JK Soal Bencana di Banten: Ini Suatu Kasus Tidak Biasa, Tsunami Tanpa Gempa
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) angkat bicara terkait bencana tsunami di Banten, Sabtu (22/12). JK menganggap kasus gempa kali ini sangat tidak biasa.
"Ini suatu kasus yang tidak biasa, bahwa tsunami tanpa gempa. Jadi gejalanya ada kemungkinan dari perubahan atau letusan di Gunung Krakatau," kata JK di Kawasan Halim, Jakarta Timur, Minggu (23/12).
JK menjelaskan kejadian itu sudah diperingatkan oleh Badan Meteorologi dan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa akan ada cuaca buruk hingga 26 Desember mendatang.
-
Bagaimana tsunami itu terjadi? Pemicu awalnya terjadi ketika suhu yang menghangat menyebabkan lidah gletser yang menipis runtuh, demikian temuan para peneliti. Kondisi itu mengguncang lereng gunung yang curam, menyebabkan longsoran batu dan es menghantam Dickson Fjord di Greenland.
-
Apa dampak Gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan.
-
Bagaimana Gempa Besar Kanto terjadi? Penyebabnya adalah pecahnya sebagian batas konvergen tempat Lempeng Laut Filipina menunjam ke bawah Lempeng Okhotsk sepanjang garis Palung Sagami.
-
Bagaimana gempa Bali terjadi? Hasil analisa BMKG menunjukkan gempa bumi yang terjadi jenis dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat. Jenis itu diketahui setelah memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.
-
Kenapa gempa Batang terjadi? Bisa jadi gempa yang terjadi di Batang berkaitan erat dengan keberadaan Patahan Weleri.
-
Siapa yang mengklarifikasi kabar tsunami? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam memberikan klarifikasi bahwa kabar adanya tsunami yang terjadi di Kota Batam dan Tanjungpinang pada Selasa (17/9), adalah kabar bohong atau hoaks.
"Jadi gejalanya ada kemungkinan dari perubahan atau letusan di Gunung Krakatau. Dan memang diperingatkan oleh BMKG sampai tanggal 26 cuaca buruk dan di sana," ungkapnya.
"Maka kita harus hati-hati, dari Pemda, TNI, Polri, sudah bergerak dan juga PMI sudah bergerak semua ke sana untuk mengatasi ini," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo mengatakan total jumlah korban meninggal 168 orang, 745 orang terluka dan 30 orang lainnya hilang. Jumlah itu berdasarkan data pukul 13.00 WIB.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil analisis menjelaskan, sesar aktif tersebut mengalami pergeseran.
Baca SelengkapnyaSelain korban meninggal, 20 orang lainnya masih hilang dan dalam proses pencarian.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau kepada masyarakat Indonesia tetap tenang.
Baca SelengkapnyaBadan Geologi Kementerian ESDM memaparkan analisis tentang gempa bumi magnitudo 6,2 yang mengguncang wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 7,2 terjadi di Laut Banda, wilayah Tanimbar
Baca SelengkapnyaPada saat gempa terjadi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang berkunjung ke Jayapura.
Baca SelengkapnyaAnalisa BMKG mendapati gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal yang timbul akibat aktivitas sesar lokal wilayah setempat.
Baca SelengkapnyaGempa pertama magnitudo 2,6 dan kedua magnitudo 2,5.
Baca SelengkapnyaGempa tersebut bahkan dirasakan masyarakat di Malang, Semarang hingga Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaLokasi gempa berada pada koordinat 5.76 LS,112.33 BT
Baca SelengkapnyaBencana gempa 6,2 magnitudo sempat membuat air laut di Pantai Sayangheulang surut.
Baca SelengkapnyaTidak berpotensi mengakibatkan terjadinya sesar permukaan dan bahaya ikutan yang berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi
Baca Selengkapnya