi sampai hilangkan nyawa' Ilustrasi Teroris. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Ancaman terorisme masih perlu diwaspadai di Tanah Air. Teror bom sempat mengguncang Kampung Melayu, Jakarta Timur. Bahkan, teror juga terjadi di luar negeri saat bulan Ramadan ini.

Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi), Ahmad Satori Ismail mengatakan salah satu yang mendasari orang melakukan kekerasan atas nama agama karena mereka salah memaknai jihad. Menurutnya, jihad itu seharusnya berjuang untuk menegakkan kebenaran dengan cara yang baik.

"Bukan dengan kekerasan, apalagi sampai menghilangkan nyawa orang lain. Kalau orang Islam pasti tidak akan melakukan hal-hal kekerasan, apalagi melakukan teror," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (8/6).

Jika ada kelompok melakukan teror, menurutnya, perlu ditelusuri apa motivasi dan siapa sebenarnya para pelaku. "Kita perlu hati-hati dengan kelompok seperti ini agar umat merasa aman," terang Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah itu.

Dia mengajak agar seluruh umat lebih meningkatkan kepedulian kepada sesama, serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Menurut Satori, sebagai agama damai, ajaran Islam melarang bahkan mengharamkan umatnya melakukan kekerasan. Apalagi sampai melakukan teror yang membuat orang lain takut.

"Kalau Allah melarang membunuh, berbuat jahat, merusak, maka kita harus taat menjauhi hal-hal seperti itu sehingga ketaqwaan ini semakin kokoh," tuturnya.

Menurutnya, jika masih ada yang memiliki pemikiran radikal harus lebih memahami agama Islam yang sebenarnya. "Kalau ribut dan terjadi teror terus, semua menjadi rugi. Ekonom rugi, pedagang rugi, politisi rugi, Indonesia rugi," tandasnya.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP