Kakak Adik Pembunuh Pengantin Baru di Palembang Ditangkap Polisi, Motif Dendam
Merdeka.com - Dua pembunuh pengantin baru Fran (22) akhirnya ditangkap polisi setelah tiga pekan buron. Motif pembunuhan karena dendam lama.
Kedua pelaku adalah kakak adik yakni Candra (23) dan Calvin (19) yang tinggal tak jauh dari rumah korban. Mereka masih menjalani pemeriksaan dan selanjutnya dilakukan reka ulang.
Tersangka Candra mengaku menaruh dendam lama kepada korban saat ribut dan berakhir penusukan oleh korban yang mengenai ketiak kiri tersangka. Perkelahian hanya gara-gara korban tidak senang disuruh buang air besar di dekat tongkrongan.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Dia dimaki dengan kata-kata kasar menggunakan bahasa setempat oleh para pelaku. Korban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa. Kemudian pelaku lain sengaja mendorong temannya dengan tujuan menimpa badan korban. Saat rambut korban berantakan, pelaku memaksanya berkaca ke layar ponsel.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku melakukan aksinya tersebut saat kondisi rumah korban dalam keadaan sepi. “Pamannya melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak empat kali kali sehingga korban hamil dan sudah melahirkan,“ kata Tri.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
"Kejadiannya Juli kemarin, saya ribut gara-gara saya tegur jangan BAB dekat-dekat karena kami lagi nongkrong. Ketiak kiri saya ditusuknya waktu itu," ungkap tersangka Candra di Mapolrestabes Palembang, Rabu (18/11).
Tersangka sempat dirawat di rumah sakit beberapa hari. Ketika itu dia juga sempat membuat visum namun batal memperkarakan kasus ini.
"Tadinya saya ingin berdamai saja, tapi lama ditunggu tidak ada iktikad baik, makanya saya pingin habisi dia," ujarnya.
Tersangka tidak menyangka adiknya, Calvin turut membunuh korban. Sebab, dia bermaksud menyelesaikan masalah ini secara jantan dan bertekad membunuh atau malah dibunuh korban.
"Adik sata ikut tusuk perutnya dua kali, saya tidak tahu lagi berapa banyak, benar-benar kalap waktu itu," kata dia.
Selama dikejar polisi, kedua tersangka menumpang di rumah pamannya di Desa Karang Agung, Ogan Komering Ilir. Mereka berdalih ingin mencari pekerjaan di kampung karena lowongan kerja di ibu kota Provinsi Sumsel sangat sulit, terlebih di masa pandemi Covid-19.
"Kami ngaku ke paman cuma numpang buat cari kerjaan, kami tidak sebut jadi buronan polisi," ujarnya.
Kasatreskrim Polrestabes Palembang AKP Edy Rahmat mengungkapkan, kedua tersangka ditangkap saat bersembunyi di rumah pamannya di Kecamatan Pedamaran. Mereka mengakui melakukan pembunuhan terhadap pria yang baru dua bulan menikah karena dendam.
"Kami kenakan Pasal 170 ayat (3) dan 338 KHUP dengan ancaman 15 tahun penjara," kata dia.
Diketahui, Fran (22) yang tewas diduga oleh kakak beradik berinisial CA dan KE di Jalan Meranti, Kelurahan Kemas Rindo, Kecamatan Kertapati, Palembang, Rabu (28/10). Di sana, korban ditusuk dan dibacok oleh kedua pelaku. Korban tewas dengan usus terburai, luka bacok bagian kepala sebelah kiri, luka perut kiri (usus keluar), telapak tangan sebelah kiri.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban dari kebejatan para pelaku itu ada 4 orang anak.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca SelengkapnyaPada saat kejadian tragis itu berlangsung, adik AAMS berada di lokasi juga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebelum terjadi pembunuhan, keduanya terlibat cekcok mulut dan korban mengeluarkan kata-kata kasar yang membuat tersangka sakit hati.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku telah lama mengamati toko korban karena dia bekerja tak jauh dari lokasi itu.
Baca SelengkapnyaPelaku dan korban sempat cekcok dan melangsungkan penganiayaan hingga meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSetiap berangkat kuliah, kakeknya selalu mengantar dan menjemput kalau sudah selesai.
Baca SelengkapnyaPara pelaku juga sepakat menghabisi korban pada Selasa (25/6) malam saat korban tidur. Namun upaya itu gagal karena korban saat itu begadang.
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap setelah kabur ke kediaman pamannya di Pamulang, Tangerang Selatan.
Baca Selengkapnya