Kakek di Musi Banyuasin Perkosa Gadis Penyandang Keterbelakangan Mental
Merdeka.com - Seorang pria berinisial N (50), warga salah satu desa di Kecamatan Lais, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, menjadi buruan polisi. Dia diduga melarikan diri setelah dilaporkan memerkosa tetangganya, T (21), yang merupakan penyandang keterbelakangan mental.
Peristiwa itu terjadi saat gadis dengan disabilitas itu ditinggal sendirian di rumahnya, Minggu (7/3). Orang tuanya pergi ke rumah warga sekampung yang menggelar hajatan.
Seorang bocah melihat pria beristri dan memiliki cucu itu masuk ke rumah dengan cara mengendap-endap. Dia kemudian memerkosa korban.
-
Dimana kasus pemerkosaan ini terjadi? Korban merupakan warga Old City, Hyderabad.
-
Siapa yang membawa pria tersebut ke Mapolres? Iptu Anwar, Kepala Bagian Operasional (KBO) Lantas Polres Karawang mengatakan anggotanya memutuskan membawa motor pengendara tersebut ke Mapolres Karawang.
-
Dimana pria itu ditangkap? Pihak Bea Cukai mengatakan pria itu dihentikan oleh petugas saat hendak menyelinap keluar dari Hong Kong melalui Kota Shenzhen, kata pernyataan Bea Cukai kemarin.
-
Siapa yang membebaskan pria disabilitas itu? “Dia baru saja dibebaskan oleh militer Israel,“ demikian dikutip dari keterangan video.
-
Mengapa pelaku melakukan pelecehan? Lebih lanjut, dia mengungkapkan AR sendiri tinggal sementara di rumah korban dan pelaku mengaku melakukan kekerasan seksual untuk kepuasan pribadi.
-
Apa yang terjadi pada pria di Gresik? Diketahui, seorang pria berinisial AS (30), warga Desa Pranti, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik ditemukan tewas di kamar rumahnya dalam kondisi tragis, dengan mulut tertancap pisau serta kepala pecah akibat pukulan benda keras.
Pengurus Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Musi Banyuasin Hafiz Alfangky mengatakan, kasus ini telah dilaporkan ke SPKT Polres Musi Banyuasin. Pihaknya mendesak polisi segera meringkus pelaku yang kini telah kabur.
"Kami minta pelaku cepat ditangkap karena diduga melakukan perkosaan terhadap gadis penyandang disabilitas," ungkap Hafiz, Senin (15/3).
Menurut Hafiz, pelaku yang tinggal bertetangga dengan korban dan sepertinya sudah merencanakan kejahatannya. Dia diduga menunggu orang tua korban pergi.
Tindakan pelaku menjadi perhatian PPDI yang akan tetap mengawal kasus ini hingga tuntas. "Ceritanya memang miris, kedua orang tua korban juga penyandang disabilitas, diperlukan pendampingan khusus. Kasus seperti ini menjadi perhatian semua pihak dan jangan sampai terulang lagi," kata dia.
Kapolres Musi Banyuasin AKBP Erlin Tangjaya mengatakan, kasus tersebut menjadi atensi mereka. Tim khusus sudah dibentuk untuk mengejar pelaku.
Penyidik meminta pelaku segera menyerahkan diri sebelum diberikan tindakan tegas saat ditangkap. "Komunikasi dengan keluarga kami lakukan agar pelaku menyerahkan diri. Karena tindakan tegas bakal dilakukan jika penyidik menemukan persembunyiannya dan dia tidak mau diamankan," tegasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terduga pemerkosa gadis keterbelakangan mental hingga hamil enam bulan asal Banyuasin, Sumatera Selatan, IN (23), bertambah menjadi 10 orang.
Baca SelengkapnyaPolisi akan memeriksakan kejiwaan ibu muda berinisial AK (26) yang melakukan pencabulan terhadap anak kandungnya yang berusia 10 tahun di Bekasi
Baca SelengkapnyaNasib malang menimpa wanita inisial DZ (31) di Kecamatan Langgam, Pelalawan, Riau. Dia diperkosa mertuanya UH (46) saat sedang terbaring sakit di kamarnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Warga yang penasaran masuk ke rumah dan menemukan satu mayat. Warga akhirnya melapor ke polisi dan ditemukan tiga mayat lagi di rumah tersebut.
Baca SelengkapnyaIbu pembunuh bocah lima tahun AAMS, SNF (26) di Bekasi menjalani pemeriksaan psikologi di RS Polri Kramat Jati dua hari lalu.
Baca SelengkapnyaMasih banyak pria enggan mengakui bahwa mereka mengalami masalah kesehatan mental dan membutuhkan bantuan, mengapa?
Baca SelengkapnyaGangguan psikosis merujuk pada kondisi mental yang melibatkan hilangnya kontak dengan realitas.
Baca SelengkapnyaPrengki menyebut sebelumnya sudah dilakukan mediasi dengan beberapa terlapor.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebutkan ibu penganiaya anak kandung berinisial AK (1) hingga tewas di Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Minggu (4/8) pernah mengidap gangguan mental.
Baca Selengkapnya