Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jokowi akan bertemu dengan PP Muhammadiyah besok pagi

Jokowi akan bertemu dengan PP Muhammadiyah besok pagi Presiden Jokowi. ©Setpres RI/Cahyo

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan bertemu dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Selasa (8/11) besok. Pertemuan itu dalam rangka konsolidasi dengan organisasi Islam pascaaksi unjuk rasa 4 November 2016 di depan Istana Merdeka.

"Kami akan bertemu dengan PP Muhammadiyah, harusnya hari ini tapi pak ketua (Haedar Nashir) masih di Ambon. Jadi besok pagi," ujar Jokowi di Sekretariat PBNU di Jalan Kramat Raya No 164, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/11).

Untuk diketahui, Jokowi telah memanggil sejumlah tokoh politik hingga tokoh agama ke Istana Negara untuk meminta masukan terkait aksi unjuk rasa 4 November 2016. Pada hari ini, Jokowi sudah menyambangi kantor PBNU dan Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta.

Saat bertemu PBNU, Jokowi menyebut NU telah memberikan pernyataan-pernyataan yang mendinginkan suasana sehingga aksi unjuk rasa pada 4 November 2016 berlansung damai dan tertib. Meskipun aksi unjuk rasa tersebut sempat rusuh pada malam hari.

"Saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh jajaran PBNU dari pusat sampai daerah yang telah memberikan pernyataan-pernyataan yang mendinginkan suasana, menyejukkan suasana sehingga demo tanggal 4 kemarin sampai sore terakhir berjalan dengan baik dan damai," jelas Jokowi.

Sementara saat menyambangi Mabes TNI AD, Jokowi memberikan arahan kepada 2.185 prajurit. Dalam kesempatan itu, Jokowi mengucapkan terimakasih kepada prajurit TNI yang telah mengamankan aksi unjuk rasa 4 November 2016.

"Saya ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya atas kerja keras para perwira dan seluruh jajaran prajurit TNI dalam mengamankan aksi unjuk rasa 4 November 2016, Jumat lalu," ujar dia.

Tak hanya itu, Jokowi juga meminta agar TNI dan Polri terus menjaga kekompakan dalam menjalankan tugas. Kekompakan itu harus digalang dari tingkatan perwira hingga prajurit.

"Ini penting sekali (kekompakkan). Lakukan koordinasi dan sinergi dalam menjalankan tugas negara," ucapnya.

Jokowi menambahkan penting kiranya kekompakkan TNI dan Polri dipertahankan. Sebab, mereka adalah garda terdepan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selain itu, mereka dianggap mampu mempersatukan Indonesia dengan beragam suku, ras, dan agama yang berbeda-beda.

"Saya yakin ketika TNI dan polri solid, kompak, bersatu, maka kita akan bisa mempersatukan Indonesia, mempersatukan ras yang berbeda-beda, mempersatukan suku yang berbeda-beda, mempersatukan agama yang berbeda-beda yang ada di negara kita, dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan bangsa kita," tuntasnya. (mdk/sho)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP