Kakek di Lumajang Dibunuh, Diduga Karena Isu Dukun Santet
Merdeka.com - Nasib malang dialami Mursam, kakek 64 tahun asal Lumajang. Pria asal Desa Kalidilem, Kecamatan Randuagung ini dibunuh orang tak dikenal. Diduga, pembunuhan ini terkait tuduhan atau desas-desus yang berkembang di warga yang menyebutkan bahwa Mursam adalah dukun santet atau memiliki ilmu hitam.
Informasi dihimpun, tuduhan ini sudah dimulai sejak empat tahun lalu. Mursam yang tidak memiliki rumah menumpang di rumah Haji Ismail, tetangganya. Namun tidak lama menumpang, sang pemilik rumah tiba-tiba meninggal dunia. Dituding sebagai penyebab kematian, kakek Mursam akhirnya diusir pihak keluarga H. Ismail.
Tak memiliki tempat tinggal, Mursam akhirnya harus tinggal di sebuah gubuk yang difungsikan warga untuk tempat menarik amal guna pembangunan masjid. Karena iba, seorang warga bernama Haji Husen, bersedia menampung Mursam. Namun tak lama, hanya 6 bulan, tiba-tiba Haji Husen juga meninggal.
-
Dimana dukun itu dimakamkan? Kini, penelitian genetik terbaru mengungkap bahwa dukun yang dikubur di Bad Dürrenberg, sebuah kota di Jerman timur itu ternyata bukan ibu dari bayi tersebut, melainkan kerabat turunan keempat atau kelima dari anak laki-laki yang kemungkinan dimakamkan beberapa dekade sebelumnya.
-
Siapa yang menemukan makam dukun itu? Pada 1934, pekerja di Jerman menemukan kuburan seorang perempuan yang ditempatkan dalam posisi duduk dengan bayi di antara kakinya.
-
Di mana makam dukun itu ditemukan? Lokasi penemuan ini adalah Kompleks Arkeologi Pacopampa, yang terletak di dataran tinggi utara Peru.
-
Siapa yang menjadi korban santet? 'Semua permukaan eksterior dari guci awalnya tertutup teks yang mengandung lebih dari 55 nama yang diukir, puluhan di antaranya sekarang hanya bertahan sebagai huruf-huruf terpisah yang mengambang atau coretan pensil yang samar,' jelas Lamont.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
Terusir dari Desanya
Selang 40 hari setelah kematian Haji Husen, Mursam pun harus meninggalkan Desa Kalidilem. Setelah empat tahun terusir dari desanya sendiri, Mursam mencoba kembali ke Desa Kalidilem. Sebab, ada kerabatnya di desa tersebut yang meninggal dunia.
Pada Sabtu (16/11), Mursam mengikuti tahlilan (pengajian) di rumah kerabatnya tersebut pada malam hari bersama warga desa. Usai pengajian, Mursam menyempatkan diri bercengkrama dengan beberapa warga hingga larut malam. Kemudian, Mursam pamit kepada beberapa warga dengan alasan akan ke kamar mandi.
Namun, Mursam tak kunjung kembali. Hingga sekitar pukul 22:45 WIB, dia ditemukan meninggal dunia. Mayatnya ditemukan di tengah jalan desa, dekat lokasi tahlilan. Terdapat beberapa luka bacok senjata tajam, tepatnya di leher dan pundak.
Mendapat informasi orang tewas, polisi segera ke lokasi kejadian. Mayat kakek malang ini segera dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara, Lumajang.
Tuduhan Dukun Santet
Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sahban saat dikonfirmasi, membenarkan dugaan bahwa pembunuhan ini terkait isu dukun santet.
"Sebagian besar warga Desa Kalidilem memang meyakini kakek Mursam memiliki ilmu hitam. Sebab, beberapa tahun yang lalu, beberapa warga meninggal karena korban Mursam menginap di rumahnya," ujar perwira berdarah Makassar ini.
Namun, Arsal menyayangkan tindakan yang disebut main hakim sendiri tersebut. "Tidak ada fakta konkret bahwa dia benar dukun santet. Lagipula sekarang kan zaman sudah maju dan modern, seharusnya pola pikir masyarakat juga mengikuti kemajuan zaman, lebih logis," tutur Arsal.
Polisi berjanji akan segera mengungkap kasus pembunuhan ini. "Jangan main hakim sendiri, apalagi menuduh orang lain sebagai dukun santet," papar Arsal.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Hasran Cobra menyebut, dari hasil olah tempat kejadian perkara, ditemukan dua luka pada tubuh korban. "Luka potong di leher sebelah kiri dan luka potong di pundak sebelah kiri," tutur pria juga ketua Tim Cobra Polres Lumajang ini.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video tersebut dinarasikan ada seorang pemuka agama yang memimpin jemaah tertentu
Baca SelengkapnyaKorban sendiri sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya, sebelum akhirnya ditemukan jasadnya.
Baca SelengkapnyaDiduga keduanya menjadi korban perampokan dan dibunuh oleh cucu tiri nya
Baca SelengkapnyaPencabulan tersebut terjadi pada 25 Juni 2024 sekira pukul 22.00 WIB dengan modus pengobatan terhadap korban.
Baca SelengkapnyaPelaku membunuh korban karena sakit hati saat mendekati cucu korban.
Baca Selengkapnyaelama ini, tersangka menganggap korban telah menyantet istrinya pada 2015.
Baca SelengkapnyaBagian tubuh tersebut berupa kepala, potongan telapak tangan kanan dan kiri dan potongan telapak kaki kanan dan kiri.
Baca SelengkapnyaWarga Bekasi sudah curiga sejak lama dengan gelagat DS (61), terduga pelaku pembunuhan bocah perempuan dalam karung
Baca SelengkapnyaSantri Meninggal Tak Wajar, Ayah dan Ibu di Jambi Mengadu ke Hotman Paris
Baca SelengkapnyaPolisi menjelaskan motif di balik peristiwa berdarah yang mengakibatkan tewasnya satu orang warga Sampang.
Baca SelengkapnyaSebagian masyarakat yakin makam Sunan Kalijaga ada di Kadilangu Demak, tapi ada juga yang yakin makam sesungguhnya Sunan Kalijaga ada di Tuban.
Baca SelengkapnyaPelaku pembunuhan bocah perempuan dalam karung di Bekasi ternyata bukan dukun.
Baca Selengkapnya